Pengertian BPRS. Sejarah Berdirinya BPR Syariah. Tujuan BPR Syariah. Ketentuan Pendirian BPR Syariah.

33

2.6 Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS.

2.6.1 Pengertian BPRS.

Bank perkreditan rakyat BPR menurut undang-undang UU perbankan no.7 tahun 1992, adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka tabungan dan bentuk lainnya. Sedangkan pada UU Perbankan no.10 tahun 1998, BPR adalah lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensial Heri, 2008.

2.6.2 Sejarah Berdirinya BPR Syariah.

Berdirinya BPR Syariah tidak bisa dilepaskan dari pengaruh berdirinya lembaga-lembaga keuangan. Bank Muamalat Indonesia BMI berdiri pada tahun 1992. Namun jangkauan BMI terbatas pada wilayah- wilayah tertentu, misalnya kabupaten, kecamatan dan desa. Ditetapkan tiga lokasi berdirinya BPR Syariah, yaitu : 1 PT. BPR Dana Mardhatillah, kec. Margahayu, Bandung. 2 PT. BPR Berkah Amal Sejahtera, kec. Padalarang, Bandung. 3 PT. BPR Amanah Rabbaniyah, kec. Banjaran, Bandung. Tanggal 8 Oktober 1990, ketiga BPRS telah mendapat ijin prinsip dari Menteri Keuangan RI dengan technical assistanceI dari Bank Bukopin cabang Bandung yang memperlancar penyelenggaraan pelatihan dan pertemuan para pakar perbankan. Tanggal 25 Juli 1991, ketiga BPR tersebut mendapat ijin usaha dari Menteri Keuangan RI Heri, 2008. 34

2.6.3 Tujuan BPR Syariah.

Adapun tujuan yang dikehendaki berdirinya BPR Syariah adalah : 1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarakat golongan ekonomi lemah. 2. Menambah lapangan pekerjaan. 3. Membina semangat ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.

2.6.4 Ketentuan Pendirian BPR Syariah.

Status hukum BPR diakui pertama kali dalam Pakto tanggal 27 Oktober 1988, sebagai bagian dari paket kebijakan keuangan, moneter, dan perbankan. Dalam mendirikan BPR Syariah harus mengacu pada bentuk hukum BPR Syariah yang telah ditentukan dalam UU Perbankan. Sebagaimana dalam UU Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 2, bentuk hukum suatu BPR Syariah dapat berupa : 1 Perseroan Terbatas, 2 Koperasi 3 Perusahaan Daerah. Syarat mendirikan BPR Syariah adalah sebagai berikut : 1. BPR Syariah didirikan dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dengan ijin Direksi Bank Indonesia. 2. BPR Syariah hanya didirikan dan dimiliki oleh WNI, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya oleh WNI, pemerintah daerah. 35 Implementation Requirement Planning Workshop Design Identify and Objectives Information Requirement Working with User to Design System Build the System Introduction New System User Feed Back Using Inputs from User

2.7 Metode Pengembangan Sistem.