Temuan Fakta di Persidangan Sumber dan Pertimbangan Hukum Hakim

17 g. Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Berdasarkan alasandalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: 1. Mengabulkan gugatan penggugat; 2. Menceraikan Penggugat dari Tergugat; 3. Menyatakan dan menetapkan anak hasil dari perkawinan Penggugat dan Tergugat yang bernama: 1.Lovenda, lahir tanggal 23 Desember 1997, 2.Adinda Dwi Satriawati, lahir tanggal 15 juni 2003, berada dalam asuhan dan pemeliharaan Penggugat; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah anak tersebut di atas sebesar Rp. 2.000.000,- dua juta rupiah setiap bulannya kepada Penggugat; 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; 6. Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya.

B. Temuan Fakta di Persidangan

Penggugat untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya mengajukan alat bukti tertulis berupa: 3 3 Ibid, h. 4 18 a Foto copy kutipan akta nikah nomor: 39801X1997 tanggal 30 September 1997; b Surat keterangan kelahiran anak yang bernama Lovenda lahir pada tanggal 23 Desember 1997; c Surat keterangan kelahiran anak yang bernama Adinda Dwi Satriawati lahir pada tanggal 15 juni 2003. Selain itu, penggugat juga mengajukan saksi-saksi, masing-masing bernama: 1 Diwan Bin Siir, yang dibawah sumpahnya pada pokoknya menerangkan bahwa: a. Saksi kenal dengan Pernggugat karena saksi adalah Pak De Penggugat; b. Saksi tahu Penggugat akan bercerai dengan Tergugat; c. Saksi sudah mendamaikan mereka tetapi tidak berhasil. 2 Rasiti Binti Kasiran, yang dibawah sumpahnya pada pokoknya menerangkan bahwa: a. Saksi kenal dengan Penggugat karena saksi adalah ibu kandung Penggugat; b. Saksi tahu Penggugat akan bercerai dengan Tergugat; c. Saksi sudah mendamaikan mereka tetapi tidak berhasil.

C. Sumber dan Pertimbangan Hukum Hakim

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat, pada pokoknya sebagaimana tersebut diatas; 19 Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 foto copy kutipan akta nikah dihubungkan P-2 dan P-3 foto copy kutipan akte kelahiran anak dan keterangan saksi-saksi, maka telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat sebagai isteri dan suami yang sah yang menikah pada tanggal 30 September 1997 dan telah dikaruniai dua orang anak; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan gugatan penggugat pada pokoknya rumah tangganya sudah tidak ada keharmonisan karena Tergugat bertemperamen kasar baik ucapan maupun perbuatan, sering memukul, jarang pulang ke rumah dan puncaknya antara penggugat dan tergugat telah berpisah rumah tinggal sampai dengan sekarang; Menimbang, bahwa penggugat selain menuntut perceraian juga menuntut hak pengasuhan dua orang anak yang bernama Lovenda lahir tanggal 23 Desember 1997 dan Adinda Dwi Satriawati lahir pada tanggal 15 Juni 2003; Menimbang, bahwa Tergugat tidak lagi menghadiri persidangan meskipun telah diperintahkan dan dipanggil untuk menghadap di persidangan. Menimbang, bahwa penggugat telah menghadirkan dua orang saksi yang bernama DIWAN BIN SIIR dan RASITI BINTI KASIRAN; Menimbang, bahwa berdasarkan yang terjadi dalam persidangan terdapat fakta-fakta sebagai berikut : 20 • Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah dan telah dikaruniai anak yang bernama Lovenda lahir tanggal 23 Desember 1997 dan Adinda Dwi Satriawati lahir pada tanggal 15 Juni 2003 lahir 22 mei 2002; • Bahwa berdasarkan keterangan saksi DIWAN BIN SIIR dan RASITI BINTI KASIRAN rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis lagi dikarenakan Tergugat bertemperamen tinggi suka memukul bila ribut, tergugat jarang pulang ke rumah dan saat ini Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah dan tidak memberikan nafkah lagi kepada penggugat; • Bahwa saksi-saksi telah berusaha memberikan nasehat kepada penggugat untuk kembali rukun dengan tergugat tetapi tidak berhasil; • Penggugat tetap bertekad akan bercerai dengan tergugat. Menimbang, bahwa Majelis Hakim setelah mengkonstatir dan mengkualifikasifir perkara tersebut. Majelis akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut; Menimbang, bahwa perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan yaitu akad yang sangat kuat miitsaqon gholiidon untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah pasal 2 Kompilasi Hukum Islam. Tetapi dalam rumah tangga penggugat dengan tergugat, hak dan kewajiban sudah tidak bisa dilaksanakan karena tergugat jarang pulang ke rumah dan puncaknya antara penggugat dengan tergugat telah pisah rumah; 21 Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, kiranya rumah tangga ideal sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yang diinginkan semua keluarga yakni rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rohmah, dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi terwujud; Menimbang, bahwa penggugat dengan tergugat sejak semula telah membentuk sebuah rumah tangga yang harmonis tetapi kemudian terjadi perselisihan dan pertengkaran dikarenakan tergugat jarang pulang ke rumah, suka memukul bila terjadi keributan dan puncaknya antara penggugat dengan tergugat telah berpisah rumah sehingga mereka tidak melaksanakan kewajiban. Sebagaimana layaknya suami dan isteri. Hal ini berarti telah melanggar perintah Allah dalam surat Al-Nisa 19 “wa ‘aasyiruuhunna bil ma’rufi” dan pergaulilah isteri-isterimu secara patut. Bagaimana mungkin pergaulan secara patut telah dilaksanakan, apabila antara mereka sudah tidak saling melaksanakan kewajiban; 4 Menimbang, bahwa apabila rumah tangga Penggugat dan tergugat tetap dipertahankan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan antara mereka berdua, tidak ada saling melakukan kewajiban, tidak ada saling menghormati dan pada gilirannya mereka akan saling menyalahkan satu sama lain; Menimbang, bahwa karena itu Majelis Hakim menilai “menolak kemudharatan, harus lebih didahulukan daripada mencari dan memperoleh kemaslahatan dar-ul mafaasid muqoddamun ‘alaa jalbil mashoolihi”; 4 Ibid, h. 7 22 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang membenarkan rumah tangga penggugat dengan tergugat sudah tidak harmonis lagi sering terjadi perselisihan yang terus-menerus, maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas penggugat cukup beralasan dan tidak bertentangan dengan hukum, dan sesuai dengan pasal 19 huruf f PP No.9 Tahun 1975 jo pasal 116 Kompilasi Hukum Islam huruf f , karenanya gugatan penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan thalak satu bain shugro tergugat terhadap penggugat; Menimbang, bahwa mengenai gugatan penggugat agar ditetapkan sebagai pihak yang mengasuh dan memelihara dua orang anak yang bernama Lovenda lahir tanggal 23 Desember 1997 dan Adinda Dwi Satriawati lahir tanggal 15 Juni 2003 lahir 22 mei 2002, tergugat dalam hal ini tidak mengajukan keberatannya karena tidak lagi menghadiri persidangan dan berdasarkan bukti P-2 dan P-3 terbukti bahwa anak tersebut belum memayyiz, berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan Penggugat serta Tergugat tidak pernak menengok anaknya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, majelis hakim berpendapat anak penggugat masih di bawah umurkecil dilihat secara psikologis maupun biologis anak yang bernama Lovenda lahir tanggal 23 Desember 1997 dan Adinda Dwi Satriawati lahir tanggal 15 Juni 2003 lahir 22 mei 2002 harus ditetapkan berada dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat sampai anak tersebut dapat menentukan pilihannya sendiri; 23 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, gugatan penggugat selebihnya dicabut oleh penggugat maka majelis hakim tidak mempertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, gugatan penggugat telah dikabulkan sebagian dan selebihnya dicabut; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan maka berdasarkan Pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1989, biaya perkara dibebankan kepada penggugat; Mengingat pasal 39 ayat 2 Undang-Undang No. 7 Tahun 1974, dan dalil-dalil hukum syara’ serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dalam perkara ini;

D. Putusan Pengadilan

Dokumen yang terkait

Pelimpahan hak asuh anak kepada bapak (studi kasus putusan pengadilan agama Jakarta perkara nomor 1829/Pdp.G/2008/PAJT)

1 40 92

Status anak akibat pembatalan perkawinan analisis putusan pengadilan agama depok nomor 1723/pdt.g/2009 pa.dpk

5 28 104

Izin poligami dengan alasan hak legalitas anak berupa akte kelahiran (studi kasus terhadap putusan pengadilan agama Jakarta Timur Nomor: 717 Pdt. G/2012 PAJT

1 24 118

Disparitas putusan perkara waris: studi perbandingan putus pengadilan agama nomor. 1397/ Pdt.G/2008/PA. JT dan putusan pengadilan Tinggi Agama nomor.50/Pdt.G/2009/PTA.JK

3 10 102

Penyelesaian gugatan harta bersama pasca perceraian di pengadilan agama Jakarta Timur

0 6 82

Pencabutan hak asuh anak dari Ibu : Studi analisis putusan pengadilan agama Depok Nomor 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk

1 15 74

Gugat rekonpensi dalam sengketa cerai gugat dan implikasinya terhadap hak hadhanah di pengadilan agama : studi analisis perkara No. 078/Pdt. G/2007/PA. Jakarta Pusat

1 44 104

Izin poligami dengan alasan isteri mengalami gangguan Jiwa : studi analisis terhadap putusan perkara nomor 0284/pdt.G/2008/pa..jt.di pengadilan agama jakarta timur

2 18 88

Pencabutan gugatan oleh ibu terhadap auah dari kewajiban menafkahkan anak pasca perceraian: studi terhadap putusan pengadilan agama Jakarta Pusat No.:608/Pdt.G/2007/PA..JP

0 6 66

Izin poligami dengan alasan hak legalatis anak berupa akte kelahiran (studi kasus terhadap putusan pengadilan agama Jakarta Timur Nomor : 171 Pdt.G/2012 PAJT

0 9 0