a. Dua buah silo dengan kapasitas total 10.000 ton. b. Dua unit mesin packer dengan kapasitas 2 x 55 TPH
c. Sarana bongkar semen curah dari kapal dengan kapasitas 300 tonjam d. Dermaga khusus semen yang dapat disandari kapal maksimum
berukuran 5.000 ton. 4.
Unit Pengantogan Semen Lhokseumawe Beroperasi sejak Desember 1993, dengan fasilitas:
a. Lima buah silo dengan kapasitas total 3.500 ton. b. Satu unit mesin packer berkapasitas 55 tonjam.
c. Sarana bongkar semen curah dari kapal dengan kapasitas 150 tonjam PT Lafarge Cement Indonesia memiliki
C. Kedudukan Hukum PT. Lafarge Cement Indonesia Sebagai Penjual
Sebagaimana dalam perjanjian pada umumnya, terdapat beberapa pihak dalam perjanjian jual beli Semen Andalas. Pihak-pihak tersebut adalah:
1. Pihak PT Lafarge Cement Andalas sebagai pihak penjual,
2. Pihak distributor sebagai pihak pembeli dengan persyaratan yang telah
ditetapkan PT Lafarge Cement Indonesia pada saat mengajukan permohonan sebagai distributor.
Seperti perjanjian pada umumnya, adanya kesepakatan hak dan kewajiban yang dilakukan para pihak harus dilakukan sebelum dilaksanakan perjanjian
tersebut, hal ini bertujuan agar para pihak dapat mengetahui tentang hak dan kewajibannya dalam perjanjian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Adanya asas kebebasan berkontrak yang dianut dalam Kitab Undang- undang Hukum Perdata khususnya tentang perjanjian menyebabkan dapat
dikesampingkannya oleh para pihak segala ketentuan yang ada dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata asal tidak bertentangan dengan asas kepatutan
dan ketertiban serta tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Demikian juga halnya dengan hak dan kewajiban para pihak dalam
perjanjian jual beli semen Andalas yang telah diatur secara terperinci di dalam surat perjanjian jual beli semen. Hak dan kewajiban ini juga diatur pada peraturan
yang ditetapkan oleh PT Lafarge Cement Indonesia. Adapun hak dan kewajiban PT Lafarge Cement Indonesia sebagai penjual
semen Andalas menurut Surat Perjanjian Distribusi No. 024-30COMLOG11 sebagai berikut :
1. Pihak PT lafarge Cement Indonesia berhak mengawasi dan memberi
petunjuk pada pihak distributor untuk mentaati isi dari perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak
2. Pihak PT Lafarge Cement Indonesia wajib untuk memberikan faktur
pembelian apabila pihak distributor telah mengambil semen setelah diterimanya nota pengiriman delivery note yang telah diterbitkan oleh PT
Lafarge Cement Indonesia sesuai dengan jumlah pembayaran yang telah diterima PT Lafarge Cement Indonesia.
3. Pihak PT Lafarge Cement Indonesia mempunyai hak mutlak menetapkan
harga semen Andalas kepada pihak distributor
Universitas Sumatera Utara
4. Pihak PT Lafarge Indonesia wajib menjamin kelayakan dan kerusakan
semen sebelum semen diambil oleh distributor 5.
Pihak PT Lafarge Cement Indonesia dan pihak distributor wajib mentaati dan melaksanakan isi perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak 6.
PT Lafarge Cement Indonesia berhak mencairkan DSG Distributor Security Gua rantee
atau Jaminan Tunai Distributor apabila terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Distributor melanggar ketentuan-ketentuan dalam perjanjian yang
ditentukan, danatau b.
Distributor memiliki kewajiban pembayaran yang tidak dapat dipenuhi,
sehingga DSG
diperhitungkan sebagai
bagian pembayaran kewajiban tersebut.
7. PT Lafarge Cement Indonesia berhak mencairkan Bank Garansi apabila :
a. Distributor melanggar ketentuan perjanjian ini; danatau
b. Distributor memiliki kewajiban pembayaran yang tidak dapat
dipenuhi, sehingga Bank Garansi diperhitungkan sebagai bagian pembayaran kewajiban tersebut.
8. PT Lafarge Cement Indonesia berhak untuk mengakhiri perjanjian sepihak
tanpa kewajiban untuk memberikan ganti rugi apa pun kepada distributor apabila :
a. pernyataan dan jaminan sebagaimana diatur pada pasal 12 tidak
benar atau tidak akurat;
Universitas Sumatera Utara
b. Distributor tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan
pada perjanjian ini; c.
Distributor tidak memenuhi target yang telah disepakati bersama; atau
d. Distributor terbukti telah mengalihkan kewajibannya yang
ditetapkan pada perjanjian ini kepada pihak lain tanpa ijin tertulis terlebih dahulu pada PT lafarge Cement Indonesia.
Adapun hak dan kewajiban Distributor sebagai pembeli semen Andalas, dalam hal ini pihak distributor di dalam Surat Perjanjian Distribusi No. 024-
30COMLOG11 sebagai berikut : 1.
Pihak distributor wajib melakukan pembayaran baik secara tunai maupun kredit setelah melakukan pemesanan
2. Pihak distributor wajib melapor kepada PT Lafarge Cement Indonesia
sehubungan dengan penunjukannya sebagai distributor kepada kantor wilayah departemen perdagangan setempat atau instansi lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tembusan kepada PT Lafarge Cement Indonesia
3. Distributor wajib melindungi, melepaskan dan membayar kepada PT
Lafarge Cement Indonesia dari setiap tuntutan, biaya, kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan dari:
a. tuntutan pihak ketiga, apabila distributor telah menyalahgunakan
kekuasaan atau kewenangan berdasarkan perjanjian ini;dan
Universitas Sumatera Utara
b. setiap tindakan atau kelalaian distributor, pegawai, kuasa-
kuasanya, wakil atau pengurusnya sehubungan dengan pelaksaan Perjanjian ini atau kewajiban kepada pihak ketiga lainnya.
4. Distributor wajib menyediakan tenaga penjualan sales representative
yang khusus bertugas untuk menemui pelanggan secara rutin, mendapatkan informasi pasar dari pelanggan serta menangani keluhan-
keluhan pelanggan. Dari pembahasan diatas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya ada dua
pihak dalam suatu perjanjian yaitu pihak yang akan memberikan prestasi atau debitur dan pihak yang memberikan kontra prestasi atau kreditur. pihak dalam
perjanjian semacam ini hanya ditemui dalam perjanjian timbal balik ataupun perjanjian konsensuil.
Ketentuan Hukum Perdata yang bersifat mengatur dan sifat terbukanya buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tersebut menyebabkan dapat
dikesampingkannya oleh para pihak segala ketentuan yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata asal saja tidak bertentangan dengan asas
kepatutan dan ketertiban serta tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Pengenyampingan ini sering terjadi dalam praktek sesuai dengan asas kebebasan
berkontrak yang dianut dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata khususnya tentang perjanjian.
Dengan adanya hak dan kewajiban yang telah ditetapkan dalam surat perjanjian jual beli semen Andalas tersebut, maka para pihak yang melakukan
perjanjian ini harus mentaati seluruh isi perjanjian. Bila hal ini dilanggar maka
Universitas Sumatera Utara
pihak yang tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut dapat dituntut untuk memenuhinya dengan suatu keputusan pengadilan.
BAB IV PERJANJIAN JUAL BELI SEMEN ANDALAS DI PT
LAFARGE CEMENT INDONESIA
A. Pengaturan Pelaksanaan Penjualan Semen Andalas di PT Lafarge Cement Indonesia