Pembersihan Rongga Mulut Pada Anak Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel

Cairan yang mengandung karbohidrat, seperti diketahui merupakan kultur medium yang sangat baik untuk bakteri asidogenik. Ini berarti selama tidur, bakteri- bakteri jenis tersebut yang terdapat pada plak, mempunyai kesempatan untuk melakukan fermentasi dan memproduksi asam. Sehubungan dengan penurunan aliran saliva yang berfungsi sebagai buffer, maka produk-produk asam yang dihasilkan akan mengakibatkan rusaknya email gigi, inilah awal terjadinya proses karies. Dalam proses tersebut sebagaimana telah dijelaskan gigi yang pertama terkena adalah gigi insisivus sentral atas, permukaan labial, palatal, mesial, dan distal. Setelah itu, gigi incisivus lateral atas permukaan labial, palatal, mesial dan distal. Kemudian permukaan oklusal gigi molar satu atas dan satu bawah. Bila kebiasaan pemberian minuman hingga anak tertidur berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka akan terjadi keadaan lebih lanjut, yaitu karies akan tampak pada permukaan oklusal molar dua atas serta bawah dan yang terakhir adalah gigi insisivus bawah. 10,11 Kenyataaan bahwa gigi insisivus bawah merupakan gigi yang paling akhir terkena karies, erat hubungannya dengan posisi dot dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut, dot berada diantara lidah dan palatum, dan lidah agak menjulur kedepan sehingga bersentuhan dengan bibir. Keadaan ini mengakibatkan tertutup dan terlindunginya gigi insisivus bawah. Oleh karena itu meski erupsi paling awal, namun gigi insisivus bawah justru bukan gigi yang pertama terkena karies. 10,11,14

2.5 Pembersihan Rongga Mulut Pada Anak

Pembersihan rongga mulut pada anak sangat perlu dilakukan, adapun cara pembersihan rongga mulut anak: 30 Universitas Sumatera Utara 1. Pada saat usia 0 – 6 bulan Membersihkan gusi bayi dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari. 2. Pada usia 7-12 bulan Membersihkan mulut bayi dengan kain lembab tidak basah sekali sehabis menyusui, memberikan air putih bila bayi ingin minum diluar jadwal minum susu dan membersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut dari bahan nilon tanpa menggunakan pasta gigi dan selalu membasahi sikat gigi dengan air. 3. Pada usia 13-24 bulan Menyikat gigi anak setidaknya dua kali sehari sehabis sarapan dan sebelum tidur di malam hari dan menggunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon. 4. Pada usia 2-5 tahun Orang tua melibatkan anak untuk memegang sikat giginya. Orang tua duduk atau berdiri bersama di depan kaca. Dari belakang, orang tua bisa membantu anak memegang sikat gigi, dan sebelah tangan yang satu lagi memegang badan atau dagu anak. Tidak menggunakan pasta gigi secara berlebihan. Cukup dengan potongan kecil pasta gigi sudah cukup membersihkan gigi dan mulut. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dipakai adalah studi deskriptif menggunakan metode survei. Dilakukan pemeriksaan langsung pada rongga mulut anak usia 2-5 tahun untuk melihat ada tidaknya nursing caries dan wawancara kepada ibunya, untuk mengetahui bagaimana kebiasaan pemberian susu pada anaknya.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu beserta anak 2-5 tahunnya pengunjung BKIA Kecamatan Medan Denai. Di Kecematan Medan Denai terdapat empat puskesmas: Puskesmas Tegal Sari, Puskesmas Medan Denai, Puskesmas Binjei dan Puskesmas Plus Bromo. Sampel merupakan pengunjung di BKIA keempat puskesmas tersebut. Perhitungan besar sampel dilakukan dengan hasil taksiran akhir diharapkan 10 point persen dan confidence level 95, serta proporsi anak yang menderita nursing caries adalah 37. Hasil perhitungan besar sampel minimum: Perkiraan proporsi anak yang menderita nursing caries = 37 Confidience level = 95 Absolute precision = 10 point persen n = Z 2 1- α P 1-P d 2 Universitas Sumatera Utara Maka : N = 1,96 2 . 0,37 1-0,37 0,1 2 = 3,8416. 0,2331 0,01 = 89,54 Dari perhitungan diatas diketahui bahwa sampel minimum yang diperlukan adalah berjumlah 90 orang. Pada penelitian ini besar sampel yang digunakan berjumlah 140 orang, lebih besar dari sampel minimum yang diperlukan hal ini dilakukan dengan harapan makin besarnya sampel yang diambil maka akan makin tinggi taraf representativeness sampelnya.

3.3 Variabel Penelitian