Range LSR menunjukkan pengaruh jenis kompos terhadap dosis tepung tulang untuk masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Uji LSR Efek interaksi jenis dan dosis bahan perekat terhadap kapasitas material kg jam
Jarak LSR
Perlakuan Rataan Notasi
0.05 0.01
0.05 0.01
- -
- P1T1
6.96 a
A 2
0.561 0.889
P1T2 7.01
a A
3 0.588
0.801 P3T2
7.28 a
A 4
0.606 0.823
P3T1 7.32
a A
5 0.618
0.839 P2T1
7.46 a
A 6
0.627 0.851
P3T3 7.46
a A
7 0.633
0.860 P1T3
7.50 a
A 8
0.638 0.868
P2T2 7.55
ab A
9 0.642
0.875 P2T3
7.75 b
A
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan
pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa kapasitas material tertinggi diperoleh pada perlakuan P2T3 yaitu sebesar 7,75 kgjam dan yang terendah P1T1 yaitu
sebesar 6,96 kgjam. Interaksi jenis dan dosis bahan perekat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kapasitas material, sehingga analisanya
tidak dilanjutkan.
3. Kapasitas Hasil Pengaruh jenis bahan perekat
Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 2 dapat dilihat bahwa perlakuan jenis bahan perekat memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kapasitas hasil.
Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas hasil untuk tiap-tiap
perlakuan dapat dilihat pada Tabel 9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Uji LSR Efek utama Jenis bahan perekat terhadap kapasitas hasil kgjam
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0.05
0.01 0.05
0.01 -
- -
P1 6.79
a A
2 0.310
0.491 P3
7.04 ab
AB 3
0.325 0.443
P2 7.30
b B
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan
pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa P1 memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap P3 dan berbeda sangat nyata terhadap P2. P3 meberikan pengaruh
yang berbeda nyata terhadap P2 dan P1. Kapasitas hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan P2 yaitu 7,30 kgjam dan yang terendah pada perlakuan P1 yaitu 6,79
kg jam.
Pengaruh dosis bahan perekat
Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 2 dapat dilihat bahwa perlakuan dosis bahan perekat memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kapasitas
hasill. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh dosis bahan perekat terhadap kapasitas hasil untuk
tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Uji LSR Efek utama Dosis bahan perekat terhadap kapasitas hasil
kgjam
Jarak LSR
Perlakuan Rataan Notasi
0.05 0.01
0.05 0.01
- -
- T1
6.86 a
A 2
0.310 0.491
T2 6.98
ab A
3 0.325
0.443 T3
7.28 b
A
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan
pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa T1 memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap T2 dan T3. T2 memberikan pengaruh yang berbeda nyata
Universitas Sumatera Utara
terhadap T3. Kapasitas hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan T3 yaitu 7,28 kgjam dan yang terendah pada perlakuan T1 yaitu 6,86 kgjam. Perlakuan T1
memberikan pengaruh yang berbeda nyata untuk semua perlakuan. Hubungan antara dosis bahan perekat dengan kapasitas hasil dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2. Pengaruh dosis bahan perekat terhadap kapasitas hasil Kgjam Dari Gambar 2 mennjukkan bahwa semakin tinggi dosis bahan perekat
yang diberikan, maka kapasitas hasilnya juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan pengaruh dosis bahan perekat terhadap kapasitas material. Kapasitas hasil
diperoleh dari membagi berat hasil cetakan dengan waktu yang diperlukan untuk mencetak kompos. Dari gambar 2 menunjukkan bahwa kapasitas hasil tertinggi
diperoleh pada dosis 30.
Pengaruh interaksi jenis dan dosis bahan perekat
Pada analisa sidik ragam Lampiran 2 dapat dilihat bahwa interaksi perlakuan jenis bahan perekat dengan dosis nya berpengaruh tidak nyata terhadap
kapasitas hasil. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant
Universitas Sumatera Utara
Range LSR menunjukkan pengaruh jenis dan dosis bahan perekat untuk masing- masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Uji LSR Efek interaksi jenis dan dosis bahan perekat terhadap kapasitas hasil kgjam
Jarak LSR
Perlakuan Rataan Notasi
0.05 0.01
0.05 0.01
- -
- P1T1
6.58 a
A 2
0.537 0.851
P1T2 6.63
a A
3 0.563
0.767 P3T1
6.91 a
A 4
0.580 0.788
P3T2 7.01
a A
5 0.591
0.803 P2T1
7.10 a
A 6
0.600 0.815
P1T3 7.15
a A
7 0.606
0.824 P3T3
7.18 a
A 8
0.611 0.831
P2T2 7.30
b AB
9 0.615
0.837 P2T3
7.50 b
B
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa secara umum interaksi jenis dan dosis bahan perekat memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kapasitas hasil.
Kapasitas hasil tertinggi terdapat pada perlakuan P2T3 yaitu 7,50 kgjam, sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan P1T1 yaitu 6,58 kgjam.
Interaksi jenis dan dosis bahan perekat memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kapasitas hasil, sehingga analisanya tidak dilanjutkan.
Proses pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan alat pencetak kompos ini dapat menurunkan kadar air yang berlebih dan keluar melalui celah
yang terdapat pada tuas pengungkit sehingga akan mengurangi volume kompos. Kadar air yang rendah sangat baik untuk kompos, selain untuk menghemat ruang
penyimpanan juga memperpanjang masa simpan kompos tersebut. Kadar air yang tinggi pada kompos dapat menjadi tempat bertumbuhnya jamur yang akan
membuat kompos semakin cepat hancur, selain itu salah satu ciri-ciri kompos yang baik adalah meiliki kadar air rendah, hal ini sesuai dengan pernyataan
Universitas Sumatera Utara
Sarwono 2001 yang mengatakan bahwa kompos yang baik adalah kompos yang sudah mengalami pelapukan yang cukup dengan dicirikan warna sudah berbeda
dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan mempunyai suhu ruang.
Kapasitas alat dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan ketebalan kompos yang akan dibentuk karena dapat mempercepat waktu untuk mencetak
kompos tersebut dan mendapatkan komposisi yang sesuai dalam membuat adonan kompos yang akan dibentuk.
4. Kerusakan hasil cetakan Pengaruh jenis bahan perekat