Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .275
a
.076 -.010
.6496747 1.779
a. Predictors: Constant, LDR, OCR, CAR, DER b. Dependent Variable: Laba
Sumber : Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2009.
Tabel 4.7 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,779. Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif.
3. Pengujian Hipotesis
Melalui hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang
Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh CAR, DER, OCR, dan LDR terhadap Laba. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Analisis Hasil Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
1.238 1.136
1.090 .282
CAR 1.712
2.953 .142
.580 .565
.360 2.776
DER .019
.058 .090
.319 .752
.271 3.689
OCR -1.234
.980 -.222
-1.259 .215
.694 1.442
LDR -.583
.599 -.152
-.972 .336
.874 1.144
a. Dependent Variable: Laba
Sumber : Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2009.
Berdasarkan tabel 4.7, didapat persamaan regresi sebagai beikut: Y = 1.238 + 1,712 CAR + 0.019 DER – 1.234 OCR – 0.583 LDR +
ε Keterangan :
1 konstanta sebesar 1.238 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen CAR = DER = OCR = LDR = 0 maka Pertumbuhan Laba sebesar 1.238.
2 b
1
sebesar 1,712 menunjukkan bahwa setiap penambahan Capital Adequacy Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penambahan Pertumbuhan
Laba sebesar 1,712 dengan asumsi variabel lain tetap. 3
b
2
sebesar 0.019 menunjukkan bahwa setiap penambahan Debt to Equity Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penambahan Pertumbuhan Laba
sebesar 0.019 dengan asumsi variabel lain tetap.
Universitas Sumatera Utara
4 b
3
sebesar -1.234 menunjukkan bahwa setiap penambahan Operating Cost Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Pertumbuhan Laba sebesar
1.234 dengan asumsi variabel lain tetap. 5
b
4
sebesar -0.583 menunjukkan bahwa setiap penambahan Loan to Deposit Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Pertumbuhan Laba sebesar
0.583 dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai
dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu
nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .275
a
.076 -.010
.6496747 1.779
a. Predictors: Constant, LDR, OCR, CAR, DER b. Dependent Variable: Laba
Sumber : Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2009. Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.6, dapat diketahui
bahwa nilai R adalah 0,275 atau 27,5 . Nilai R pada intinya mengukur seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan
nilai R Square R
2
= koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai R Square R
2
berada di antara 0 dan 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas.
Nilai R-square dari output di atas adalah sebesar 0,076. ini berarti bahwa variasi dari variabel independen yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio, Debt to
Equity Ratio, Operation Cost Ratio dan Loan to Deposit Ratio hanya mampu menjelaskan variasi variabel dependen Pertumbuhan Laba sebesar 7,6 .
Selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengujian Hipotesis