Asas-Asas dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam

Lalu koperasi juga dapat dibedakan berdasarkan tingkatannya, yaitu: 24 a. Koperasi Primer Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang b. Koperasi Sekunder Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi. Berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, koperasi sekunder dapat didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai jenis atau tingkatan. Dalam hal koperasi mendirikan koperasi sekunder dalam berbagai tingkatan, seperti yang selama ini dikenal sebagi pusat, gabungan, dan induk, maka jumlah tingkatan maupun penamaannya diatur sendiri oleh koperasi yang bersangkutan.

C. Asas-Asas dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam

Berdasarkan UU Perkoperasian Pasal 3 menyatakan bahwa koperasi di Indonesia berasaskan pada asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat-berakar dalam jiwa bangsa Indonesia. 25 Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa Indonesia, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat tinggal, lingkungan waktu, 24 Ibid. 25 R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Op. Cit., hal. 37. Universitas Sumatera Utara dengan suatu ciri khas adanya unsur Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotongroyongan dalam arti bekerja sama, saling bantu-membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dengan menganut asas kekeluargaan telah mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani manusia untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi oleh semua untuk semua, di bawah pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggota atas dasar keadilan dan kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama. 26 Asas kekeluargaan tersebut memiliki suatu karakteristik khas bangsa Indonesia, yaitu kerjasama atau kegotongroyongan. Di dalam kerjasama atau kegotongroyongan tersebut tercermin bahwa di dalam koperasi telah terdapat kesadaran dan keinsyafan semangat kerjasama dan tanggung jawab bersama terhadap akibat dari karya, yang dalam hal bertitik berat pada kepentingan kebahagiaan bersama, ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Dengan demikian maka kedudukan koperasi akan semakin kuat dan pelaksanaan kerjanya akan semakin lancar karena para anggotanya dukung-mendukung dan dengan penuh kegairahan kerja serta tanggung jawab berjuang mencapai tujuan koperasi. 27 Asas kekeluargaan ini merupakan faham yang dinamis, artinya timbul dari semangat yang tinggi untuk secara bekerjasama dan tanggung jawab bersama berjuang mensukseskan tercapainya segala sesuatu yang menjadi cita-cita dan tujuan bersama dan berjuang secara manunggal untuk mengatasi risiko yang 26 G. Kartasapoetra, A. G. Kartasapoetra , Bambang S., dan A. Setiady, Koperasi Indoesia, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, hal. 18. 27 Ibid. Universitas Sumatera Utara diderita koperasinya sebagai akibat usahanya untuk kepentingan bersama. Dengan kata lain, koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya melibatkan seluruh anggota yang ada secara gotong-royong seperti lazimnya dalam kegiatan suatu keluarga, sehingga berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Semangat kebersamaan itu tidak hanya dalam bentuk gotong royong sama-sama ikut bertanggung jawab atas kegiatan usaha koperasi, tetapi juga dalam bentuk ikut memiliki modal bersama. 28 Landasan hukum koperasi di Indonesia sangat kuat dikarenakan koperasi ini telah mendapat tempat yang pasti. Dasar hukum koperasi di Indonesia terbaru diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Koperasi. Di samping itu khusus pada koperasi simpan pinjam terdapat landasan hukum yang diatur dalan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. 28 R.T. Sutantya, Op. Cit. hal 39. Universitas Sumatera Utara BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA NON BANK Lembaga keuangan non bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. 29 29 Athreezno, Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank, Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RP No. KEP-38MK1V1972, Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB adalah semua lembaga badan yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan. Keberadaan lembaga keuangan non bank ini diantaranya yaitu untuk mendorong perkembangan pasar modal, membantu permodalan perusahaan- perusahaan ekonomi lemah. Selain itu juga memiliki peranan dalam perekonomian yaitu guna membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barangjasa, mempelancar distribusi barang, mendorong terbukanya lapangan pekerjaan. http:athreezno.blogspot.com201011makalah-lembaga-keuangan-bukan-bank.html , di unduh pada tanggal 18 Desember 2013. Universitas Sumatera Utara Salah satu bentuk dari lembaga non bank ini yaitu koperasi simpan pinjam. Seperti telah dijelaskan bahwa koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dengan menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat. Adapun landasan dari koperasi yaitu terdiri dari landasan Idiil yaitu Pancasila, landasan struktural yaitu Pasal 33 ayat 1 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, landasan operasional yaitu Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Koperasi, dan landasan mental yaitu kesetiakawanan dan kesadaran.

A. Tata Cara Pendirian Koperasi

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 20 94

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

5 35 94

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 1 8

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 0 13

Cover Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 8

Abstract Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 1

Chapter I Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 13

Chapter II Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 19

Reference Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 1 5