: MELAKUKAN HARMONISASI REGULASI ANTAR INDUSTRI DAN PEMENUHAN STANDAR INTERNASIONAL

STRATEGI 2 : MELAKUKAN HARMONISASI REGULASI ANTAR INDUSTRI DAN PEMENUHAN STANDAR INTERNASIONAL

Sinergi pasar modal dan industri keuangan non bank menjadi faktor yang sangat penting mengingat karakter hubungan pasar modal dan industri keuangan non bank bersifat penawaran dan permintaan. Hubungan yang bersifat penawaran dan permintaan tersebut harus disinergikan sedemikian rupa agar pasar modal dan industri keuangan non bank dapat tumbuh bersama, saling menguatkan dan pada akhirnya mampu menjadi penggerak perekonomian yang tangguh.

Selain itu, globalisasi di sektor jasa keuangan, termasuk pasar modal dan industri keuangan non bank, merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Industri jasa keuangan internasional yang terbuka dan saling berkaitan menuntut pelaku pasar modal dan industri keuangan non bank untuk senantiasa berupaya menjaga diri agar tidak terasing dari aktivitas global industri jasa keuangan. Aspek peraturan menjadi faktor strategis dalam meningkatkan daya saing, untuk itu perumusan peraturan yang mendorong pemenuhan standar dan praktik internasional merupakan hal yang terus diupayakan.

Kemampuan suatu peraturan untuk menumbuhkan sinergi antar industri dan meningkatkan daya saing industri yang kuat tidak terlepas dari kualitas proses penyusunan peraturan tersebut. Bapepam-LK dalam menyusun peraturan telah dan akan meningkatkan ketaatan terhadap berbagai asas penyusunan peraturan, yaitu asas kejelasan tujuan, aspek kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat, asas kesesuaian antara jenis dan materi muatan, asas kedayagunaan dan kehasilgunaan, asas kejelasan rumusan, serta asas keterbukaan.

MASTER PLAN PASAR MODAL DAN INDUSTRI KEUANGAN NON BANK 2010 - 2014

Program 1: Menyusun Peraturan yang Menumbuhkan Sinergi Antar Industri Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank

Sebagai institusi yang bertugas melakukan pengaturan, pembinaan dan pengawasan di bidang pasar modal dan industri keuangan non bank, Bapepam-LK harus mampu mendorong pertumbuhan kedua industri tersebut. Upaya untuk mendorong pertumbuhan kedua industri dimaksud dapat dilakukan melalui penyediaan kerangka peraturan yang bersifat harmonis, tidak hanya dalam satu industri, melainkan juga bersifat harmonis bagi lintas industri. Harmonisasi peraturan lintas industri diharapkan akan mampu mendorong sinergi antara pasar modal dan industri keuangan non bank.

Ke depan, beberapa upaya untuk mendorong sinergi antar industri akan dicapai melalui peningkatan kualitas kajian untuk memastikan bahwa peraturan yang disusun sesuai dengan kebutuhan, tepat sasaran, dan dapat diterapkan. Selain itu, koordinasi dan pengambilan keputusan melalui mekanisme yang jelas dan terstruktur juga akan terus ditingkatkan. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam rangka mendorong sinergi antar industri adalah keterlibatan pemangku kepentingan dalam penyusunan peraturan. Keterlibatan pemangku kepentingan lintas industri dalam proses penyusunan peraturan akan ditingkatkan agar wawasan pemecahan suatu persoalan dapat diperluas sehingga peraturan yang diterbitkan dapat dipahami dan diterapkan. Selain itu, Bapepam-LK juga akan melakukan monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan peraturan, khususnya yang bersifat lintas industri.

Program 2 : Mengembangkan dan Menyusun Peraturan Sesuai Dengan Standar/Praktik Internasional

Dalam rangka memastikan bahwa peraturan yang diterbitkan Bapepam-LK mampu mengakomodasi dinamika industri dan menjamin kepastian hukum, penelaahan dan penyempurnaan terhadap peraturan tersebut harus terus dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan harmonisasi dan penyesuaian peraturan yang ada dengan standar internasional, antara lain standar yang diterbitkan oleh International Organization of Securities Commission (IOSCO), Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), International Association of Insurance Supervisors (IAIS) dan International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB). Selain standar internasional dimaksud, peraturan di bidang pasar modal dan industri keuangan non bank juga harus memperhatikan praktik internasional yang timbul karena adanya perjanjian bilateral, regional serta internasional, seperti Asean Linkage yang berkaitan dengan penyelesaian masalah lintas batas (cross border dispute),perdagangan lintas batas (cross border trading), serta transaksi lintas batas (cross border transaction).

Upaya untuk mengembangkan dan menyusun peraturan sesuai dengan standar/praktik internasional harus dilakukan dengan memperhatikan aspek kepentingan nasional, yaitu manfaat bagi perkembangan pasar modal dan industri keuangan non bank di Indonesia, serta lingkungan hukum di Indonesia, mengingat regulasi di bidang pasar modal maupun industri keuangan non

MASTER PLAN PASAR MODAL DAN INDUSTRI KEUANGAN NON BANK 2010 - 2014

T U J U A N IV KERANGKA REGULASI YANG MENJAMIN ADANYA KEPASTIAN HUKUM, ADIL, DAN TRANSPARAN

bank merupakan bagian dari sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian perlu adanya prakondisi yang menjadi landasan dalam pengharmonisasian peraturan dengan standar atau praktik internasional, dimana prakondisi tersebut antara lain menekankan pada adanya penerimaan suatu standar yang setara (mutual recognition) dan prinsip timbal balik di antara lembaga pengawas maupun pelaku industri.