Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data

15 artikel yang dikumpulkan penulis yang berhubungan dengan masalah yang terkait pada pembahasan skripsi ini yang kemudian di analisa agar dapat menjawab permasalahan yang ada. b. Sumber Data 1. Data Primer, yaitu data mengenai putusan perkara ekonomi syariah di Basyarnas, prosedur penyelesaian yang didapat melalui wawancara langsung dan data yang ada di Basyarnas terkait penelitian ini. 2. Data Sekunder, yaitu data bersumber dari buku-buku, jurnal, makalah, koran, majalah, website, penelitian terdahulu, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas serta data terkait dengan arbitrase serta penyelesaian sengketa ekonomi syariah.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian lapangan Field research yakni penulis mengumpulkan data secara langsung ke tempat objek penelitian. Teknik pengumpulan data dengan melalui dua cara, yaitu: Observasi, yaitu dengan observasi ke Badan Arbitrase Syariah Nasional Basyarnas untuk mendapatkan data yang valid bagi peneliti ini. 16 b. Penelitian kepustakaan library research yaitu penulis mengadakan penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku, majalah, surat kabar, artikel, buletin, brosur, internet dan sebagainya.

5. Teknik Pengolahan Data

Setelah melalui beberapa proses pengumpulan data yang dilakukan dengan macam-macam metode yang dipilih, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan hasil yang bermanfaat dari penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan cara analisis isi content analysis. Content analysis adalah teknik analisis yang diawali dengan mengompilasi berbagai dokumen termasuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian serta mengkategorisasikan data hasil wawancara. Dari hasil tersebut, selanjutnya dikaji isi content, baik terkait kata-kata word, makna meaning, simbol, ide, tema-tema dan berbagai pesan lainnya yang disampaikan terutama oleh peraturan perundang- undangan dimaksud. 11 Content analiysis dimulai dengan peneliti menyusun satu set kategori juga disebut kode untuk mengelompokkan kata dan frase. Kode tersebut kemudian diaplikasikan ke teks. Setelah keseluruhan teks diklasifikasikan ke kode atau kriteria tadi, berbagai alat statistik dapat dipergunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa content analysis adalah metode kuantitatif untuk menganalisis data kualitatif. Keunggulan content analysis adalah memungkinkan peneliti 11 Jaenal Aripin, Peradilan Agama dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia Jakarta: Kencana, 2008, Cetakan ke-1 h.23 17 mengkuantifikasi isi teks kualitatif dan interpretatif secara sistematis. Proses kuantifikasi tersebut dijalankan secara jelas, sederhana, dan mudah diulangi. 12

6. Pedoman Penulisan Skripsi