Pengertian Perseroan Terbatas dan Dasar Hukumnya

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI PT LAFARGE CEMENT INDONESIA

A. Pengertian Perseroan Terbatas dan Dasar Hukumnya

Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan- persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. 46 Bentuk Perseroan Terbatas atau PT merupakan bentuk yang lazim dan banyak dipakai dalam dunia usaha diIndonesia karena PT merupakan asosiasi modal dan badan hukum yang mandiri. Bentuk PT ini datang dari hukum dagang Belanda WvK dengan singkatan NV atau Naamloze Vennootschap. 47 Mencermati pesatnya perkembangan dunia usaha, maka dalam rangka memperkokoh keberadaan Perseroan Terbatas sebagai salah satu bentuk badan usaha yang menjadi pilihan utama para pelaku usaha, pemerintah pun menerbitkan ketentuan tentang Perseroan Terbatas yang lebih komprehensif, Yakni Undang- undang Tentang Perseroan Terbatas UUPT. Perseroan terbatas sebagai salah satu badan usaha dalam kegiatan perekonomian, membutuhkan pengaturan yang mampu mengikuti perkembangan jaman, baik secara nasional maupun secara internasional. Pengaturan mengenai perseroan terbatas yang tercantum dalam pasal 36 sampai dengan pasal 56 Kitab 46 Undang-Undang Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 47 I.G.Rai Widjaya, Hukum Perseroan Terbatas , Kesaint Blanc, 2003, hal.1 Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Hukum Dagang KUHD sangat sumir dan sederhana, sehingga tidak dapat mengikuti tantangan perkembangan jaman. Oleh karenanya diperlukan pembaharuan dan kesatuan pengaturan mengenai perseroan terbatas. Mengenai pembaharuan Undang-Undang tersebut maka diundangkanlah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995. Adapun alasan penggantian menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas tersebut dalam konsiderans antara lain : 1. Ketentuan yang diatur dalam KUHD dianggap tidak sesuai lagi peraturan perseroan terbatas yang ditentukan oleh KUHD, tidak sesuai lagi dengan perkembangan ekonomi dan dunia usaha yang semakin pesat, baik secara nasional maupun internasional. 2. Menciptakan kesatuan hukum dalam perseroan yang berbentuk badan hukum rechts person, legal person, legal entity 48 Selain dari konsideran yang dikemukakan, dalam penjelasan umum juga dirumuskan hal-hal berikut antara lain: 1. Sasaran umum pembangunan, antara lain diarahkan kepada peningkatan kemakmuran rakyat. 2. Untuk mencapai sasaran tersebut, sarana penunjang antara lain tatanan hukum yang mampu mendorong dan mengendalikan berbagai kegiatan pembangunan di bidang ekonomi. Kemudian diganti lagi dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 UUPT, tentang Perseroan Terbatas, dan yang menjadi alasan dilakukannya penggantian UUPT tersebut sebagaimana dalam konsideran menimbang UUPT Nomor 40 Tahun 2007 yaitu: 49 a. Bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, 48 M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas , Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 24 49 Habib Adjie, Status Badan Hukum , Prinsip-Prinsip dan Tanggungjawab Sosial Perseroan Terbatas , CV. Mandar Maju,Bandung, 2008, hal 1 Universitas Sumatera Utara berkelanjutan,berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangankemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, perlu didukung oleh kelembagaanperekonomian yang kokoh dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat. b. Bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pembangunan perekonomian nasional dan sekaligus memberikan landasan yang kokoh bagi dunia usaha dalammenghadapi perkembangan perekonomian dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di era globalisasi pada masa mendatang, perlu didukung oleh suatu undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang mendapat menjamin terselenggaranya iklim dunia usaha yang kondusif. c. Bahwa perseroan terbatas sebagai salah satu pilar pengembangan perekonomian nasional perlu diberikan landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. d. Bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas e. dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dengan kebutuhan masyarakat sehingga perlu diganti dengan undang-undang yang baru. Selanjutnya dalam penjelasan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tersebut ditegaskan bahwa: a. Dalam perkembangannya ketentuan Undang-Undang nomor 1 tahun 1995 dipandang tidak lagi memenuhi perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat karena keadaan ekonomi serta kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi sudah berkembang begitu pesat, khususnya era globalisasi. b. Meningkatnya tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, kepastian hukum. c. Tuntutan akan perkembangan dunia usaha yang sesuai dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik Good Corporate Governance. Universitas Sumatera Utara Dengan perspektif seperti tersebut diatas, diharapkan UUPT bersifat akomodatif, fasilitatif dan antisipatif serta preskriftif. 50 Dalam praktek hukum menunjukkan bahwa pada dasarnya hanya subjek hukum yang berhak menjadi penyandang hak dan kewajiban, termasuk menjadi pemilik dari suatu benda atau kekayaan tertentu. Subjek hukum tersebut adalah individu orang perorangan yang dinilai mampu untuk dan memiliki untuk kecakapan bertindak dalam hukum dan mempertahankan haknya didalam hukum yang merupakan actificial person, yaitu sesuatu yang diciptakan oleh hukum guna memenuhi kebutuhan perkembangan kehidupan masyarakat. 51 Untuk mendirikan badan usaha Perseroan Terbatas dibutuhkan beberapa persyaratan. Persyaratan yang dimaskud dibagi dua, yakni syarat formal dan syarat materiil. 52 1. Syarat Formal Suatu Perseroan Terbatas yang hendak didirikan harus dibuat dengan akta notaris. Hal ini dengan tegas disebutkan dalam Pasal 7 Undang- Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, sebagai berikut: a. Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. b. Dalam hal setelah perseroan disahkan pemegang saham menjadi kurang dari 2 dua orang, maka dalam waktu paling lama 6 enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain. 50 Ibid , hal.3 51 M. Yahya Harahap, Op.cit , hal 28 52 Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas , Nuansa Aulia, 2006, hal.17 Universitas Sumatera Utara c. Dalam hal setelah lampau jangka waktu sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3, pemegang saham tetap kurang dari 2 dua orang, maka pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan atau kerugian perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, Pengadilan Negeri dapat membubarkan perseroan. 2. Syarat Materiil Yang dimaksud syarat materiil dalam pendirian perseroan terbatas adalah modal. Artinya, bagaimana wujud dalam modal Perseroan Terbatas, berapa harus ada modal jika ingin mendirikan Perseroan Terbatas. Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 masalah modal telah dijabarkan secara rinci. Dalam pasal 31 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dikemukakan : a. modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham. b. ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak menutup kemungkinan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal mengatur modal perseroan terdiri atas saham tanpa nilai nominal. Dari ketentuan diatas, dapat diketahui, modal dalam Perseroan Terbatas dibagi dalam pecahan saham dengan nilai nominal tertentu. sedangkan jumlah nominal modal yang harus ada jika mendirikan Perseroan Terbatas dijelaskan dalam pasal 32 Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 sebagai berikut : a. modal dasar perseroan paling sedikit Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah b. undang-undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal perseroan yang lebih besar daripada ketentuan modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 c. perubahan besarnya modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Selanjutnya, dalam pasal 33 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 disebutkan : a. paling sedikit 25 dua puluh lima persen dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh. b. modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah. c. pengeluaran saham lebih lannjut yang dilakukan setiap kali untuk menambah modal yang ditempatkan harus disetor penuh. Jika semua persyaratan, baik formal maupun materiil telah dipenuhi oleh para pendiri Perseroan Terbatas, selanjutnya yang harus dilakukan untuk mendapatkan status badan hukum Perseroan Terbatas adalah mengajukan permohonan pengesahan-pengesahan Universitas Sumatera Utara akta pendirian Perseroan Terbatas. sebagaimana dijelaskan dalam pasal 9 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, yaitu sebagai berikut : a. Untuk memperoleh keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 4, pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik kepada menteri dengan mengisi format isian yang memuat sekurang-kurangnya : 1 nama dan tempat kedudukan perseroan; 2 jangka waktu berdirinya perseroan; 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan; 4 jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor; 5 alamat lengkap perseroan b. Pengisian format isian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus didahului dengan pengajuan nama perseroan. c.Dalam hal pendiri tidak mengajukan sendiri permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 pendiri hanya dapat memberi kuasa kepada notaris d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan dan pemakaian nama perseroan diatur dengan peraturan pemerintah. Jika Perseroan Terbatas sudah menjadi badan hukum, keberadaan Perseroan Terbatas dalam lalu lintas hukum diakui sebagai subjek hukum, artinya Universitas Sumatera Utara Perseroan Terbatas dapat menuntut dan dituntut dimuka pengadilan persona sta ndi injudicio . 53 Perseroan Terbatas yang merupakan badan hukum atau “artificial person” mampu bertindak melakukan perbuatan hukum melalui wakilnya, oleh karena itu perseroan terbatas juga merupakan subjek hukum mandiri persona standi in judicio , dia bisa mempunyai hak dan kewajiban dalam hubungan hukum. 54 Untuk dapat diakui sebagai subjek hukum, maka perseroan terbatas harus memenuhi persyaratan tertentu. Menurut Undang-undang orang dianggap ada mulai sejak dia dilahirkan sampai dia meninggal dunia. 55 Didalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa : 1. Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap sebagai telah dilahirkan bilamana kepentingan si anak menghendakinya. 2. Tapi apabila waktu dilahirkan mati, anak dianggap tidak pernah ada. 56 Dalam hal ini, menarik untuk dicermati Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 297KSip1974 Tanggal 12 Januari 1977 yang mengemukakan bahwa belum diumumkannya Perseroan Terbatas dalam berita negara tidaklah berarti bahwa Perseroan Terbatas belum merupakan badan hukum, tetapi pertanggungjawabannya terhadap pihak ketiga adalah sama seperti 53 Ibid , hal.53 54 I.G.Rai Widjaya, Op.Cit , hal.7 55 Ibid hal.8 56 R.Subekti, Op.Cit, hal.3 Universitas Sumatera Utara Pasal 39 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan hal ini tidaklah mempunyai akibat hukum bahwa Perseroan Terbatas tersebut tidak mempunyai persona standi injudicio. 57 Badan hukum Perseroan Terbatas dalam melakukan aktivitasnya diwakili oleh pengurusnya. 58 Inilah karakteristik Perseroan Terbatas sebagai subjek hukum. oleh karena itu, untuk mengetahui jati diri Perseroan Terbatas sebagai badan usaha, apakah sudah berstatus sebagai badan hukum perlu dipelajari anggaran dasarnya AD. Landasan yuridis keberadaan Perseroan Terbatas PT sebagai badan usaha diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang sebelumnya diatur didalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106 Tanggal 16 Agustus 2007, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4756 untuk selanjutnya disebut Undang-Undang Perseroan Terbatas , Sebelum munculnya Undang-Undang Perseroan Terbatas, Landasan yuridis keberadaan Perseroan Terbatas sebagai badan usaha mengacu pada Kitab Undang- undang Hukum Dagang KUHD, Pengaturan Perseroan Terbatas dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dijabarkan dalam Pasal 36-56. Untuk pembahasan selanjutnya tentang Perseroan Terbatas sebagai badan usaha difokuskan pada undang-undang Nomor 40 Tahun 2007. 59 57 Chidir Ali, Yurisprudensi Hukum Dagang , Alumni, Bandung, 1982, hal.310 58 Rudy Prasetya. Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas , PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995, hal.27 59 Sentosa Sembiring, Hukum Dagang , PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008, hal.49 Universitas Sumatera Utara Dalam Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 disebutkan : “ Dalam perseroan adalah rapat umum pemegang saham, direksi dan kom isaris.” 1. Rapat Umum Pemegang Saham Dijelaskan dalam Undang-undang Perseroan Terbatas, dapat disimpulkan rapat umum pemegang saham RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan. Tepatnya dalam pasal 1 butir 4 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 disebutkan : “Rapat umum pemegang saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang- Undang Perseroan Terbatas danatau anggaran dasar Perseroan.” 60 Dalam bentuk konkretnya Rapat Umum Pemegang Saham merupakan sebuah forum, dimana para pemegang saham memiliki kewenangan untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai perseroan, baik dari Direksi maupun Dewan Komisaris. Ada kemungkinan juga baik direksi maupun dewan komisaris, setelah diajukannya permintaan Rapat Umum Pemegang Saham oleh pemegang saham, tidak melakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. Jika hal ini yang terjadi maka pemegang saham dapat mengajukan permohonan itu sekali 60 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 89 Universitas Sumatera Utara lagi melalui pengadilan. Kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perseroan , pemegang saham mengajukan permohonan untuki dibuat penetapan pengadilan agar: memberikan izin kepada pemohon pemegang saham untuk melakukan sendiri pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. Pengadilan, setelah mempelajari keterangan dan bukti dari pemegang saham, Direksi dan dewan komisaris, selanjutnya menetapkan pemberian izin penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, permohonan dapat ditolak jika pemegang saham tidak dapat membuktikan alasannya persyaratan dan kepentingannya. 61 2. Komisaris Orang lain yang tidak kalah pentingnya adalah komisaris. Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan kepada direksi yang menjalankan perusahaan. Tepatnya dalam pasal 1 butir 6 Undang-Undang Perseroan Terbatas disebutkan : “Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada direksi.” 62 Pengertian komisaris dalam Peraturan Pemerintah Nomor 121998, dalam pasal 18 disebutkan : “Komisaris adalah organ persero yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan persero termasuk pelaksanaan jangka panjang dan rencana 61 http:legalakses.comrapat-umum-pemegang-saham-rups, 14 maret 2013, 13.00wib 62 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 1 butir 6 Universitas Sumatera Utara kerja dan anggaran perusahaan, ketentuan anggaran dasar serta ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.” 63 Perseroan memiliki komisaris yang wewenang kewajibannya ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Berbeda dengan Kitab Undang-undang Hukum Dagang, maka dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 perseroan diharuskan memiliki komisaris. Bahkan Untuk Perseroan : 64 a. yang bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat; b. yang menerbitkan surat pengakuan utang; c. terbuka. Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi komisaris adalah orang perseorangan : 65 a. yang mampu melaksanakan perbuatan hukum,dan b. yang tidak pernah dinyatakan pailit,atau c. yang menjadi anggota direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, atau yang pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam jangka waktu lima tahun sebelum pengangkatan 3. Direksi Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta 63 Peraturan Pemerintah Nomor 121998, dalam Pasal 18 64 I.G.Rai Widjaya, Hukum Op.Cit , hal.84 65 Ibid , hal.86 Universitas Sumatera Utara mewakili perseroan, baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan terbatas. 66 Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu tertentu dengan kemungkinan dapat diangkat kembali dan dapat juga sewaktu-waktu diberhentikan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham. 67 “Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.” 68 Dengan demikian, direksi Perseoran Terbatas adalah : 1. Wakil Perseroan Terbatas di dalam dan di luar pengadilan. 2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tujuan Perseroan Terbatas. 3. Wajib membuat daftar pemegang saham. Didalam melaksanakan tugasnya tersebut, direksi tidak luput dari pengawasan komisaris. 69 Maksudnya adalah agar direksi dalam menjalankan tugasnya selalu berada pada “track” atau jalur yang telah ditentukan oleh perseroan, karena pengurusan perseroan dilakukan tiada lain untuk kepentingan dan tujuan perseroan. 66 Sentosa Sembiring, Op.Cit , hal.54 67 I.G.Rai Widjaya, Op.Cit, hal.66 68 Ibid 69 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 97 Universitas Sumatera Utara

B. Latar Belakang Didirikannya PT. Lafarge Cement Indonesia