: MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

STRATEGI 2 : MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) merupakan salah satu syarat terciptanya suatu industri yang sehat. Kerangka regulasi yang mengedepankan dan mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang baik akan memberikan dasar yang kuat untuk mewujudkan industri yang tahan uji dan mampu menjaga kelangsungan bisnis industri. Kegagalan perusahaan berskala besar, skandal keuangan dan krisis ekonomi di berbagai negara telah mengajarkan mengenai pentingnya tata kelola perusahaan yang baik.

MASTER PLAN PASAR MODAL DAN INDUSTRI KEUANGAN NON BANK 2010 - 2014

Di Indonesia, usaha-usaha untuk memperbaiki tata kelola perusahaan yang baik telah mengalami kemajuan yang cukup pesat khususnya di pasar modal dan industri keuangan non bank. Namun demikian, mengingat perkembangan industri yang semakin pesat, maka upaya untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola yang baik di industri masih perlu terus dilakukan.

Program 1 : Mengembangkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh para pelaku pasar modal dan industri keuangan non bank harus terus menerus diupayakan dan ditingkatkan. Dalam rangka mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik diperlukan adanya pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Selain itu perlu secara berkelanjutan mendukung kegiatan pengembangan tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Dukungan tersebut dilakukan melalui keterlibatan secara aktif dalam penyusunan Pedoman Good Corporate Governance (GCG) seperti Pedoman Umum GCG untuk bisnis syariah, Pedoman Umum GCG untuk perusahaan sekuritas dan Pedoman GCG lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola industri dana pensiun, diperlukan kerja sama yang erat antara regulator dan industri. Pedoman tata kelola dana pensiun yang telah ditetapkan pada tahun 2007 perlu diikuti dengan penyiapan perangkat penilaian atas penerapan tata kelola yang dapat dipergunakan oleh dana pensiun untuk melakukan penilaian mandiri (self assessment) maupun oleh regulator sebagai pengawas. Selanjutnya, mengingat peran penyedia jasa dan pihak ketiga seperti akuntan publik, aktuaris, jasa penilai (appraisal) dan administrator dalam penyelenggaraan dana pensiun sangat besar, pengawasan atas pelaksanaan fungsi-fungsi pihak ketiga ini juga perlu ditingkatkan antara lain dengan pengaturan dan registrasi bagi jasa penunjang di industri dana pensiun.

Program 2 : Menyempurnakan Regulasi di Bidang Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan Standar Internasional

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan pada pasar modal dan industri keuangan non bank, maka prioritas untuk 5 (lima) tahun ke depan adalah memastikan penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik melalui penerbitan ataupun penyempurnaan peraturan-peraturan terkait. Untuk pasar modal, ke depan perlu dilakukan pemisahan kegiatan usaha Perusahaan Efek antara kegiatan Manajer Investasi dengan kegiatan Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan dari Perusahaan Efek yang memiliki kedua jenis kegiatan tersebut. Praktik terbaik yang ada, memisahkan fungsi perantara pedagang (broker dealer) dengan fungsi investasi. Pemisahan kegiatan ini juga akan lebih memudahkan Bapepam-LK dalam melaksanakan pengawasan terhadap Perusahaan Efek.

MASTER PLAN PASAR MODAL DAN INDUSTRI KEUANGAN NON BANK 2010 - 2014

T U J U A N III INDUSTRI YANG STABIL, TAHAN UJI, DAN LIKUID

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola industri Dana Pensiun, akan dilakukan amandemen ketentuan perundangan mengenai dana pensiun, antara lain mengenai kelembagaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Peningkatan tata kelola DPLK perlu dilakukan dengan memisahkan fungsi pendiri dengan pengurus. Dalam ketentuan perundangan yang ada saat ini, kedua fungsi tersebut merupakan satu kesatuan. Di industri asuransi, upaya untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik akan dilakukan melalui penyusunan peraturan yang mewajibkan perusahaan perasuransian untuk mengadopsi prinsip- prinsip Good Corporate Governance.

Program 3 : Meningkatkan Kualitas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Peningkatan kualitas penerapan tata kelola yang baik pada pasar modal dan industri keuangan non bank perlu terus dilakukan, baik melalui penguatan penegakan hukum atas aturan- aturan yang wajib dilaksanakan maupun melalui kegiatan yang bersifat mendorong kualitas penerapannya. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain berupa sosialisasi terkait penerapan tata kelola perusahaan, melakukan penilaian atas kualitas keterbukaan informasi yang disajikan dalam laporan tahunan perusahaan, serta peningkatan kualitas kriteria penilaian dalam penghargaan kepada perusahaan yang mempunyai kualitas laporan tahunan yang baik (Annual Report Award).

Sejalan dengan dinamika pasar dan kebutuhan industri, serta mengingat prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik di tingkat internasional juga mengalami perkembangan yang pesat, maka kegiatan pengkajian terkait perkembangan tata kelola perusahaan perlu terus ditingkatkan. Selain itu, keikutsertaan dalam pertemuan-pertemuan internasional juga penting untuk dilakukan. Kedua hal tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa prinsip yang diterapkan di Indonesia selaras dengan perkembangan di dunia Internasional.