Apabila penyitaan dilakukan terhadap barang yang kepemilkannya terdaftar, maka salinan BAPS diserahkan kepada instansi yang kepemilikan barang tersebut
terdaftar. Hal tersebut bertujuan agar sitaan dimaksud tidak dapat dipindahtangankan sebelum utang pajak dan biaya lainnya dilunasi oleh
Penanggung Pajak. Salinan BAPS atas penyitaan yang kepemilikannnya terdaftar antara lain:
a. Kendaraan bermotor diserahkan Kepada Kepolisian Republik Indonesia;
b. Tanah diserahakan kepada Badan Pertanahan Nasional;
c. Kapal laut dan isi kotor tertentu, diserahkan kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.
5. Penempelan atau Pemberian segel
Atas barang yang telah disita ditempel atau diberi segel sita. Hal ini bertujuan untuk mengumumkan bahwa pelaksanaan sita telah dilaksanakan, baik dihadiri
ataupun tidak dihadiri Penanggung Pajak.
C. Surat Pencabutan Sita
Pencabutan sita dapat dilaksanakan apabila: 1.
Penanggung pajak telah melunasi biaya penagihan dan utang pajak 2.
Berdasarkan putusan pengadilan atau putusan pengadilan pajak
Universitas Sumatera Utara
3. Ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri Keuangan atau Keputusan Kepala
Daerah 4.
Adanya putusan peradilan Pajak, misalnya putusan atau gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanan sita.
Dalam hal pencabutan sita terhadap barang yang kepemilikannya terdaftar, Surat pembatalan sita harus disampaikan kepada instansi tempat barang tersebut
terdaftar agar Instansi yang bersangkutan mengetahui bahwa penyitaan terhadap barang tersebut dicabut, sehingga hak penguasaan barang terdafar tersebut
kembali kepada Penanggung Pajak.
D. Biaya Penyitaan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Penyitaan dalam rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,
pasal 16 angka 1 bahwa besarnya biaya Penagihan Pajak adalah Rp.50.000,00 untuk Pemberitahuan Surat Paksa dan Rp.100.000,00 seratus ribu Rupiah untuk setiap
pelaksanaan sita. Biaya pelaksanaan penyitaan antara lain meliputi empat hal yaitu:
a. Biaya harian Juru Sita
b. Biaya harian saksi pertama
c. Biaya harian saksi kedua
d. Biaya perjalanan
Universitas Sumatera Utara
E. Tindakan Penyitaan Pada KPP Pratama Medan Timur
Tabel IV. 1 Tindakan Penagihan Dengan Penyitaan
Sumber: Seksi Penagihan KPP Pratama Medan Timur Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Jumlah Wajib Pajak Orang
Pribadi Tahun 2012 ke Tahun 2013 meningkat 3.957 Wajib Pajak atau sekitar 4,48 . Sedangkan Wajib Pajak Badan dari Tahun 2012 ke Tahun 2013
meningkat 98 Wajib Pajak atau sekitar 1,11 . Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa Tahun 2012 sampai Tahun
2013 terdapat 9 kali penyitaan, 3 kali di Tahun 2012 dan 6 kali di Tahun 2013. Kalau dilihat dari Jumlah Wajib Pajak penyitaan yang dilakukan sangatlah
Tahun Pajak
Jumlah Wajib Pajak terdaftar
Surat Perintah Melakukan
Penyitaan Jumlah
Tunggakan Pajak yang
cair melalui Penyitaan
OP Badan
OP Badan
2012 88.305
8.787 -
3 Rp.1.361.603.000
2013 92.262
8.885 -
6 Rp.1.400.000.000
Universitas Sumatera Utara
rendah. Hal ini disebabkan karena Juru Sita Pajak melihat tingkat efisiensi dilakukannya Penyitaan.
Dalam melaksanakan Penyitaan Juru Sita Pajak biasanya mengutamakan Wajib Pajak yang Utang Pajaknya besar. Dari 9 kali penyitaan
yang dilakukan Juru Sita Pajak selama Tahun 2012 sampai 2013, yang disita adalah barang bergerak berupa mobil dan barang yang tidak bergerak berupa
Bangunan.
F. Perbandingan Tunggakan Pajak Tahun 2012 dengan Tahun 2013 Tabel IV. 2