BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Bab ini akan menguraikan pengertian dana alokasi umum, dana alokasi khusus, lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap pertumbuhan ekonomi
dengan desentralisasi fiskal sebagai variabel moderating. Bab ini juga menjabarkan teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu
yang telah diperluas dengan referensi atau keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.
2.1.1. Dana Alokasi Umum DAU
Pemerintah Pusat dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
mengalokasikan sejumlah dana dari APBN sebagai Dana Perimbangan DP. Dana perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi
Khusus DAK, dan Dana Bagi Hasil DBH. Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan. Dana Alokasi
Umum yang merupakan penyangga utama pembiayaan APBD sebagian besar terserap untuk belanja pegawai, sehingga belanja untuk proyek-proyek
pembangunan menjadi sangat berkurang. DAU merupakan salah satu alat bagi pemerintah pusat sebagai alat
pemerataan pembangunan di Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam kebutuhan pembiayaan dan penguasaan pajak antara pusat
Universitas Sumatera Utara
dan daerah telah diatasi dengan adanya perimbangan tersebut, khususnya dari DAU akan memberikan kepastian bagi daerah dalam memperoleh sumber-sumber
pembiayaan untuk membiayai kebutuhan pengeluaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Hal tersebut diatas sesuai dengan prinsip fiscal gap yang dirumuskan oleh Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan yang
sejalansesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah bahwa kebutuhan
DAU oleh suatu daerah ditentukan dengan menggunakan pendekatan konsep fiscal gap dimana kebutuhan DAU suatu daerah ditentukan oleh kebutuhan daerah
fiscal needs dan potensi daerah fiscal capacity. Dengan pengertian lain, DAU digunakan untuk menutup celahgap yang terjadi karena kebutuhan daerah
melebihi dari potensi penerimaan daerah yang ada. Berdasarkan konsep fiscal gap tersebut distribusi DAU kepada daerah-daerah yang memiliki kemampuan relatif
besar akan lebih kecil akan memperoleh DAU yang relatif besar. Dengan konsep ini beberapa daerah, khususnya daerah yang kaya sumber daya alam dapat
memperoleh DAU yang negatif. Proporsi DAU untuk daerah provinsi dan kabupatenkota ditetapkan sesuai
dengan imbangan kewenangan antara provinsi dan kabupatenkota. DAU bersifat block grant yang berarti penggunaanya diserahkan kepada daerah sesuai dengan
prioritas dan kebutuhan daerah untuk peningkatan pembangunan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Hasil perhitungan DAU
per provinsi, kabupaten, dan kota ditetapkan dengan keputusan presiden Kepres.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Dana Alokasi Khusus DAK