BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Untuk menggambarkan pengaruh antara variabel independen X terhadap variabel dependen Y maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dan variabel moderating. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi Y sedangkan variabel independen terdiri dari Dana Alokasi Umum X
1
, Dana Alokasi Khusus X
2
dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah X
3
sedangkan variabel moderating adalah Desentralisasi Fiskal X
4
.
DANA ALOKASI KHUSUS
X
1
PERTUMBUHAN EKONOMI Y
DANA ALOKASI UMUM DAU
X
2
DESENTRALISASI FISKAL
X
4
LAIN –LAIN PENDAPATAN
SAH X
3
Universitas Sumatera Utara
Banyak orang masih mencampuradukkan penggunaan istilah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Sebenarnya kedua istilah ini mempunyai
arti berbeda, meskipun keduanya memang menerangkan perkembangan ekonomi yang berlaku. Tetapi biasanya keduanya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pertumbuhan selalu digunakan sebagai suatu ungkapan untuk menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara, sedangkan istilah pembangunan ekonomi
biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Sebagian ekonom mengartikan pembangunan ekonomi sebagai pertumbuhan
ekonomi yang diikuti dengan perubahan dalam struktus dan corak kegiatan ekonomi.
Pada umumnya Pembangunan Nasional di negara-negara berkembang difokuskan pada pembangunan ekonomi dalam rangka upaya pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan peningkatan produksi barang dan jasa, yang antara lain diukur dengan besaran Produk Domestik Bruto
PDB pada tingkat nasional dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB untuk daerah, baik tingkat I maupun tingkat II. Salah satu indikator dari pertumbuhan
ekonomi regional tercermin pada Produk Domestik Regional Bruto PDRB, namun indikator ini dianggap tidak selalu tepat dikarenakan tidak mencerminkan
makna pertumbuhan yang sebenarnya. Indikator lain, yaitu pendapatan per kapita dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan utama yang perlu dilakukan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya adalah mengusahakan semaksimal mungkin
potensi yang dimiliki oleh Propinsi atau KabupatenKota yang bersangkutan, mengingat potensi masing-masing daerah bervariasi maka sebaiknya masing-
Universitas Sumatera Utara
masing daerah menentukan kegiatan sektor dominanunggulan. Desentralisasi fiskal merupakan bagian penting dalam implementasi otonomi daerah yaitu suatu
proses distribusi anggaran dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi kepada pemerintahan yang lebih rendah untuk melaksanakan fungsi atau tugas
pemerintahan secara efektif dan mendapat kebebasan pengambilan keputusan dalam penyediaan pelayanan publik sesuai dengan banyaknya bidang
pemerintahan yang dilimpahkan. Melalui desentralisasi fiskal diharapkan pembangunan disegala aspek akan
lebih baik, termasuk pembangunan ekonominya. Pembangunan ekonomi suatu daerah menjadi penting karena menjadi indikator bagi kemajuan perekonomian
daerah yang bersangkutan. Kemajuan perekonomian bisa juga dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, yang dalam pelaksanaanya adalah sepenuhnya akan terkait
dengan kebijakan ekonomi yang dilakukan, sekarang ini masalah pertumbuhan ekonomi merupakan isu penting dalam era desentralisasi fiskal, terutama di negara
berkembang. Pendapatan Asli Daerah PAD dapat diartikan sebagai pendapatan yang
bersumber dari pungutan-pungutan yang dilaksanakan oleh daerah berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku yang dapat dikenakan kepada setiap orang atau
badan usaha baik milik pemerintah maupun swasta kerena perolehan jasa yang diberikan pemerintah daerah tersebut. Oleh sebab itu daerah dapat melaksanakan
pungutan dalam bentuk penerimaan pajak, retribusi, dan penerimaan lainnya yang sah diatur dalam undang-undang.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD akan merangsang pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan mutu pelayanannya kepada publik sehingga
Universitas Sumatera Utara
tingkat pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita. Peningkatan PAD juga merupakan akses dari
pertumbuhan ekonomi. Daerah yang pertumbuhan ekonominya positif mempunyai kemungkinan mendapatkan Kenaikan PAD. Dari perspektif ini
seharusnya Pemda berkonsentrasi pada pemberdayaan kekuatan ekonomi lokal untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dari pada sekedar mengeluarkan
produk perundangan terkait dengan pajak ataupun retribusi. Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK adalah dana
yang berasal dari APBN dan juga merupakan instrumen yang digunakan pemerintah untuk melakukan pemerataan kemampuan daerah sehingga semua
daerah mempunyai kemampuan yang relatif sama untuk memenuhi kebutuhannya. PAD merupakan andalan utama daerah untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintah dan pembiayaan pembangunan. Tetapi pemerintah daerah dari unsur PAD saja belum mampu memenuhi kebutuhan daerah, jelas
akan membutuhkan dana tambahan lagi bagi daerah sehingga daerah masih tetap membutuhkan bantuan dana atau dana yang berasal dari pusat yang disebut Dana
Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK DAU, DAK, LLPDYS tersebut akan digunakan sebagai alat untuk
membangun sarana dan prasarana oleh pemerintah daerah sehingga dengan bertambahnya infrastruktur dan berbaikan dapat memacu pertumbuhan ekonomi
di daerahnya.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Hipotesis Penelitian