12
Dari hasil penggunaan kedua metode ini diharapkan nantinya akan dapat dibuat suatu kesimpulan yang menyatakan kondisi posisi
perusahaan tersebut. 4.
Melakukan penafsiran interpretation terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan
Pada tahap ini, penafsiran digunakan untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh perusahaan tersebut.
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah solution terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan Setelah pada tahap-tahap yang sebelumnya telah dilakukan, maka pada
tahap terakhir ini dilakukan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar kendala dan hambatan dapat terselesaikan.
2.1.2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut ada yang berada dalam kendali pihak manajemen ada pula
yang berada diluar kendali manajemen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yaitu, Harjosoemarto 1994 dalam Mulyati 2011:
1 Faktor Internal
a Manajemen personalia
Berkaitan dengan SDM agar dapat didayagunakan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan secara manusiawi.
13
b Manajemen pemasaran
Berkaitan dengan program-program yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
c Manajemen produksi
Berkaitan dengan faktor-faktor produksi agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai yang diharapkan.
d Manajemen keuangan
Berkaitan dengan perencanaan, mencari dan memanfaatkan dana untuk memaksimalkan efisiensi perusahaan.
2 Faktor Eksternal
a Kondisi perekonomian
Kondisi yang dipengaruhi kebijakan pemerintah, keadaan dan stabilitas politik ekonomi, sosial dan lain-lain.
b Kondisi industri
Meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan dan lain-lain. Menurut Lestari dan Sugiharto 2007:196 ROA adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik
produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik
perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau dividen akan semakin besar. Hal ini juga akan
berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan
14
semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto 2007:196 angka ROA dapat
dikatakan baik apabila 2. ROA dapat membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik
akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan
keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah Return on Asset ROA. Return on Asset ROA merupakan
perbandingan laba bersih dengan jumlah aktiva perusahaan. Alasan peneliti memilih ROA sebagai rasio untuk mengukur kinerja keuangan dikarenakan ROA
merupakan rasio yang terpenting dari rasio profitabilitas yang ada, karena ROA dapat menghitung kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berdasarkan teori Du
Pont perhitungan ROA adalah: ��� = ������ ���� �����ℎ � ����� ����� ��������
= ���� �����ℎ
��������� �
��������� ����� ������
Kalau berdiri sendiri antara margin laba bersih dan total aset turnover tidak dapat memberikan pengukuran yang memadai atas efektivitas keseluruhan.
Margin laba bersih berfungsi untuk mengukur profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan yang dihasilkan, sedangkan total aset turnover untuk mengukur efisiensi
dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Jadi, disini ROA tidak
15
hanya mampu mengukur profitabilitas penjualan, namun juga mampu mengukur efisiensi dalam penggunaan aktiva dalam penjualan.
Return on Asset ROA dapat dirumuskan sebagai berikut Weston dan Brigham, 1998 :
ROA = Laba Bersih
Total Aktiva x 100
2.1.3. Struktur Modal