Tata Cara Pendirian Koperasi

Salah satu bentuk dari lembaga non bank ini yaitu koperasi simpan pinjam. Seperti telah dijelaskan bahwa koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dengan menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat. Adapun landasan dari koperasi yaitu terdiri dari landasan Idiil yaitu Pancasila, landasan struktural yaitu Pasal 33 ayat 1 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, landasan operasional yaitu Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Koperasi, dan landasan mental yaitu kesetiakawanan dan kesadaran.

A. Tata Cara Pendirian Koperasi

Dalam mendirikan koperasi pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan yang strategis, agar perekonomian nasional dapat semakin tumbuh dan berkembang secara wajar dan proposional. Pendirian suatu koperasi haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Berdasarkan UU Perkoperasian Pasal 7 dikatakan bahwa dalam pendirian koperasi primer didirikan oleh paling sedikit 20 dua puluh orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi primer. Sedangkan dalam mendirikan koperasi sekunder harus didirikan paling sedikit oleh 3 tiga koperasi primer. Kemudian Pasal 8 menjelaskan bahwa koperasi harus mempunyai tempat kedudukan dengan alamat yang lengkap di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan dalam Anggaran Dasar yang mana tempat kedudukan tersebut sekaligus sebagai kantor pusat Koperasi. Sehingga dalam surat menyurat, Universitas Sumatera Utara pengumuman yang diterbitkan oleh koperasi, barang cetakan, dan akta dalam hal koperasi koperasi menjadi pihak harus menyebutkan nama dan alamat lengkap koperasi. Lalu dalam Pasal 9 dikatakan bahwa pendirian koperasi harus dilakukan dengan Akta Pendirian Koperasi yang dibuat oleh Notaris dalan bahasa Indonesia. apabila di suatu kecamatan tidak ada Notaris, maka Akta Pendirian Koperasi dapat dibuat oleh Camat yang telah disahkan sebagai Pejabat Pembuat Akta Koperasi oleh Menteri. Perlu ditekankan bahwa Notaris yang membuat Akta Pendirian Koperasi adalah Notaris yang terdaftar pada kementerian yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang Koperasi. UU Perkoperasian juga menjelaskan bahwa Akta Pendirian Koperasi memuat Anggaran Dasar yang berkaitan dengan pendirian koperasi yang mana membuat keterangan sekurang-kurangnya: a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan pendiri perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap, serta nomor dan tanggal pengesahan badan hukum Koperasi pendiri bagi Koperasi Sekunder, dan b. Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan Pengawas dan Pengurus yang pertama kali diangkat. Permohonan Akta Pendirian Koperasi ini diajukan secara tertulis oleh para pendiri secara bersama-sama atau kuasanya kepada Menteri untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum. Dalam pembuatan Akta Pendirian Koperasi, seorang pendiri dapat diwakili oleh pendiri lain berdasarkan surat kuasa. Universitas Sumatera Utara Kemudian koperasi akan memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah Akta Pendirian Koperasi disahkan oleh Menteri. Dalam hal koperasi telah disahkan, anggotanya berkurang dari jumlah sebagaimana yang diwajibkan dalam Undang-undang, maka dalam waktu paling lambat 6 enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut, koperasi yang bersangkutan wajib memenuhi jumlah minimal keanggotaan. Apabila jumlah minimum tersebut tidak terpenuhi sampai tenggang waktunya, maka anggota koperasi bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan atau kerugian yang terjadi dan koperasi tersebut wajib dibubarkan oleh Menteri. Mendirikan koperasi penting untuk memperhatikan beberapa hal yaitu: a. Harus mengetahui persoalan-persoalan pokok tentang koperasi pada umumnya. b. Adanya konsep yang kuat sebagai antisipasi penerimaan anggota-anggota baru secara suka rela dan terbuka. c. Megembangkan koperasi dengan ketekunan dan kesabaran, karena tidak mugkin bila koperasi mencapai tujuannya dalam jangka pendek. d. Pembinaan koperasi di Indonesia sebagian memang tanggung jawab pemerintah, namun penekanan kemandirian pada koperasi itu sendiri harus secepatnya bisa diwujudkan. Secara umum, untuk mendirikan koperasi, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Mengadakan pertemuan pendahuluan diantara orang-orang yang ingin mendirikan koperasi. 2. Mengadakan penelitian terhadap lingkungan yang menjadi tempat kerja koperasi. 3. Mengadakan hubungan dengan kantor departemen koperasi setempat. 4. Membentuk panitia pendirian koperasi yang bertugas mempersiapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. 5. Mengadakan rapat untuk : - Memilih pengurus - Memilih pengawas - Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 6. Mengajukan permohonan status badan hukum koperasi dengan melampirkan petikan berita acara rapat pembentukan koperasi, serta daftar nama anggota pengurus dan pengawas.

B. Tata Cara Pembubaran Koperasi

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 20 94

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

5 35 94

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 1 8

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 0 13

Cover Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 8

Abstract Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 1

Chapter I Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 13

Chapter II Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 19

Reference Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 1 5