Batas Sistem Boundary. Aktor Use Case. Relasi atau Asosiasi Use Case. Boundary.

18

2.1.2 Karakteristik Sistem.

Suatu sistem mempunyai karakteristik untuk menjalankan suatu fungsi tertentu, adapun karakteristik sistem menurut Jogiyanto, 2005, sebagai berikut : a. Komponen Sistem Components. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem Boundary.

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem Environments.

Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. d. Penghubung Sistem Interface. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. 19 e. Masukan Sistem Input. Masukan adalah energi yang dmasukkan ke dalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. f. Keluaran Output. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. g. Pengolah Sistem Process. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. h. Sasaran Objectives atau Tujuan Goal. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan dan sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 20

2.1.3 Klasifikasi Sistem.

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu Ladjamudin, 2005. a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak abstract system adalah sistem yang berupa pemikiran yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik physical system adalah sistem yang ada secara fisik b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem alamiah natural system adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia human made system adalah sistem yang dirancang oleh manusia. c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu. Sistem tertentu deterministic system adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas. d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup closed system adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 21

2.2 Konsep Dasar Informasi.

Untuk mengetahui data dan informasi itu apa. Kita harus mengetahui pengertian data itu sendiri, data adalah deskripsi dari sesuatu kejadian yang kita hadapi. Definisi lain dari data yaitu data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian event adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan faktor-faktor tersebut harus diolah menjadi informasi Ladjamudin, 2005.

2.2.1 Pengertian Informasi.

Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian event yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber informasi adalah data Jogiyanto, 2005. Informasi merupakan proses lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu pertama, informasi strategis adalah informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang. Kedua, informasi taktis adalah informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah. Ketiga, informasi teknis adalah informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari Sutabri, 2004. 22

2.2.2 Siklus Informasi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol- simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, gambar-gambar dan sebagainya. Berikut contoh data mentah yang diolah dan dihasilkan informasi Jogiyanto, 2005. Gambar 2.1. Data yang diolah menjadi informasi Jogiyanto, 2005

2.2.3 Kualitas Informasi.

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Jogiyanto, 2005 a. Akurat Accuracy. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat Pada Waktunya Timelines. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. c. Relevan Relevance. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakai. 23

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi.

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut bisa di dapatkan melalui sistem informasi Jogiyanto, 2005. Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan Mulyanto, 2009. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, jalur komunikasi, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik Jogiyanto, 2005.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi.

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan, yaitu blok masukan, model, keluaran, teknologi, blok dasar data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya Jogiyanto, 2005. 24 a. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. b. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang memanipulasi data input dan data yang tersimpan. c. Blok Keluaran. Keluaran merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari keseluruhan sistem. e. Blok Basis Data. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. f. Blok Kendali. Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. 25

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.

Dalam mengambil suatu keputusan biasanya orang tersebut memerlukan informasi yang dapat menyakinkan bahwa harapan-harapannya mendapat cukup kepastian untuk terealisasi. Salah satu informasi penting dalam berbagai usaha adalah informasi keuangan. Informasi keuangan diperoleh dari proses akuntansi. Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses informasi tersebut ke dalam bentuk laporan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan atas transaksi keuangan perusahaan serta implementasinya Kusrini et al. 2007.

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.

Sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Adapun istilah sistem informasi akuntansi secara luas yaitu mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi Jusuf et al. 2000. Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi infomasi keuangan yang berguna bagi pemakainya Kusrini et al. 2007. 26

2.4.2 Tujuan dan Komponen SIA.

Data akuntansi menjadi penting karena menyediakan catatan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat, dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi sebagian informasi manajemen McLeod, 2001. Adapun tujuan dari sistem informasi akuntansi yaitu : pertama, mendukung operasi sehari-hari. Kedua, mendukung pengambilan keputusan manajemen. Ketiga, memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban. Sedangkan manfaat dalam organisasi, sistem informasi akuntansi berfungsi mengumpulkan dan menyimpan, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas dan pelaku, mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi manajemen, menyediakan pengendalian yang memadai. Komponen-komponen yang terdapat dalam SIA adalah sebagai berikut : Kusrini et al. 2007. a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut. b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan dalam pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data aktivitas-aktivitas organisasi. c. Data tentang proses-proses bisnis. d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. e. Infrastruktur teknologi informasi. 27

2.4.3 Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi.

Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sistem bagian yang berupa siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi, mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan akuntansinya Kusrini et al. 2007. Kejadian-Kejadian Ekonomik Siklus Pendapatan Siklus Pengeluaran Siklus Produksi Siklus Keuangan Siklus Pelaporan Keuangan Laporan Keuangan Gambar 2.2 Model Sistem Informasi Akuntansi Jusuf, et al. 2000 Adapun penjelasan mengenai siklus-siklus akuntansi yang telah digambarkan diatas, sebagai berikut : Kusrini et al. 2007. a. Siklus Pendapatan. Siklus pendapatan dalam perusahaan meliputi fungsi-fungsi yang diperlukan unntuk menjual produk dan jasa yang dihasilkannya kepada pelanggan. 28 b. Siklus Pengeluaran. Siklus pengeluaran mencakup fungsi-fungsi yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa yang dipergunakan dalam kegiatan perusahaan. c. Siklus Produksi. Siklus produksi meliputi fungsi-fungsi pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan akuntani properti. Bagi perusahaan non-manufaktur, aktivitas daur produksi pada umumnya d. Siklus Keuangan. Siklus ini meliputi kegiatan menarik dan mengeluarkan dana. Dana yang dipergunakan untuk permodalan meliputi dana untuk modal kerja yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang. e. Siklus Pelaporan Keuangan. Siklus ini berupa prosedur pencatatn dan perekaman ke jurnal dan buk besar dan pencetakan laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar. Di dalam sebuah sistem informasi akuntansi, tidak semua siklus harus diimplementasikan. Yang wajib ada dalam sistem tersebut adalah siklus laporan keuangan. Transaksi-transaksi yang termasuk dalam siklus tetapi tidak diimplementasikan dapat dimasukkan dalam siklus pelaporan keuangan. 29

2.5 Pembiayaan Mudharabah.

Pembiayaan syariah merupakan pembiayaan yang menggunakan prinsip syariah, transparasi yang penuh tanggung jawab serta jujur dalam bertransaksi. Pembiayaan syariah menggunakan kerangka hukum positif yang berlaku namun tetap dalam bingkai syariah. Adapun prinsip-prinsip syariah sebagai berikut : Sholahuddin, et al. 2008. a. Universal. Tidak membeda-bedakan kepada berbagai pihak karena adanya suatu latar belakang suku, agama, ras, dan golongan dalam memberikan pelayanan. b. Jelas. Prinsip ini tercermin dari cara penyampaian informasi dalam kontrak mengenai tanggungjawab dari kondisi pembiayaan yang disepakati secara bersama. c. Bersih. Hanya dengan menggunakan tata cara pembiayaan syariah untuk menjamin semua transaksi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan syariah Islam. d. Terbuka. Penawaran harga disampaikan secara rinci dan transparan mengenai harga harga pokok produk dan margin keuntungan yang diinginkan oleh lembaga pembiayaan sebagai total biaya yang harus ditanggung oleh pembeli sesuai dengan kesepakatan bersama. 30 e. Adil. Melalui pembiayaan syariah, lembaga pembiayaan “X” menempatkan nasabah pengguna dana dan dalam hak, kewajiban, keuntungan dan resiko yang berimbang dengan cara adil dan merata. f. Jujur. Jujur dalam menyampaikan informasi yang ada sesuai dengan kondisi dan apa adanya. Didalam suatu pengajuan pembiayaan, tentunya lembaga pembiayaan memiliki proses dalam melakukan pembiayaan tersebut. Urutan proses pembiayaan menurut Bank Indonesia 2006 di antaranya sebagai berikut : a. Customer datang ke dealer. b. PIC Dealer atau Cs atau Surveyor order ke lembaga pembiayaan “x” koordinator survey. c. Koordinator survey proses distribusi order ke surveyor. 31

2.5.1 Akad Mudharabah.

Mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik modal dengan pengelola modal dimana pembagian hasil atau keuntungan tersebut untuk masing-masing pihak sesuai dengan nisbah yang telah disepakati Sholahuddin et al. 2008. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama pemilik dana menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua pengelola dana bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian financial hanya ditanggung oleh pengelola dana. Mudharabah terdiri dari 3 jenis, yaitu mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dalam pengelola investasinya. Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan obyek investasi. Mudharabah musyarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi.Prinsip pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil Muhammad, 2009. 32

2.5.2 Skema Mudharabah.

Adapun skema mudharabah dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Bank Shahibul Maal Nasabah Mudharib Proyek Usaha Keuntungan Bagi Hasil Modal Perjanjian Bagi Hasil Modal 100 Tenaga Keahlian Nisbah X Nisbah Y Pengambilan Modal Pokok Gambar 2.3 Skema Al-Mudharabah Sholahuddin et al. 2008. 33

2.6 Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS.

2.6.1 Pengertian BPRS.

Bank perkreditan rakyat BPR menurut undang-undang UU perbankan no.7 tahun 1992, adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka tabungan dan bentuk lainnya. Sedangkan pada UU Perbankan no.10 tahun 1998, BPR adalah lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensial Heri, 2008.

2.6.2 Sejarah Berdirinya BPR Syariah.

Berdirinya BPR Syariah tidak bisa dilepaskan dari pengaruh berdirinya lembaga-lembaga keuangan. Bank Muamalat Indonesia BMI berdiri pada tahun 1992. Namun jangkauan BMI terbatas pada wilayah- wilayah tertentu, misalnya kabupaten, kecamatan dan desa. Ditetapkan tiga lokasi berdirinya BPR Syariah, yaitu : 1 PT. BPR Dana Mardhatillah, kec. Margahayu, Bandung. 2 PT. BPR Berkah Amal Sejahtera, kec. Padalarang, Bandung. 3 PT. BPR Amanah Rabbaniyah, kec. Banjaran, Bandung. Tanggal 8 Oktober 1990, ketiga BPRS telah mendapat ijin prinsip dari Menteri Keuangan RI dengan technical assistanceI dari Bank Bukopin cabang Bandung yang memperlancar penyelenggaraan pelatihan dan pertemuan para pakar perbankan. Tanggal 25 Juli 1991, ketiga BPR tersebut mendapat ijin usaha dari Menteri Keuangan RI Heri, 2008. 34

2.6.3 Tujuan BPR Syariah.

Adapun tujuan yang dikehendaki berdirinya BPR Syariah adalah : 1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarakat golongan ekonomi lemah. 2. Menambah lapangan pekerjaan. 3. Membina semangat ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.

2.6.4 Ketentuan Pendirian BPR Syariah.

Status hukum BPR diakui pertama kali dalam Pakto tanggal 27 Oktober 1988, sebagai bagian dari paket kebijakan keuangan, moneter, dan perbankan. Dalam mendirikan BPR Syariah harus mengacu pada bentuk hukum BPR Syariah yang telah ditentukan dalam UU Perbankan. Sebagaimana dalam UU Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 2, bentuk hukum suatu BPR Syariah dapat berupa : 1 Perseroan Terbatas, 2 Koperasi 3 Perusahaan Daerah. Syarat mendirikan BPR Syariah adalah sebagai berikut : 1. BPR Syariah didirikan dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dengan ijin Direksi Bank Indonesia. 2. BPR Syariah hanya didirikan dan dimiliki oleh WNI, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya oleh WNI, pemerintah daerah. 35 Implementation Requirement Planning Workshop Design Identify and Objectives Information Requirement Working with User to Design System Build the System Introduction New System User Feed Back Using Inputs from User

2.7 Metode Pengembangan Sistem.

Metode pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, dan aturan-aturan yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Jogiyanto, 2005. Pengembangan Aplikasi Cepat PAC Rapid Application Development adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. PAC bertujuan untuk mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam perancangan dan penerapan sistem informasi. Kendall dan Kendall, 2003 RAD Rapid Application Diagram mempunyai fase-fase yang digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.4 Fase-Fase metode RAD Kendall dan Kendall, 2003. 36

2.7.1 Fase Perencanaan Syarat Requirement Planning.

Dalam fase ini pengguna dan analis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat- syarat yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif dari kedua kelompok tersebut. Selain juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi.

2.7.2 Fase Perancangan WorkshopDesign.

Dalam fase ini pengguna dan analisa untuk merancang dan memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan analisis memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pengguna. Dalam fase ini terdiri dari 3 tiga tahapan, yaitu desain sistem meliputi usecase diagram dan activity diagram,desain database meliputi class diagram, dan desain antar muka sistem meliputi sequence diagram dan state diagram.

2.7.3 Fase Konstruksi dan Pelaksanaan Implementation.

Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui dan sistem- sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian diimplementasikan ke perusahaan. 37 Adapun kelebihan dari metode RAD Rapid Application Diagram yaitu sebagai berikut : Whitten, 2004 a. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven. b. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototype daripada dalam model sistem. c. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan prototyping yang mendasar. Selain kelebihan, RAD juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut : Whitten, 2004 a. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas “mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung, dan merawat sistem. b. Prototipe-prototipe RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan. c. Prototipe berbasis RAD mungkin membuat para analis minder untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih bernilai. 38

2.8 Pengembangan Berorientasi Objek.

Berorientasi obyek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan obyek- obyek diskrit yang saling berinteraksi. Yang dimaksud berorientasi obyek adalah bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku behaviour yang mengaturnya Sholiq, 2006. Pengembangan sistem informasi berarti menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau menyempurnakan sistem yang telah ada. Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi. Adapun yang merupakan objek dari objek kendaraan, yaitu mobil, bis, truk. Kelas didefinisikan sebagai kumpulan atau himpunan objek dengan atribut atau properti yang mirip, perilaku operasi yang mirip, serta hubungan sengan objek yang lain dengan cara yang mirip. Objek-objek yang mempunyai attribut dan operasi yang sama dikelompokkan dalam sebuah kategori, kategori untuk beberapa objek disebut kelas. Contoh dari objek yang telah diuraikan diatas mobil, bis, truk merupakan anggota kelas kendaraan Nugroho, 2005. 39

2.8.1 Karakteristik Pengembangan Berorientasi Objek.

Dalam metodologi pengembangan sistem berorientasi objek terdapat tiga 3 karakteristik utama, yaitu : Sholiq, 2006. a. Pembungkusan Encapsulation. Adalah penyembunyian informasi information hidding. Konsep ini sebenarnya lebih didasari pada fakta yang ada di dunia nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan. Encapsulation penting dikarenakan di dunia nyata encapsulation membantu kita untuk melokalisir masalah. b. Pewarisan sifat Inheritance. Objek adalah anggota atau instan suatu kelas, dan sebaliknya kelas adalah sebuah kategori dari beberapa objek yang mempunyai attribut dan operasi yang sama, maka objek mempunyai semua karakteristik dari suatu kelas. Attribut dan operasi yang ditentukan dalam kelas dapat diwariskan ke masing-masing objek dalam kelas tersebut. c. Banyak Bentuk Polymorphism. Adalah suatu operasi dengan nama yang sama, tetapi jika diberikan pada objek yang berbeda akan mengakibatkan operasi yang berbeda. Contoh : membuka jendela, membuka pintu. Operasi-operasi tersebut walaupun mempunyai nama yang sama membuka tetapi diberikan objek yang berbeda maka mempunyai makna yang berbeda pula. 40

2.9 Unified Modelling Language UML

UML Unified Modeling Language pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an ketika Grady Booch dan Ivar Jacobson dan James Rambaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodanya dan berusaha membuat metodologi terpadu yang kemudian dinamakan UML Unified Modeling Language. UML merupakan metoda pengembangan perangkat lunak sistem informasi dengan metoda grafis yang relatif mudah dipahami. Usaha pengembangan UML dimulai pada Oktober 1994, ketika Rambaugh bergabung dengan Booch di Rational Software Corporation. Proyek pertama mereka adalah menggabungkan metoda Booch dan OMTObject Modeling Technique. Versi 8.0 UML dirilis pada bulan Oktober 1995. Saat peluncuran UML versi 8.0, Jacobson juga bergabung dengan Rational sehingga UML diperluas untuk mengadopsi. Hasilnya adalah versi 9.0 dari UML yang dirilis pada Juni 1996. Sepanjang 1996, Rambaugh, Booch, dan Jacobson juga banyak mendapat masukan dari komunitas rekayasa perangkat lunak. Saat ini banyak organisasi perangkat lunak melihat bahwa UML strategis bagi bisnis mereka. Kemudian Booch, Rambaugh serta Jacobson memapakan konsorsium UML yang dinamakan OMG Object Management Group dengan anggota-anggotanya adalah beberapa organisasi berdedikasi tinggi yang yang bertujuan melengkapi konsep-konsep yang melandasi UML. Kolaborasi ini menghasilkan UML1.0 yang dapat digunakan secara luas dalam hampir segala bentuk perancangan perangkat lunak 41 dan sistem informasi. Demikian perkembangan berlanjut terus dengan masuknya organisasi-organisasi besar kedalam OMG Object Management Group yang merupakan konsorsium yang berusaha membuat standarisasi metoda pengembangan perangkat lunak berorientasi objek Nugroho, 2005. UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek Munawar, 2005. UML adalah sebuah bahasa pemrograman yang telah menjadi standar untuk merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak Kristanto, 2004. Adapun tujuan utama Unified Modelling Language UML, yaitu : a Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan mengerti secara umum, b Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa, dan c Menyatukan praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak. Alat bantu tersebut digunakan untuk : a Mengkomunikasikan ide, b Melahirkan ide-ide baru dan peluang-peluang baru, c Menguji ide dan membuat prediksi, dan d Memahami struktur dan relasi- relasinya. Diagram menggambarkan atau mendokumentasikan beberapa aspek dari sebuah sistem. Sedangkan sebuah model menggambarkan pandangan yang lengkap tentang suatu sistem pada suatu tahapan tertentu dan dari perspektif tertentu. Berikut diagram yang digunakan sebagai alat bantu analisa berorientasi obyek : 42

2.9.1 DiagramUML.

Diagram-diagram Unified Modelling Language, sebagai berikut : Munawar, 2005

1. Use Case Diagram.

Use case diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Usecase bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario. Setiap skenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian skenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Adapun empat 4 aspek dalam membuat diagram use case, yaitu sebagai berikut :

a. Aktor

Aktor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. 43

b. Use Case.

Use Case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya.

c. Relasi atau Asosiasi Use Case.

Asosiasi menggambarkan aliran data atau informasi. Asosiasi atau relasi juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana aktor terlibat dalam use case. Relasi relationship digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol dalam use case diagram.Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan simbol ”” diawalnya dan ditutup “” diakhirnya. extends digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu yang dipenuhi. Sedangkan include atau uses digunakan untuk menghindari pengcopyan suatu use case karena sering dipakai. Tiga aliran tersebut, yaitu : a Includeatau uses, b extends, dan c generalization.

d. Boundary.

Boundarymenjelaskan batasan antara use case dengan actor. 44

2. Activity Diagram.

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Diagramini dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari actor. Selain itu, diagram ini juga bisa dilakukan untuk mewakili secara grafis aliran kejadian flow event dari suatu use case. Activity diagram sangat bermanfaat dalam menggambarkan perilaku pararel atau menjelaskan bagaimana perilaku dari use case saling berinteraksi.

3. Class Diagram.

Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Kelas diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka. Class memiliki tiga domain yaitu: nama dan stereotype, atribut dan metoda. Adapun hubungan struktur yang dapat terjadi antara objek dalam suatu kelas diagram meliputi: a. Aggregation. Sebuah aggregation sering dideskripsikan sebagai kelas yang memiliki arti relasi “memiliki”. Hubungan ini 45 menunjukkan bahwa suatu objek dapat di susun dari bagian objek lain. b. Composition. Sebuah composition dapat diartikan sebagai sebuah hubungan antar objek maupun hubungan antar objek dengan kelas, dimana objek atau kelas yang satu memiliki tanggung jawab terhadap kelas atau objek lainnya. c. Generalization. Generalization dapat diartikan sebagai sebuah hubungan yang menggambarkan antar jenis umum dari suatu benda atau objek kepada jenis yang lebih spesifik lagi dari benda atau objek tersebut. Attribut adalah sepenggal informasi yang berhubungan dengan kelas. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : a Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan, b Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya, dan c Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Untuk menemukan attribut, dapat menggunakan beberapa sumber yang tersedia, yaitu yang pertama, dengan mengambil dokumentasi use case dan mencari kata benda tersebut dapat 46 menjadi obyek atau kelas, beberapa akan menjadi aktor, dan lainnya menajdi attribut. Yang kedua dengan mendokumentasikan kebutuhan, dan yang ketiga untuk mendapatkan attribut yaitu dengan memeriksa basis struktur basis data. Apabila struktur basis data sudah didefinisikan, maka field atau attribut dalam tabel akan menjadi ide yang baik untuk mendapatkan attribut- attribut apa saja yang akan dipakai. Multiplicity memberikan gambaran sejumlan instan yang akan ditampung dalam kelas.

4. Sequence Diagram.

Sequence diagramdigunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan pesan yang diletakkan diantara obyek-obyek. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical.

5. State Diagram.

Interaction diagram dan state chart menampilkan dua pandangan yang saling melengkapi tentang perilaku dinamis sebuah sistem. Interaksi diagram menunjukkan pesan-pesan yang dilewatkan 47 diantara obyek-obyek di dalam sistem selama periode waktu yang pendek. Sedangkan state chart diagram menelusuri individu- individu obyek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan yang akan diterima obyek tersebut, bersama-sama dengan tanggapan atas pesan-pesan tersebut. State diagram menyediakan variasi simbol dan sejumlah ide untuk pemodelan state diagram menampilkan state-state yang mungkin dari sebuah obyek, event yang bisa dideteksi dan respon atas event-event tersebut. Pendeteksian sebuah event dapat menyebabkan sebuah obyek bergerak dari satu state ke state yang lain atau transition.

2.10 Sistem Basis Data.