3. Tingkat Rentabilitas
”Rentabilitas bisnis perbankan adalah kesanggupan bisnis perbankan untuk mendapatkan laba berdasarkan investasi yang dilakukannya”. Sastradipoera,
2004:274. Pada penelitian ini untuk mengukur rentabilitas bank digunakan rasio keuangan Operation Cost Ratio.
- Operation Cost Ratio OCR Operation Cost Ratio OCR adalah perbandingan antara biaya
operasional dengan pendapatan operasional. Artinya, semakin rendah OCR berarti semakin efisien kinerja bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya,
dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
100 l
Operasiona Pendapatan
l Operasiona
Biaya OCR
× =
Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana misalnya dana masyarakat
maka biaya dan pendapatan operasional didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga. Secara teoritis, menurut Kasmir 2004:110 biaya operasional
terdiri dari biaya bunga, biaya umum dan administrasi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya lain-lain. Sementara itu, pendapatan
operasional sebagian besar diperoleh dari interest income pendapatan bunga dari jasa pemberian kredit kepada masyarakat, seperti bunga pinjaman, provisi kredit
Universitas Sumatera Utara
dan komisi, laba selisih kurs–bersih, keuntungan dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah, dan pendapatan operasional lain-lain.
4. Tingkat Likuiditas
Menurut Chairuddin 2002:1, ”Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua
deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan
” .
Pada penelitian ini untuk mengukur likuiditas bank digunakan rasio keuangan Loan to Deposit Ratio LDR
- Loan to Deposit Ratio LDR
Loan to deposit ratio merupakan perbandingan antara besarnya kredit yang diberikan oleh bank terhadap besarnya jumlah simpanan atau dana pihak ketiga
yang diperoleh suatu bank. Menurut Kasmir 2003: 272 : ”Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang
diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan”. Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas dari suatu bank.
Semakin tinggi rasio ini, maka akan semakin rendah likuiditas bank yang bersangkutan. Namun, bank tersebut cukup aktif dalam menyalurkan dana kepada
masyarakat, sehingga dananya produktif dalam menambah pendapatan dan menghasilkan laba.
LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam menyalurkan kembali dana yang telah terkumpul dari nasabah dengan memberikan kredit
sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar kredit maka pendapatan yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh akan naik, sehingga secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain,
sedangkan dana pihak ketiga seperti giro, tabungan, simpanan berjangka, dan sertifikat deposito.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
100 x
Equity Deposit
Total Loans
Total LDR
+ =
Pengelolaan dana yang diperlukan oleh bank tidak hanya berupa penyaluran kredit kepada masyarakat, tetapi juga digunakan untuk investasi atau
penanaman dana ke dalam aktiva produktif lainnya, yaitu surat-surat berharga seperti Obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia dalam rangka memperkuat
likuiditas bank.
5. Pengertian Laba