Sarwono 2001 yang mengatakan bahwa kompos yang baik adalah kompos yang sudah mengalami pelapukan yang cukup dengan dicirikan warna sudah berbeda
dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan mempunyai suhu ruang.
Kapasitas alat dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan ketebalan kompos yang akan dibentuk karena dapat mempercepat waktu untuk mencetak
kompos tersebut dan mendapatkan komposisi yang sesuai dalam membuat adonan kompos yang akan dibentuk.
4. Kerusakan hasil cetakan Pengaruh jenis bahan perekat
Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 3 dapat dilihat bahwa perlakuan jenis bahan perekat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kerusakan
hasil. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas kerja alat untuk
tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Uji LSR Efek utama jenis bahan perekat terhadap kerusakan hasil
cetakan Jarak
LSR Perlakuan
Rataan Notasi
0.05 0.01
0.05 0.01 -
- -
P3 2.60
a A
2 8.699
13.790 P2
3.40 a
A 3
9.126 12.432
P1 11.45
a A
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan
pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa kerusakan hasil cetakan tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 yaitu 11,45 dan yang terendah pada perlakuan P3
yaitu 2,60. Perlakuan P1 memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap semua perlakuan, sehingga analisanya tidak dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh dosis bahan perekat
Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 3 dapat dilihat bahwa perlakuan dosis bahan perekat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap
kerusakan hasil. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh dosis bahan perekat terhadap kapasitas kerja
alat untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Pengaruh dosis bahan perekat terhadap kerusakan hasil
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0.05
0.01 0.05
0.01 -
- -
T3 3.71
a A
2 8.699 13.790
T1 6.54
a A
3 9.126 12.432
T2 7.21
a A
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa kerusakan hasil cetakan tertinggi diperoleh pada perlakuan T2 yaitu 7,21 dan yang terendah pada perlakuan T3
yaitu 3,71. Perlakuan dosis bahan perekat memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap kerusakan hasil.
Hubungan antara dosis bahan perekat dengan kerusakan hasil cetakan dapat dilihat pada Gambar 3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Pengaruh dosis bahan perekat terhadap kerusakan hasil cetakan Dari gambar 3 diketahui bahwa kerusakan hasil tertinggi terdapat pada
perlakuan dosis 25. Hal ini berarti perlakuan dosis bahan perekat tidak mempengaruhi persentase kerusakan hasil cetakan, tapi faktor lain lah yang
mempengaruhi kerusakan hasil ini. Faktor lain itu dapat berupa jenis bahan perekat ataupun kesalahan operator.
Pengaruh interaksi jenis dan dosis bahan perekat
Pada analisa sidik ragam pada lampiran 3 dapat dilihat bahwa interaksi perlakuan jenis dan dosis bahan perekat berpengaruh berbeda tidak nyata terhadap
kerusakan hasil. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh dan dosis bahan perekat terhadap kapasitas
kerja alat untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Uji LSR Efek interaksi jenis dan dosis bahan perekat terhadap kerusakan hasil
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0.05
0.01 0.05
0.01 -
- -
P2T1 0.00
a A
2 15.067 23.886
P3T3 0.00
a A
3 15.807 21.532
P2T2 3.28
a A
4 16.279 22.116
P3T2 3.29
a A
5 16.603 22.542
P1T3 4.20
a A
6 16.837 22.866
P3T1 4.52
a A
7 17.019 23.120
P2T3 6.92
a A
8 17.156 23.333
P1T2 15.05
a A
9 17.263 23.505
P1T1 15.11
a A
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa kerusakan hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan P1T1 yaitu sebesar 15,11 dan yang terendah pada perlakuan P2T1
dan P3T3 dimana pada kedua perlakuan tersebut tidak ada hasil cetakan yang rusak.
5. Lama Kompos Melebur