Karakteristik Rumah Sakit Umum Milik Pemerintah

C. Karakteristik Rumah Sakit Umum Milik Pemerintah

Rumah sakit adalah salah satu contoh organisasi berorientasi nonprofit. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat sosial. Rumah sakit mempunyai tugas utama memberikan pengobatan, perawatan kepada pasien, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tugas-tugas rumah sakit itu menjadikan rumah sakit sebagai pihakyang sangat dibutuhkan dalam menyediakan kebutuhan masyarakat danmewujudkan cita-cita masyarakat yang menjadikan warganya memilikikehidupan yang lebih baik.Berdasarkan kondisi tersebut maka rumah sakit dituntut untuk dapatmemanfaatkan teknologi dan tenaga-tenaga ahli di bidang kesehatan, bidangkomunikasi dan informasi, dan bidang transportasi Rumah sakit adalah salah satu contoh organisasi berorientasi nonprofit. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat sosial. Rumah sakit mempunyai tugas utama memberikan pengobatan, perawatan kepada pasien, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tugas-tugas rumah sakit itu menjadikan rumah sakit sebagai pihakyang sangat dibutuhkan dalam menyediakan kebutuhan masyarakat danmewujudkan cita-cita masyarakat yang menjadikan warganya memilikikehidupan yang lebih baik.Berdasarkan kondisi tersebut maka rumah sakit dituntut untuk dapatmemanfaatkan teknologi dan tenaga-tenaga ahli di bidang kesehatan, bidangkomunikasi dan informasi, dan bidang transportasi

Perhitungan harga pokok pada awalnya diterapkan dalam perusahaan manufaktur, akan tetapi dalam perkembangannya perhitungan harga pokok telahdiadopsi oleh perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan sektor nirlaba.

Dalam pasal 3 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 560/MENKES/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit diperhitungkan atas dasar unit cost darisetiap jenis pelayanan dan kelas perawatan, yang perhitungannya memperhatikankemampuan ekonomi masyarakat, standar biaya dan atau benchmarking darirumah sakit yang tidak komersil. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah telah menyadari pentingnya perhitungan harga pokok termasuk dalam sector pelayanan kesehatan. “ Activty Based Costing ( ABC) memfokuskan pada biaya yang melekatpada produk berdasarkan aktivitas yang dikerjakan untuk memproduksi, menjalankan, dan mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Activity based costing menganggap bahwa timbulnya biaya disebabkan olehaktivitas yang menghasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan penggerakbiaya pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih akurat diterapkanpada perusahaan yang menghasilkan beraneka ragam jenis produk serta sukaruntuk mengidentifikasi biaya tersebut ke setiap produk secara individual.

Activity based costing adalah sebuah sistem informasi akuntansi yangmengidentifikasi bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatuorganisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada dari aktivitastersebut. Activity based costing dapat disimpulkan sebagai pendekatn penentuanbiaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkankarena aktivitas.

Rumah sakit biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Di samping melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit juga memiliki fungsi pelatihan, pendidikan, dan penelitian.

Rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri tenaga medis profesional yangterorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanankedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatanpenyakit yang diderita oleh pasien (American Hospital Assosiation :1974). Rumah sakit di Indonesia pada awalnya dibangun oleh dua institusi. Pertama , pemerintah dengan maksud untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagimasyarakatumum terutama yang tidak mampu. Kedua , adalah institusi keagamaan yangmembangun rumah sakit nirlaba untuk melayani masyarakat miskin dalam rangkapenyebaran agama.

Hal yang menarik adalah adanya perubahan orientasi pemerintah tentang manajemen rumah sakit dimana rumah sakit pemerintah digalakkan untuk mulai berorientasi ekonomis. Untuk itu, lahirlah konsep rumah sakit swadana di manainvestasi dan gaji pegawai ditanggung pemerintah namun biaya operasional rumah sakit harus ditutupi dari kegiatan pelayanan kesehatannya. Dengan demikian, saat inirumah sakit mempunyai peran ganda, yaitu tetap melakukan pelayanan publik serta memperoleh penghasilan atas Hal yang menarik adalah adanya perubahan orientasi pemerintah tentang manajemen rumah sakit dimana rumah sakit pemerintah digalakkan untuk mulai berorientasi ekonomis. Untuk itu, lahirlah konsep rumah sakit swadana di manainvestasi dan gaji pegawai ditanggung pemerintah namun biaya operasional rumah sakit harus ditutupi dari kegiatan pelayanan kesehatannya. Dengan demikian, saat inirumah sakit mempunyai peran ganda, yaitu tetap melakukan pelayanan publik serta memperoleh penghasilan atas

a. Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya berupajasapemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, danfarmasi.

b. Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (rumah sakit) selain berusahamendapatkanaliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan membayar jasapara dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan perawatan peralatanlaboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peransosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai program yang ditetapkan olehmanajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah.

c. Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasapelayananmedis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.

D. Jenis Layanan Rumah Sakit :

a. Pelayanan Medik adalah pelayanan yang bersifat individu yang diberikan oleh tenaga medik, para medik perawatan berupa pemeriksaan, konsultasi, tindakan medik, yang meliputi : Layanan Rawat Jalan, Layanan Rawat Darurat, Layanan Rawat Inap, Layanan Perawatan Intensif, Layanan Bedah Sentral.

b. Pelayanan Penunjang Medik adalah pelayanan kepada pasien untuk membantu penegakan diagnosis dan terapi, mencakup : Layanan Patologi Klinik, Layanan Patologi Anatomi, Layanan Radiologi, Layanan Elektromedik, Layanan Perawatan Jenazah.

c. Pelayanan Non Medik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dan pihak lain di Rumah Sakit yang secara tidak langsung berkaitan dengan Pelayanan Medik, meliputi : Layanan Pendidikan dan Pelatihan,

Layanan Penelitian, Layanan Transportasi dan Komunikasi, Layanan Laundry, Layanan Non Medik lainnya.

d. Pelayanan Medik, Penunjang Medik dan Non Medik dikelompokan menjadi :

1) Kelompok Layanan Sederhana

2) Kelompok Layanan Kecil

3) Kelompok Layanan Sedang

4) Kelompok Layanan Besar Direktur Rumah Sakit berwenang membebaskan sebagian atau seluruh biaya jasa rumah sakit/jasa sarana sedangkan pembebasan sebagian atau seluruh biaya jasa layanan yang dikerjakan oleh dokter ditentukan oleh dokter yang bersangkutan.

Berapa pun harga yang dibebankan kepada masyarakat harusnya juga merujuk pada standar yang dibuat oleh organisasi sektor publik sebagai bentuk perbandingan pelayanan yang dapat di ukur, untuk itu sektor publik harus segera merumuskan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang menekankan pada pengelolaan sektor publik yang memiliki paradigma Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu: ekonomi, efesiensi, dan efektivitas ekonomi.