1. Mengadakan pertemuan pendahuluan diantara orang-orang yang ingin
mendirikan koperasi. 2.
Mengadakan penelitian terhadap lingkungan yang menjadi tempat kerja koperasi.
3. Mengadakan hubungan dengan kantor departemen koperasi setempat.
4. Membentuk panitia pendirian koperasi yang bertugas mempersiapkan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. 5.
Mengadakan rapat untuk : -
Memilih pengurus -
Memilih pengawas -
Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 6.
Mengajukan permohonan status badan hukum koperasi dengan melampirkan petikan berita acara rapat pembentukan koperasi, serta daftar
nama anggota pengurus dan pengawas.
B. Tata Cara Pembubaran Koperasi
Ada pendirian berarti ada pula pembubaran. Sama halnya dengan koperasi pun dapat dilakukan pembubaran. Berdasarkan Bab XIII UU Perkoperasian
pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan:
Universitas Sumatera Utara
a. Keputusan Rapat Anggota;
b. Jangka waktu berdirinya telah berakhir; danatau
c. Keputusan Menteri.
Ad. a. Pembubaran berdasarkan keputusan rapat anggota Pertama, usul pembubaran koperasi diajukan kepada Rapat Anggota oleh
Pengawas atau Pengurus yang mewakili paling sedikit 15 satu perlima jumlah anggota. Usul tersebut kemudian akan diputuskan dalam Rapat Anggota dengan
ketentuan harus memenuhi jumlah anggota minimal yaitu 500 lima ratus orang untuk dapat menyelenggarakan Rapat Anggota melalui delegasi anggota. Pada
Rapat Anggota, Pengurus bertindak sebagai kuasa Rapat Anggota pembubaran Koperasi apabila Rapat Anggota tidak menunjuk pihak yang lain. Setelah
pembubaran koperasi ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota, selanjutnya hasil pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis oleh
kuasa Rapat Anggota kepada Menteri dan semua Kreditor. Ad. b. Pembubaran berdasarkan jangka waktu berdirinya telah berakhir
Pembubaran koperasi karena jangka waktu berdirinya ditentukan di dalam Anggaran Dasar koperasi bahwa koperasi tersebut telah berakhir. Dalam hal ini
menteri dapat memperpanjang jangka waktu berdirinya koperasi atas permohonan pengurus setelah ditputuskan dalam Rapat Anggota. Permohonan perpanjangan
jangka waktu berdirinya koperasi diajukan dalam jangka waktu paling lambat 90 sembilan puluh hari sebelum jangka waktu berdirinya koperasi berakhir.
Universitas Sumatera Utara
Keputusan Menteri atas permohonan perpanjangan jangka waktu berdirinya koperasi diberikan dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh
hari setelah permohonan diterima. Apabila dalam jangka waktu pemberian keputusan Menteri tersebut tidak terpenuhi, keputusan Rapat Anggota mengenai
perpanjangan jangka waktu berdirinya koperasi dianggap sah. Ad. c. Pembubaran berdasarkan keputusan Menteri
Selain pembubaran koperasi dikarenakan keputusan dalam Rapat Anggota maupun karena berakhirnya jangka waktunya, pembubaran koperasi juga dapat
terjadi dikarenakan keputusan Menteri. Pembubaran koperasi berdasarkan keputusan Menteri terjadi apabila:
a. Koperasi dinyatakan pailit berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; danatau b.
Koperasi tidak dapat menjalankan kegiatan organisasi dan usahanya selama 2 dua tahun berturut-turut.
Setelah adanya keputusan terhadap pembubaran suatu koperasi, maka selanjutnya akan dibentuk tim penyelesai untuk penyelesaian terhadap
pembubaran koperasi. Tim penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran berdasarkan Rapat Anggota dan berakhir jangka waktu berdirinya ditunjuk oleh
kuasa Rapat Anggota. Sedangkan tim penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran berdasarkan keputusan pemerintah ditunjuk oleh Menteri.
Universitas Sumatera Utara
Selama dalam proses penyelesaian terhadap pembubaran, koperasi tersebut tetap ada dengan status “Koperasi dalam Penyelesaian” dan selama dalam proses
penyelesaian terhadap pembubaran, koperasi tidak boleh melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk memperlancar proses penyelesaian. Tim penyelesaian ini
mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: a.
Melakukan pencatatan dan penyusunan informasi tentang kekayaan dan kewajiban koperasi;
b. Memanggil pengawas, pengurus, karyawan, anggota, dan pihak lain yang
diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama; c.
Menyelesaikan hak dan kewajiban keuangan terhadap pihak ketiga; d.
Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota; e.
Melaksanakan tindakan lain yang perlu dilakukan dalam penyelesaian kekayaan;
f. Membuat berita acara penyelesaian dan laporan kepada Menteri; danatau
g. Mengajukan permohonan untuk diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
C. Hubungan Hukum Anggota Koperasi dan Perangkat Organisasi