Perawatan Nursing Caries Pemberian ASI dan Proses Karies

Gambar 1. Nursing caries yang mengenai keempat gigi insisivus rahang atas tipe 2 Gambar 2. Nursing caries yang telah meluas hingga posterior dengan pulpa telah terbuka tipe 4 18

2.2 Perawatan Nursing Caries

Perawatan terhadap nursing caries tergantung pada tingkat keparahan karies. Tindakan pencegahan terhadap nursing caries harus dilakukan karena semakin parah karies maka semakin kompleks pula perawatan yang harus dilakukan. Penentuan teknik perawatan nursing caries sangat ditentukan oleh diagnosa yang tepat. Pada gigi dengan karies yang telah mengenai saluran akar hendaknya dilakukan perawatan endodontik terlebih dahulu sebelum dilakukan penambalan, sedangkan pada gigi dengan karies yang belum mengenai pulpa dapat langsung dilakukan penambalan. 2 Universitas Sumatera Utara

2.3 Pemberian ASI dan Proses Karies

Bayi yang menyusui sepanjang malam dilaporkan mengalami peningkatan resiko karies. 8,19 Melekatnya puting susu ibu sepanjang malam hari dimulut bayi dan diikuti oleh penurunan aliran saliva serta berkurangnya aktivitas penelanan akan menyebabkan ASI stagnasi lama pada pemukaan gigi, yang memungkinkan bakteri- bakteri melakukan fermentasi terhadap laktosa. Sehubungan dengan penurunan aliran saliva yang berfungsi sebagai buffer maka akan banyak asam yang terbentuk yang nantinya dapat menyebabkan demineralisasi pada email yang merupakan proses awal terjadinya karies. Saliva memiliki peranan yang sangat penting di dalam rongga mulut, adapun peranan penting dari saliva 21,22 : 1. Membentuk lapisan mukus pelindung pada membran mukosa yang akan bertindak sebagai barier terhadap iritan dan akan mencegah kekeringan. 2. Membantu membersihkan mulut dari makanan, debris dan bakteri yang akhirnya akan menghambat pembentukan plak. 3. Mengatur pH rongga mulut karena mengandung bikarbonat, fosfat dan protein. Peningkatan kecepatan sekresinya biasanya berakibat pada peningkatan pH dan kapasitas buffernya, sehingga membran mukosa akan terlindungi dari asam yang ada pada makanan dan pada waktu muntah. Selain itu, penurunan pH plak, sebagai akibat dari organisme asidogenik akan dihambat. 4. Membantu menjaga integritas gigi dengan berbagai cara karena kandungan kalsium dan fosfat. Universitas Sumatera Utara 5. Mampu melakukan aktivitas anti bakteri dan anti virus karena selain mengandung antibiotik spesifik secretory IgA, juga mengandung lysozime, laktoferin dan laktoperoksidase. Dari berbagai penjabaran fungsi saliva di atas, jelas bila dalam keadaan tidur ASI yang mengandung karbohidrat tetap berada didalam rongga mulut yang disertai dengan penurunan aliran saliva maka fungsi saliva didalam rongga mulut tidak berjalan dengan optimal, terutama fungsinya sebagai buffer yang dapat menetralisir asam yang dihasilkan oleh fermentasi karbohidrat yang dapat menyebabkan karies. Gigi insisivus maksila sebagai gigi yang erupsi lebih awal pada rahang atas akan terlebih dahulu mengalami serangan karies dan juga akan menjadi gigi yang paling lama mengalami serangan karies sehingga pada pemeriksaan gigi yang kerusakannya paling parah pada karies ini adalah keempat gigi insisivus maksila. Posisi lidah pada saat pengisapan meluas menutupi gigi anterior mandibula sehingga pada regio insisivus mandibula karies ini jarang terjadi. 10,11,14 Karies yang dipengaruhi oleh pemberian ASI berhubungan dengan frekuensi menyusui setiap harinya, lama menyusui dan terutama seberapa sering bayi menyusui pada malam hari, yang mengakibatkan akumulasi susu di gigi, yang dikombinasikan berkurangnya aliran saliva dan kurangnya kebersihan mulut, yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. 24-26 American Acedemy of Pediatric Dentistry AAPD merekomendasikan untuk menghentikan pemberian ASI begitu gigi susu pertama erupsi, tetapi hal ini bertentangan dengan Public Health Nurses PHNs dan WHO yang menyarankan untuk memberikan ASI pada anak hingga anak berumur dua tahun. Dari beberapa Universitas Sumatera Utara kasus yang ditemukan pada berbagai negara, karies yang dihubungkan dengan lamanya pemberian ASI adalah pemberian ASI yang dilakukan lebih dari 12 bulan. 8,27 Posisi pemberian ASI yang salah juga sebagai pemicu terjadinya karies pada anak, kebiasaan ibu menyusui anak dengan posisi ibu tidur pada saat menyusui anaknya dapat meyebabkan ibu juga ikut tertidur sehingga si ibu tidak dapat mengontrol pemberian ASI kepada anaknya, yang dapat menyebabkan tergenangnya ASI ketika anak sudah tertidur tetapi puting susu ibu masih berada didalam rongga mulut anaknya. Berikut ini adalah gambaran bagaimana posisi menyusui bayi yang benar untuk menghindari ibu juga ikut tertidur pada saat menyusui anaknya: 28 Gambar 3. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar Gambar 4. Posisi menyusui sambil duduk yang benar Universitas Sumatera Utara substrat Host Bacteria T I M E Cleaning teeth Feeding Practice Gambar 5. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar Pembersihan gigi setelah menyusui merupakan preventif yang baik untuk mencegah terjadinya karies karena bakteri dan subsrat membutuhkan waktu yang lama untuk terjadinya demeneralisasi dan proses karies. Secara skematis dapat digambarkan hubungan pemberian ASI serta pembersihan gigi setelah pembersihan ASI dengan faktor-faktor utama penyebab terjadinya karies. 10 Gambar 6. Hubungan pengaruh pemberian ASI dan pembersihan gigi dengan faktor- faktor utama yang berperan dalam proses karies Universitas Sumatera Utara

2.4 Pemberian PASIMinuman Melalui Botol Dot dan Proses Karies