B. Berita Acara Pelaksanaan Sita 1. Isi Berita Acara
Setiap pelaksanakan Penyitaan, Juru Sita Pajak membuat Berita Acara
Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh:
1. Juru Sita Pajak
2. Penanggung Pajak
3. Saksi-saksi
Berita Acara Pelaksanaan Sita merupakan pemberitahuan kepada Penanggung Pajak dan masyarakat bahwa penguasaan Barang penanggung Pajak telah berpindah
ke Pejabat. Maka dalam pelaksanaan penyitaan, BAPS sekurang-kurangnya memuat: 1.
Hari dan Tanggal Pelaksanaan Penyitaan 2.
Nomor 3.
Nama Juru Sita 4.
Nama Penanggung Pajak 5.
Nama dan jenis barang yang disita 6.
Tempat Penyitaan
2. Penandatangan Berita Acara Pelaksanaan Sita
Setiap pelaksanaan penyitaan, Juru Sita Pajak membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh Juru Sita Pajak, Penanggung Pajak dan saksi-saksi.
Jika Penanggung Pajak adalah Badan maka Berita Acara Pelaksanaan Sita
Universitas Sumatera Utara
ditandatangani oleh Pengurus, Kepala Perwakilan, Kepala Cabang, Penanggung Pajak, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan. Penandatangan tersebut
dimaksudkan untuk memberi pengertian bahwa mereka turut bertanggung jawab atas kewajiban Penanggung Pajak tersebut sehingga barang- barang mereka
tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan utang pajak.
2. Penanggung Pajak Menolak Menandatangani BAPS
Jika penanggung pajak tidak mau atau menolak menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Sita, Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap memiliki kekuatan hukum
yang mengikat. Dan dalam BAPS tersebut dicantumkan bahwa Penanggung Pajak menolak pelaksanaan Sita. Dan BAPS itu harus ditandatangani oleh Juru Sita
Pajak dan Saksi- Saksi.
3. Penempelan Salinan BAPS
Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita dapat ditempelkan di tempat umum baik Barang yang bergerak maupun tidak bergerak. Kecuali atas barang yang disita
tersebut tidak memungkinkan untuk ditempelkan salinan BAPS tersebut. Misalnya: uang tunai atau Surat Berharga.
4. Penyampaian Berita Acara Pelaksanaan Sita yang Kepemilikannya Terdaftar
Universitas Sumatera Utara
Apabila penyitaan dilakukan terhadap barang yang kepemilkannya terdaftar, maka salinan BAPS diserahkan kepada instansi yang kepemilikan barang tersebut
terdaftar. Hal tersebut bertujuan agar sitaan dimaksud tidak dapat dipindahtangankan sebelum utang pajak dan biaya lainnya dilunasi oleh
Penanggung Pajak. Salinan BAPS atas penyitaan yang kepemilikannnya terdaftar antara lain:
a. Kendaraan bermotor diserahkan Kepada Kepolisian Republik Indonesia;
b. Tanah diserahakan kepada Badan Pertanahan Nasional;
c. Kapal laut dan isi kotor tertentu, diserahkan kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.
5. Penempelan atau Pemberian segel