Pengaturan Pelaksanaan Penjualan Semen Andalas di PT Lafarge Cement Indonesia

pihak yang tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut dapat dituntut untuk memenuhinya dengan suatu keputusan pengadilan. BAB IV PERJANJIAN JUAL BELI SEMEN ANDALAS DI PT LAFARGE CEMENT INDONESIA

A. Pengaturan Pelaksanaan Penjualan Semen Andalas di PT Lafarge Cement Indonesia

PT Lafarge Cement Indonesia merupakan sebuah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Lhoknga, Daerah Istimewa Aceh dan berkantor pusat di The Royal Condominium Lantai 2 Tower A, Jalan Palang MerahSuka Mulia No.1 Medan 20151. PT Lafarge Cement Indonesia memiliki terminal untuk penjualan semennya, terminal tersebut berfungsi sebagai tempat proses dikemasnya semen kedalam bentuk kantong dan curah yang telah memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia dan terminal tersebut berfungsi sebagai tempat penyaluran semen kepada distributor-distributor. Adanya persyaratan yang berlaku umum untuk menjadi distributor di PT Lafarge Cement Indonesia membuat para distributor dan pihak PT Lafarge Cement Indonesia dapat bekerja sama dengan baik. Syarat-syarat tersebut adalah : 1 Berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang dilengkapi dengan ijin usaha, misalnya Surat Ijin Usaha Perdagangan 2 Memiliki pergudangan yang dilengkapi dengan Surat Izin Gangguan Hinder OrdonantieHO, Universitas Sumatera Utara 3 mempunyai Surat Referensi Bank Fiskal 4 mempunyai sarana angkutan minimal 1 satu buah truk dan 2 dua buah mobil Pick Up serta pekerja untuk memasarkannya. 71 PT Lafarge Cement Indonesia secara umum menerapkan pembelian semen secara tunai kepada distributor dan para distributor harus mengikuti prosedur pemesanan yang telah diterapkan oleh PT lafarge Cement Indonesia. Didalam Pasal 1437 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata disebutkan bahwa : “Si penjual diwajibkan menyatakan dengan tegas untuk apa ia mengikatkan dirinya yang tidak terang dan dapat diberikan pengertian, harus ditafsirkan untuk kerugiannya. 72 Prosedur pemesanan yang harus dilakukan oleh distributor kepada PT Lafarge Cement Indonesia dapat melalui pemesanan secara tunai dan pemesanan secara kredit, adapun prosedur pemesanannya menurut Surat Perjanjian Distribusi No. 024-30COMLOG11 adalah sebagai berikut : 1.1 PT Lafarge Cement Indonesia secara umum menerapkan pembelian Semen secara tunai kepada Distributor dengan prosedur pemesanan Semen sebagai berikut. a Pemesanan Semen dilakukan Distributor dengan mengajukan permohonan pembelian Semen kepada PT Lafarge Cement Indonesia dan melampirkan: 71 Wawancara dengan Sales Manajer PT Lafarge Cement Indonesia, Bapak Hadi, Tanggal 2 Maret 2013 72 R.Subekti, Op.Cit ,Hal.301 Universitas Sumatera Utara i formulir pemesanan Semen “Formulir Pemesanan Tunai” yang bentuk dan isinya telah ditetapkan oleh PT Lafarge Cement Indonesia, ii tanda bukti bayar tunai bank transfer slip untuk pembelian Semen, dan iii dokumen lain yang dianggap perlu oleh PT Lafarge Cement Indonesia dari waktu ke waktu. b Jumlah pemesanan Semen sebagaimana tercantum pada Formulir Pemesanan Tunai akan ditetapkan setelah PT Lafarge Cement Indonesia dan Distributor sepakat mengenai jumlah Semen yang sesuai dengan kesanggupan, ketersediaan dan kapasitas pabrik PT Lafarge Cement Indonesia. Informasi mengenai kapasitas pabrik PT Lafarge Cement Indonesia diberikan kepada semua distributor. c Setelah PT Lafarge Cement Indonesia menerima tanda bukti bayar tunai bank transfer slip dari Distributor, PT Lafarge Cement Indonesia akan menerbitkan nota pengiriman delivery note “Nota Pengiriman” yang mencantumkan jumlah Semen sesuai dengan jumlah pembayaran tunai yang diterima oleh PT Lafarge Cement Indonesia. d PT Lafarge Cement Indonesia akan mengirimkan faktur pembelian selanjutnya disebut “Faktur PembelianInvoicing” kepada Distributor. 1.2 Dengan pertimbangan kondisi ekonomi, penyerapan pasar, kemampuan penjualan Distributor dan pertimbangan lainnya, PT Lafarge Cement Universitas Sumatera Utara Indonesia atas keputusannya sendiri dapat menerapkan pembelian Semen secara kredit dengan prosedur pemesanan Semen sebagai berikut. a Pemesanan Semen secara kredit disetujui PT Lafarge Cement Indonesia setelah Distributor mengajukan permohonan pemesanan Semen kepada PT Lafarge Cement Indonesia dan melampirkan: i formulir pemesanan Semen “Formulir Pemesanan Kredit” yang bentuk dan isinya telah ditetapkan oleh PT Lafarge Cement Indonesia, ii bank garansi yang diterbitkan oleh Bank skala nasional dengan reputasi baik “Bank Garansi” serta bersedia memberikan jaminan dalam bentuk lain yang disepakati oleh Para Pihak, dan iii dokumen lain yang dianggap perlu oleh PT Lafarge Cement Indonesia dari waktu ke waktu. b Setelah PT Lafarge Cement Indonesia menerima Bank Garansi dari Distributor, PT Lafarge Cement Indonesia akan menerbitkan nota pengiriman delivery not e “Nota Pengiriman”. Jumlah pemesanan Semen sebagaimana tercantum pada Nota Pengiriman tidak dapat melebihi batas maksimum kredit atau nilai yang tercantum dalam Bank Garansi, kecuali disetujui secara tertulis oleh PT Lafarge Cement Indonesia. c Bank Garansi adalah persyaratan yang berlaku umum untuk seluruh distributor guna menjamin pembayaran penuh atas Semen yang dipesan oleh Distributor. PT Lafarge Cement Indonesia berhak mencairkan Bank Universitas Sumatera Utara Garansi apabila i Distributor melanggar ketentuan Perjanjian ini, ii Distributor memiliki tunggakan pembayaran Semen danatau denda, atau iii terdapat kewajiban lainnya yang tidak dapat dipenuhi oleh Distributor. Bank Garansi akan diperhitungkan sebagai bagian pembayaran dari tunggakan atau kewajiban lainnya tersebut. d PT Lafarge Cement Indonesia akan mengirimkan faktur pembelian kredit selanjutnya disebut “Faktur Pembelian Kredit” kepada Distributor e Jangka waktu kredit ditetapkan dan diatur dalam Surat Ketetapan Harga yang dihitung sejak tanggal sebagaimana tertera pada Faktur Pembelian Kredit selanjutnya disebut “Periode Kredit”. f Apabila setelah lewat dari 10 sepuluh hari sejak berakhirnya Periode Kredit, Distributor belum melakukan pembayaran atas Semen yang diambilnya, maka PT Lafarge Cement Indonesia berhak untuk: i memberlakukan denda kepada Distributor yang besarnya ditentukan dalam Surat Ketetapan Harga, ii mencairkan Bank Garansi dan mengambil pelunasan daripadanya atas tunggakan pembayaran Semen dan denda; danatau iii mengambil sisa Semen yang sudah diambil Distributor namun belum dibayar. Adanya kontrakperjanjian tersebut tercipta perikatan atau hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban pada masing-masing pihak yaitu pihak PT Lafarge Cement Indonesia dan pihak distributor yang membuat kontrak, dengan kata lain pihak yang terikat untuk memenuhi kontrakperjanjian yang telah Universitas Sumatera Utara mematuhi kontrakperjanjian tersebut. Dalam hal ini fungsi kontrakperjanjian sama dengan undang-undang, yang berlaku khusus terhadap para pembuatannya. Hukum memberikan sanksi terhadap pelaku pelanggaran kontrakperjanjian atau ingkar janji wanprestasi. Distributor dapat menyalurkan semen secara langsung kepada konsumen end-user atau melalui sub-distributor dan pengecer. Dalam hal ini distributor memiliki sub-distributor dan pengecer, Distributor menjamin bahwa sub- distributor atau pengecer tersebut bertindak atau berusaha sesuai dengan prinsip persaingan usaha yang sehat. Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antarpelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha. 73 PT Lafarge Cement Indonesia tidak memiliki hubungan, tidak mengawasi danatau tidak berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan para sub-distributor atau pengecer tersebut. Semen dapat diambil oleh Distributor dalam jumlah yang disebutkan dalam Nota Pengiriman di terminal PT Lafarge Cement Indonesia. Pengangkutan Semen dari terminal PT Lafarge Cement Indonesia ke gudang penyimpanan Distributor sepenuhnya merupakan tanggung jawab Distributor dengan membuat perjanjian yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. 73 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, pasal 1 ayat 6 Universitas Sumatera Utara Penetapan harga jual Semen kepada Distributor merupakan hak mutlak PT Lafarge Cement Indonesia yang akan diberitahukan oleh PT Lafarge Cement Indonesia kepada Distributor dalam suatu Surat Ketetapan Harga. PT Lafarge Cement Indonesia akan menerbitkan Surat Ketetapan Harga yang baru apabila terjadi perubahan harga jual Semen dan Surat Ketetapan Harga yang baru tersebut akan berlaku sejak tanggal dikeluarkannya. Perjanjian yang dilakukan oleh pihak PT Lafarge Cement Indonesia dengan pihak distributor dapat diperpanjang dengan dibuat suatu perpanjangan atas perjanjian tersebut, dengan memperhatikan kinerja, pemenuhan target pembelianpenjualan Semen dan perilaku usaha Distributor Selama jangka waktu perjanjian tersebut.

B. Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Yang Melakukan Perjanjian Jual Beli Semen Andalas