Kebijakan Penetapan Tarif Sekolah Bisnis ITB

D. Kebijakan Penetapan Tarif Sekolah Bisnis ITB

Berkaitan dengan pembahasan ini, kita menggunakan dua data perguruan tinggi negeri. Pertama adalah dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) yang merupakan program studi mandiri, berdasarkan otorisasi ITB sehingga penetapan tarifnya lebih tinggi dibandingkan dengan program studi teknik, karena belum ada subsidi dari Berkaitan dengan pembahasan ini, kita menggunakan dua data perguruan tinggi negeri. Pertama adalah dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) yang merupakan program studi mandiri, berdasarkan otorisasi ITB sehingga penetapan tarifnya lebih tinggi dibandingkan dengan program studi teknik, karena belum ada subsidi dari

Tabel 1 memberikan informasi biaya kuliah kelas regular dan kelas eksekutif di SBM ITB. Biaya perkuliahan yang cukup besar ini sudah efektif sesuai dengan pelayanan yang diberikan dan dapat dirasakan langsung oleh mahasiswa SBM ITB, seperti: tenaga pengajar yang kompeten, ruang kuliah yang nyaman dan dilengkapi fasilitas yang baik, gedung kuliah yang nyaman, jaringan kerjasama dengan industri yang baik dan mata kuliah yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan industri. Tarif adalah set harga, biaya, dan pajak yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Sebuah tarif yang dirancang dengan baik memungkinkan berkelanjutan secara finansial pelayanan dan mendorong pengguna untuk menghindari konsumsi boros yang boros.

Tabel 1

Biaya Pendidikan Pokok (BPP) per Semester Kelas Executive dan Reguler di

SBM ITB

Jenis Biaya

Kelas Kelas Executive

Reguler

Confirmation Fee

Sumbangan Dana

Dapat dibayar 3

Pengembangan Akademik

kali/sem

Sumbangan Biaya

Sesuai SKS yang

Pendidikan (per SKS)

diambil

68.150.000 77.150.000 Catatan: tidak termasuk biaya pendidikan yang dibayar di muka (BPM) Rp.

TOTAL

80.000.000 Sumber : Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, 2011.

Contoh kedua adalah pendidikan di program studi manajemen Universitas Padjadjaran (untuk program magister).

Tabel 2

Biaya Perkuliahan Program Magister Jurusan Manajemen dan Bisnis UNPAD (Kelas Bahasa Indonesia dan Kelas Bahasa Inggris)

Semester/SKS

Jumlah Sem I,II dan III

Biaya tetap/sem Biaya SKS

5 Juta/sem

6 Juta/sem

33 juta

Biaya Penyelenggaraan

2 Juta/sem

6 juta

Pendidikan Total/semester

7 juta / sem

6 juta/sem

39 juta

Dana Pengembangan

47 juta

52 juta

86 juta /91 juta

(Bhs Indonesia)

(Bhs Inggris)

Sumber: Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Bisnis UNPAD, 2011 Tabel 2 memberikan informasi biaya pendidikan per semester dalam

Rupiah, dimaan mahasiswa diasumsukan dapat menyelesaikan studi dalam waktu 3 semester dengan paket 12 SKS per semesternya.

Peran pemerintah dalam penetapan tarif adalah sebagai regulator dan pengontrol tarif agar tidak merugikan berbagai pihak, baik penyelenggara pendidikan, mahasiswa maupun masyarakat. Pemerintah dalam hal ini telah mengesahkan dan menyetujui tarif SBM ITB, sehingga tidak melanggar peraturan pendidikan, dan dapat sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi. Subsidi 100 persen baik BPM dan BPP diberikan kepada mahasiswa baru Peran pemerintah dalam penetapan tarif adalah sebagai regulator dan pengontrol tarif agar tidak merugikan berbagai pihak, baik penyelenggara pendidikan, mahasiswa maupun masyarakat. Pemerintah dalam hal ini telah mengesahkan dan menyetujui tarif SBM ITB, sehingga tidak melanggar peraturan pendidikan, dan dapat sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi. Subsidi 100 persen baik BPM dan BPP diberikan kepada mahasiswa baru

ketentuan pemerintah 1 .

Ekuitas berarti bahwa retribusi memperlakukan pelanggan yang sama, dan bahwa pelanggan dalam situasi yang berbeda tidak diperlakukan sama. Subsidi sering digunakan untuk mencapai ekuitas, memungkinkan rumah tangga berpendapatan rendah untuk mendapatkan layanan yang terjangkau untuk masyarakat tidak mampu. Komersial layanan dan tarif yang rasional, Namun, sering membawa keuntungan efisiensi yang dapat menguntungkan lebih dari subsidi pelanggan. Ketika menilai keterjangkauan, penting untuk mempertimbangkan baik biaya akses dan biaya konsumsi. Sebagian besar utilitas dapat merencanakan untuk meningkatkan bertahap tarif akan kompatibel dengan kemauan pengguna dan kemampuan untuk membayar.

Berkaitan dengan eksternalitas pembukaan SBM ITB dan tarif yang ditetapkan, maka terdapat eksternalitas positif dan negatif. Eksternalitas positif adalah masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan ilmu mengenai manajemen bisnis dengan reputasi institusi yang baik, jaringan karir/pekerjaan yang luas serta ilmu yang disampaikan merupakan ilmu praktis, sehingga mudah diaplikasikan dan diminati oleh pihak industry dan perusahaan. Adapun eksternalitas negatif antara lain adalah (1) tarif yang ditetapkan di atas program studi teknik lainnya telah menimbulkan kecemburuan sosial di ITB sendiri. Fasilitas gedung, tenaga pengajar dan sarana belajar jauh lebih baik dibandingkan dengan jurusan lainnya. (2) Tidak semua calon mahasiswa mampu membayar biaya kuliah di SBM ITB.

1 ITB mempersiapan subsidi 100 persen ini bagi minimum 20 persen mahasiswa yang diterima, yakni untuk lebih dari 600 mahasiswa baru, termasuk untuk SBM.