menanggung kerugian. Dalam hal kelalaian pengurus, ini tertuang didalam Pasal 23 butir 10 Anggaran Dasar KOPAKAR. Dan dalam hal Direksi dan Manajer
yang melakukan kelalaian, maka berdasarkan Pasal 33 butir 5 dinyatakan “Menanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau
tindakan yang disengaja atas pelakasaaan tugas yang dilimpahkan”
D. Tata Cara Menjadi Anggota Koperasi Serba Usaha Padat Karya
Berdasaran Pasal 6 Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Padat Karya menjelaskan mengenai persyaratan untuk diterima menjadi koperasi yaitu:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Memiliki kesinambungan kegiatan usaha dengan kegiatan usaha koperasi
c. Memiliki kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum;
d. Bersedia membayar Simpanan Pokok sebesar Rp.600.000,- enam ratus
ribu rupiah dan simpanan wajib sebesar Rp35.000,- tiga puluh lima ribu
rupiah
e. Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Ketentuan
yang berlaku dalam koperasi
f. Bertempat tinggal kedudukan dan berdomisili didalam wilayah Repbulik
Indonesia;
Universitas Sumatera Utara
Setelah menjadi anggota didalam koperasi usaha padat karya, maka setiap anggota berhak mendapatkan apa yang menjadi haknya, dan hal ini dituliskan di
dalam Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Padat Karya pada Pasal 8 yaitu: a.
Memperoleh pelayanan dari Koperasi; b.
Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota; c.
Memiliki hak suara yang sama; d.
Memilih dan dipilih menjadi pengurus; e.
Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi;
f. Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha;
g. Mendapatkkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi;
Namun, dari hak yang diperoleh dari setiap anggota tentunya anggota juga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan isi Anggaran Dasar
yang telah disetujui. Hal mengenai kewajiban dari setiap anggota koperasi ada di dalam Pasal 9 Anggaran Dasar Koperasi Usaha Serba Guna Padat Karya. yaitu:
1. Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga atau diutusan dalam Rapat Anggota 2.
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi
Universitas Sumatera Utara
3. Memantau ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan Rapat Anggota dan Ketentuan lainnya yang berlaku dalam koperasi;
4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi;
Didalam Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Padat Karya mencantumkan menganai sistem berakhirnya keanggotaan dari koperasi tersebut.
Hal ini dicantumkan di dalam Pasal 12 Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Padat Karya yaitu:
1. Keanggotaan berakhir bila:
1 Anggota tersebut meninggal dunia
2 Koperasi membubarkan diri atau dibubarka oleh Pemerintah
3 Berhenti atas permintaan sendiri
4 Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi
persyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang
berlaku dalam Koperasi 2.
Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan kepada Rapat Anggota;
Universitas Sumatera Utara
3. Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan oleh
Pengurus, dikembalikan sesuai dengan ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus
4. Berakhirnya keanggotaan dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar
anggota
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka pada bab V ini penulis mencoba mengambil kesimpulan mengenai Perlindungan Hukum Terhadap
Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank Studi Pada Usaha Padat Karya di Medan
1. Sikap pemerintah yang positif atau aktif membantu pertumbuhan
dalam pembangunan koperasi serta memberikan perlindungan kepada koperasi yang nyata. Melihat begitu banyak permasalahan koperasi
yang terjadi, pemerintah melakukan beberapa hal dalam melindungi dana-dana masyarakat yang ditanam di koperasi, dan hal itu ditunjukan
melalui aspek yuridis dengan membentuk Lembaga Penjamin Simpanan LPS dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24
tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, LPS dibentuk sebagai suatu lembaga independen yang
berfungsi menjamin simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai
dengan kewenangannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Bentuk perlindungan yang diberikan koperasi kepada para anggota
yang juga adalah debitur dari koperasi ada tertuang dalam BAA XIII ADRT KOPAKAR, tertutama dala Pasal 45 yaitu:
a. Dalam hal koperasi hendak dibubaran maka Rapat Anggota
membentuk Tim Penyelesai yang terdiri dari unsur Anggota Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu Pembina dan
diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran dimaksud; b.
Penyelesaian mempunyai hak dan kewajiban 1.
Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi dalam penyelesaian
2. Mengumpulkan keterangan yang diperlukan
3. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu
yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama
4. Memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan
dan arsip Koperasi 5.
Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaian kewajiban koperasi baik kepada anggota maupun pihak
ketiga 6.
Membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran
koperasi oleh Rapat Anggota tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
d. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada
pembayaran kewajiban lainnya.
Hal mengenai pemabayaran dana diatur dalam Pasal 46 yaitu Seluruh anggota wajib menaggung kerugian yang timbul pada saat
pembubaran Koperasi dan Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah dibayarkan, kemudian
Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut selama anggota yang
bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan apabila keluarnya sebaga anggota belum melewati jangka waktu 6 enam bulan.
3. Melihat doktrin fiduciary duty adalah tugas yang timbul dari hubungan
fiduciary antara direksi atau pengurus dengan perusahaan yang dipimpinnya, yang menyebabkan direksi berkedudukan sebagai trustee
dalam pengertian hukum trust. Oleh sebab itu seserorang direksi haruslah mempunyai kepedulian dan kemampuan itikad baik, loyalitas
dan kejujuran terhadap perusahaannya. Tugas mempedulikan yang diharapkan dari direksi adalah sebgaimana yang dimaksud dalam
hukum tentang perbuatan melawan hukum, dalam arti direksi diharapkan untuk berbuat hati-hati sehingga tehindar dari perbuatan
Universitas Sumatera Utara
kelalaian yang merugiakan pihak lain. Prinsip ini diterapkan oleh Koperasi KOPAKAR, yang dimana jika terdapat kelalaian yang
menyebabakan kerugian maka pengurus wajib untuk menanggung kerugian. Dalam hal kelalaian pengurus, ini tertuang didalam pasal 23
butir 10 ADRT KOPAKAR. Dan dalam hal Direksi dan Manajer yang melakukan kelalaian maka berdasarkan pasal 33 butir 5 dinyatakan
“Menanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau tindakan yang disengaja atas pelakasanaan tugas yang
dilimpahkan”. 4.
Berdasaran Pasal 6 Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Padat Karya menjelaskan mengenai persyaratan untuk diterima menjadi
koperasi yaitu: a.
Warga Negara Indonesia. b.
Memiliki kesinambungan kegiatan usaha dengan kegiatan usaha koperasi
c. Memiliki kemampuan penuh untuk melakukan tindakan
hukum; d.
Bersedia membayar Simpanan Pokok sebesar Rp.600.000,- enam ratus ribu rupiah dan simpanan wajib sebesar
Rp35.000,- tiga puluh lima ribu rupiah
Universitas Sumatera Utara
e. Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Ketentuan yang berlaku dalam koperasi f.
Bertempat tinggal kedudukan dan berdomisili didalam wilayah Repbulik Indonesia;
B. Saran