BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Profil Yayasan SOS Kinderdorf A.1 Sejarah Berdinya SOS Kinderdorf
Herman Gmeiner 1919-1986 mendapat panggilan hati untuk berbuat sesuatu bagi perbaikan nasib anak-anak terlantar. Sebagai mahasiswa kedokteran
di Innsbruck, Austria, ia menyaksikan betapa kejamnya warisan perang dunia II, yang telah menyebabkan ribuan anak menjadi terlantar dan berkeliaran di dalam
kota-kota yang telah hancur akibat perang. Keadaan tersebut telah menggerakkan hatinya, sehingga pada musim
panas tahun 1949 ia meninggalkan bangku kuliah untuk melaksanakan cita- citanya. Segera ia mencari sumbangan-sumbangan uang yang disatukan dengan
uang simpanannya sendiri sebesar 600 shiling Austria US 30 dan pada bulan November 1949 ia mendirikan Yayasan SOS Kinderdoft, yang bila di Indonesia
lebih di kenal dengan sebutan SOS Desa Taruna. Dasar pemikirannya untuk mendirikan SOS Kinderdorf adalah sangat
sederhana, yaitu bahwa anak-anak terlantar itu telah kehilangan orang tua yang sangat mencintai mereka. Oleh karena itu, mereka perlu dicarikan orang tua baru.
Pada umumya, yang mampu mencintai anak-anak kecil secara penuh adalah para wanita. Ia merasa perlu untuk mencari wanita-wanita yang bersedia mencintai
mereka dan sanggup menerima mereka bagaikan anak sendiri. Pada kenyataannya banyak sekali janda maupun wanita yang tidak bersuami yang ingin hidup
mandiri. Kalau saja di antara wanita-wanita tersebut ada yang merasa terpanggil
Universitas Sumatera Utara
dan ingin menyayangi anak-anak terlantar dan bersedia hidup bersama mereka, ia yakin bahwa dengan demikian akan dapat tumbuh suatu keluarga yang bahagia.
Pada tahun 1950 telah terkumpul sejumlah ibu pengasuh dan uang untuk membangun 5 buah rumah di atas tanah sumbangan pemerintah kotamadya Imst,
suatu kota kecil kira-kira 35 mil di sebelah barat kota Innsbruck. Pada pertengahan dasawarsa tahun 50-an SOS Kinderdoft telah berkembang ke Prancis,
Jerman Barat, Italia, dan Spanyol. Dalam dasawarsa selanjutnya berkembang terus ke negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Arab.
Konsep SOS Kinderdoft cepat berkembang karena didasari oleh gagasan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang sifatnya sangat universal.
Disamping itu, setiap SOS Kinderdoft selalu menyesuaikan diri dengan adat istiadat, kebudayaan, dan agama setempat.
Pada saat ini terdapat 54.000 orang anak yang ditampung di dalam 423 SOS Kinderdoft dan Rumah Remaja yang terbesar di 132 negara di dunia. Selain
itu, masih ada lebih dari 1000 proyek tambahan yang didirikan oleh SOS Kinderdoft yang berupa sekolah, Balai Kanak, Pusat Pengembangan Remaja serta
Program Bantuan Bencana dan Pengungsian. Meskipun demikian, hal ini belum memenuhi harapan Herman Gmeiner, karena cita-citanya adalah agar setiap
negara di dunia ini dapat memiliki sekurang-kurangnya sebuah SOS Kinderdoft. Diakuinya bahwa untuk membiayai kegiatan-kegiatan SOS Kinderdoft akan
dibutuhkan uang yang tidak sedikit. Namun ia yakin bahwa dengan banyaknya pendukung atas gagasan SOS Kinderdoft, maka hal tersebut dapat diselesaikan.
Universitas Sumatera Utara
Di Indonesia Yayasan SOS Kinderdorf didirikan pada tahun 1970 oleh Agus Prawoto, yang baru selesai menuntut ilmu di Austria. SOS Kinderdorf yang
di dirikan di Indonesia, yang biasa disebut dengan nama SOS Desa Taruna merupakan perpanjangan SOS Kinderdorf yang didirikan oleh Hermann Gmeiner.
Perkampungan SOS Kinderdorf di Indonesia pertama beroperasi tahun 1972 di Lembang, Jawa Barat. Tiga belas keluarga tinggal di desa ini dan menampung 165
anak. Sepuluh tahun kemudian, menyusul pendirian perkampungan di Cibubur, Jakarta Timur. Di kompleks ini 150 anak bisa tertampung. Tak lama kemudian
menyusul perkampungan serupa di Semarang, Jawa Tengah, Tabanan Bali, dan Maumere Nusa Tenggara Timur.
Kemudian dilatar belakangi terjadinya bencana alam tsunami di Aceh dan gempa bumi di Nias yang mengakibatkan banyaknya anak yang kehilangan
keluarga, orang tua dan tempat tinggal mereka, dimana akibat dari bencana alam tersebut banyak anak-anak yang terlantar, maka berdirilah SOS Kinderdorf di
Banda aceh, Meulaboh dan Sumatra utara yaitu di Medan yang disebut dengan nama SOS Kinderdorf Medan.
Adapun yayasan SOS Kinderdorf yang ada di Indonesia sampai saat ini adalah sebagai berikut:
1. SOS Kinderdorf di Bandung
2. SOS Kinderdorf di Jakarta
3. SOS Kinderdorf di Bali
4. SOS Kinderdorf di Semarang
5. SOS Kinderdorf di Flores
6. SOS Kinderdorf di Banda aceh
Universitas Sumatera Utara
7. SOS Kinderdorf di Meulaboh
8. SOS Kinderdorf di Medan
A.2 Visi dan Misi SOS Kinderdorf A.2.1 Visi SOS Kinderdorf
1. Setiap anak dibesarkan dalam keluarga Keluarga adalah jantung masyarakat di dalam sebuah keluarga, setiap anak
dilindungi dan merasakan bagian dari keluarga. Di sini, anak-anak belajar tentang norma-norma kehidupan, saling berbagi tanggung jawab dan
membentuk hubungan yang langgeng sepanjang hidup. Lingkungan keluarga memberikan sebuah dasar yang kuat kepada anak-anak tempat mereka dapat
membangun kehidupannya. 2. Setiap anak tumbuh dalam kasih sayang dan cinta.
Melalui cinta serta rasa diterima, luka batin disembuhkan dan rasa percaya diri dibangun. Anak-anak belajar untuk percaya dan mempunyai keyakinan pada
diri mereka sendiri dan pada orang lain. Dengan keyakinan diri ini, setiap anak dapat mengenal dan mengembangkan bakatnya.
3. Setiap anak tumbuh dalam rasa dihargai. Suara setiap anak didengar dan diperhatikan secara serius. Anak-anak turut
ambil bagian dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan mereka dan dibimbing untuk mengambil peranan yang utama dalam
perkembangan diri mereka sendiri. Anak tumbuh dengan rasa dihargai dan bermartabat sebagai keluarganya dan bermasyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4. Setiap anak tumbuh dalam rasa aman. Anak-anak dilindungi dari perlakuan kejam, diterlantarkan dan eksploitasi, dan
diselamatkan dari bencana alam dan perang. Anak-anak memiliki tempat berlindung, makanan, mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Hal-
hal dasar ini merupakan syarat bagi perkembangan utuh semua anak.
A.2.2 Misi SOS KInderdorf
1. Kami mendirikan keluarga-keluarga bagi anak-anak yang kurang beruntung. Kami berkarya bagi anak-anak yatim piatu, kurang beruntung atau keluarganya
yang tidak mampu mengasuh mereka. Kami memberikan kesempatan kepada anak-anak ini untuk membangun hubungan yang langgeng dalam sebuah
keluarga. Pendekatan melalui keluarga di SOS Desa Taruna ini didasarkan pada empat prinsip, yaitu : Setiap anak membutuhkan seorang ibu, dan tumbuh
secara alamiah dengan kakak dan adik, di dalam rumah mereka sendiri, dan di dalam lingkungan desa yang mendukungnya.
2. Kami membantu mereka membentuk masa depannya sendiri. Kami memberikan kesempatan anak-anak untuk hidup sesuai budaya dan
agama yang mereka anut dan untuk menjadi anggota masyarakat yang aktif. Kami mambantu anak-anak untuk mengenali dan mengekspresikan kemampuan
individualnya, minat dan bakatnya. Kami menjamin bahwa anak-anak menerima pendidikan dan pelatihan keterampilan yang mereka perlukan untuk
dapat menjadi anggota masyarakan yang berhasil dan berguna.
Universitas Sumatera Utara
3. Kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkembang dalam masyarakat. Kami berbagi dalam kehidupan bermasyarakat dan merespon
perkembangan kebutuhan masyarakat bagi anak-anak dan remaja yang rawan. Kami menyediakan fasilitas dan program yang bertujuan untuk memperkuat
keluarga-keluarga yang kurang beruntung dan mencegah penelantaran anak - anak.
4. Kami bekerjasama dengan anggota masyarakat dalam penyediaan pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta merespon keadaan darurat.
A.3 Nilai-nilaiPrinsip SOS Kinderdorf 1. Keberanian : Kami berbuat
Kami menentang metode pengasuhan anak yatim piatu yang bersifat tradisional dan tetap mempelopori pendekatan kepada sistem membangun keluarga yang
inovatif telah mengalami pembaharuan bagi anak-anak yang kurang beruntung.
2. Komitmen : Kami memegang janji Kami membaktikan diri kami untuk menolong generasi muda bangsa terutama
anak-anak yang kurang beruntung supaya mereka memiliki kehidupan yang lebih baik.
3. Kepercayaan: Kami saling percaya Kami saling percaya satu sama lain akan kemampuan dan potensi masing-
masing. Kami saling mendukung, menghargai dan membangun sebuah lingkungan tempat kami dapat mendekatkan tanggung jawab kami dengan
kepercayaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Bertanggung jawab : Kami adalah Mitra yang dapat Diandalkan Sejak 1949 kami telah membangun pondasi kepercayaan dengan para donator,
kalangan pemerintah dan rekan kami yang lain, yang telah mendukung misi kami. Tanggung jawab kami yang terbesar adalah memberikan jaminan
kesejahteraan pada anak-anak dengan jalan memastikan pemberian standar pengasuhan yang tinggi.
B. Program SOS Kinderdorf B.1 Program Pelayanan Sosial Anak Berbasis Keluarga