27
manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
2.1.4.2. Manfaat Good Corporate Governance
Manfaat penerapan tata kelola perusahaan yang baik menurut Prijambodo 2012 lebih rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Meningkatnya nilai value organisasi, berarti nilai koperasi terutama
kepentingan dan perlindungan shareholders, sehingga terbangun kepercayaan dan kredibilitas koperasi di mata anggota, mitra dan
stakeholders lain.
b. Sumber-sumber daya organisasi dapat dimanfaatkan dengan baik, tepat
sasaran, tepat waktu, tepat ukuran, minimalisasi pemborosan dan penyimpangan sehingga terwujud efisiensi dan efektivitas organisasi.
c. Organ-organ organisasi, berarti perangkat organisasi rapat anggota,
pengurus dan pengawas berfungsi optimal, memungkinkan peningkatan kinerja perangkat organisasi koperasi, penanganan risiko yang tepat,
sehingga mencapai kinerja optimal.
Jika suatu perusahaan bersungguh-sungguh menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance, investor akan lebih percaya terhadap perusahaan
tersebut. Jadi baik buruknya penerapan good corporate governance akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Menurut Dewi 2008 dalam Putra 2013 manajer mendapat kesempatan untuk terlibat dalam kepemilikan saham dengan tujuan mensetarakan dengan
pemegang saham. Melalui kebijakan ini diharapkan manajer dapat menghasilkan kinerja yang baik serta mengarahkan dividen pada tingkat yang rendah. Dengan
penetapan dividen rendah perusahaan memiliki laba ditahan yang tinggi sehingga memiliki sumber dana internal relatif tinggi untuk membiayai investasi di masa
yang akan datang. Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak
28
manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang di kelola Boediono, 2005.
Kepemilikan manajerial dapat diukur dengan menggunakan rumus: KM =
Jumlah Saham yang Dimiliki Manajemen Jumlah Total Saham Beredar
x 100
Gunarsih 2001 menyatakan bahwa kepemilikan perusahaan merupakan salah satu mekanisme yang dapat dipergunakan agar pengelola melakukan
aktivitas sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan. Meningkatkan kepemilikan manajerial dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi masalah
keagenan. Manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya yang juga merupakan keinginan dari para pemegang saham.
Kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan kepentingan antara manajer dan pemegang saham, sehingga manajer ikut merasakan secara
langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.
Kepemilikan manajerial yang terlalu tinggi juga dapat berdampak buruk terhadap perusahaan karena dapat menimbulkan masalah pertahanan, yang berarti
jika kepemilikan manajerial tinggi, mereka memiliki posisi yang kuat untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan dan pihak pemegang saham eksternal
akan mengalami kesulitan untuk mengendalikan tindakan manajer. Hal ini disebabkan tingginya hak voting yang dimiliki manajer Gunarsih, 2001.
Sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
29
2.1.5. Ukuran Perusahaan