Berbicara tentang fungsi siaran, tidak terlepas dari media massa itu sendiri. Dalam hal ini Harold D. Laswell, seperti dikutip Onong Uchjana Effendi,
menyebutkan bahwa media massa mempunyai tiga fungsi utama : 1
The surveillance of the environment mengungkapkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian di suatu lingkungan dan penggarapan berita.
2 The correlation of part society responding to the environment. kegiatan
yang mencakup tentang informasi mengenai lingkungan dalam beberapa hal ini dapat dikatakan sebagai tajuk rencana atau propaganda.
3 The transmission of social heritage from one generation tothe next.
difokuskan dari generasi ke genarasi lain atau angota lama dan norma sosial dari generasi ke generasi lain atau dari anggota kepada pandangan
baru, ini sama dengan kegiatan pendidikan.
30
3. Karakteristik Radio
Radio merupakan kelengkapan elektronika yang dapat digunakan untuk mendengarkan informasi yang bagus dan aktual. Radio sebagai
media massa pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan media massa lainnya. Informasi, hiburan, dan pendidikan merupakan fungsi dari
media massa. Tidak terpenuhinya salah satu fungsi tersebut akan membuat media massa kehilangan pendengar dan pada akhirnya digugat oleh
khalayak, sebab tidak memenuhi keinginan atau kemauan kebutuhan khalayak.
30
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi Bandung: Mandar Maju, 1986, h. 13.
Radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, radio memiliki
karakteristik khas sebagai berikut: 1
Auditori Radio adalah “Suara” untuk didengar karenanya isi siaran bersifat
“Sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin “Menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca Koran yang bisa
kembali kepada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang bacaan. 2
Transmisi Proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui
pemancar Transmisi. 3
Mengandung gangguan Seperti timbul tenggalam Fading dan gangguan teknis “Channel
noise factor”. 4
Theatre of mind. Radio mencipta gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan
kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata atau suara. Pendengar hanya membayangkan
dalam imajinasinya apa yang dikemukakan penyiar, bahkan tentang sosok penyiarnya sendiri.
5 Identik dengan musik
Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga manjadi media utama untuk mendengarkan musik. Dalam hal musik, radio
memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena pendengar biasanya tidak tahu lagu apa yang disajikan berbeda dengan
memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya.
31
4. Program Siaran Radio
Radio akan memiliki potensi yang besar dalam menyebarluaskan informasi. Persoalannya adalah bagaimana memanfaatkan semaksimal
mungkin kemampuan yang dimiliki radio, agar setiap program yang disajikan memberikan manfaat.
Program radio pada dasarnya adalah merupakan serangkaian acara sepanjang hari yang disiarkan melalui pesawat radio berupa
berita, informasi, drama, musik dan sebagainya. Dalam standar Unesco, penggolongan acara siaran
diklasifikasikan berdasarkan maksud dan tujuan sebagai berikut : a.
Siaran pemberitaan dan penerangan News and Information Programme mencakup warta berita, reportase, penerangan umum,
dan pengumuman. b.
Siaran pendidikan Education Programme mencakup siaran anak- anak, remaja, siaran sekolah, siaran pedesaan, siaran kelurga
berencana, siaran agama, urusan wanita, pengetahuan umum. c.
Siaran kebudayaan Cultural Programme mencakup kesusautraan, Literatur, kesenian daerahtradisional Folklore, apresiasi seni.
31
Asep Syamsul M. Romli. Broadcast Jurnalism Bandung: Nuasa Cendikia, 2004, cet ke-1, h. 22.
d. Siaran hiburan Entertainments mencakup musik daerah, musik
Indonesia, musik asing, hiburan ringan. e.
Siaran lain-lain, mencakup siaran iklan, pembukaanpenutup siaran.
32
Berdasarkan standar Unesco diatas, program siaran radio dibagi menjadi lima kelompok. Setiap program radio mempunyai tugas masing-
masing. Dari keseluruhan program tersebut dapat dilihat bahwa dalam fungsinya sebagai media komunikasi, secara umum radio berperan menjadi
lembaga yang dapat memberitahukan, mendidik, menghibur, dan meningkatkan arus perdagangan.
Program radio adalah rangkaian acara radio sepanjang hari. Program ini dikelompokan menjadi beberapa bagian berdasarkan waktu. Misalnya
program pagi hari, di siarkan pada pukul 06.00-09.00 WIB sedangkan pukul 09.00-12.00 WIB dan pukul 12.00-15.00 WIB masuk dalam kelompok
program siang hari. Begitu selanjutnya hingga acara pukul 24.00-06.00 WIB yang termasuk dalam kelompok program dini hari. Pembagian program ini
tidaklah baku, penyelenggara siaran dapat mengalokasikan waktu sesuai dengan kebutuhan, misalnya hanya membagi waktu siar menjadi tiga
kelompok. Harus diingat bahwa produksi acara siaran radio adalah hasil kerja tim,
yang perlu dukungan, kekompakan bersama, misalnya setelah suatu acara disiarkan, tidak berarti selesai sampai disitu. Tetapi masih ada tahap lain yang
32
Moeryanto Ginting Munthe ed, Media Komunikasi Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996, 130.
perlu dikerjakan tim, yaitu evaluasi. Guna sejauh mana acara-acara yang disiarkan mencapai tujuan. Evaluasi yang penting dilakukan untuk
menghindari kesalahan yang berkepanjangan, untuk meminimalkan kesalahan. Hal ini dapat dilakukan misalnya tiga atau enam bulan setelah acara
disiarkan.
33
Mengevaluasi suatu program siaran merupakan upaya yang objektif untuk mengukur sampai dimana keefektifan program yang disiarkan. Dan
evaluasi, kita akan mengetahui dimana kegagalan dan keberhasilan kita dan mengapa, sehingga kita dapat menentukan langkah lebih lanjut dalam
menyempurnakannya. Evaluasi program dapat disimpulkan :
1 Evaluasi program merupakan upaya untuk mengukur atau menilai sampai
dimana program yang disiarkan telah berhasil mencapai tujuan. 2
Dalam hal evaluasi, tujuan tiap program siaran radio yang telah ditetapkan menjadi ukuran atau kriteria penilaian, hasil evaluasi dijadikan bahan
perencanaan dan perbaikan mutu program siaran. 3
Evaluasi dapat dilakukan dengan membentuk tim guna mengevaluasi program siaran.
4 Metode pengumpulan data untuk bahan evaluasi dapat dilakukan dengan
pengamatan, observasi, kuesioner atau wawancara.
33
Munthe ed, Media Komunikasi Radio, h. 57.
5 Ciri program yang dievaluasi dapat berupa kualitas program, kesesuaian
program, efektifitas program, efisiensi program, dan pentingnya program siaran.
6 Umpan balik atau respon pendengar atau lembaga lain baik langsung atau
tidak langsung menjadi bahan masukan untuk evaluasi program siaran radio.
34
34
Munthe ed, Media Komunikasi Radio h. 138.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO WADI 102 FM BOGOR
A. Sejarah Berdiri
Radio Wadi Wadah Dakwah Islam adalah radio yang dikenal luas oleh masyarakat, disiarkan bagi pencari kebenaran yang mempertahankan
tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi yang baru yang lebih baik, dengan hadir sebgai radio yang mengemas program secara khusus penuh
keselarasan diantara dakwah, berita ringan dan hiburan, sesuai tema “Damaikan Hati, Sejukan Jiwa”.
1
Pada tahun 2006, berdiri stasiun radio Wadi yang memiliki konsep siaran dakwah, didirikan oleh Habib Husien Al-Hamid SE. Kurang lebih 4
tahun bertepatan pada 1 Muharam 1426, berdirinya radio ini dengan frekuensi 106.4 fm dan hadir dengan tujuan untuk mensyiarkan Islam secara
menyeluruh dengan media melalui radio.
2
Seiring perkembangan, dunia informasi yang semakin bertambah radio Wadi ternyata dapat diterima dengan baik oleh pendengar, dengan loyalitas
yang cukup tinggi, hal ini terlihat dari pertisipasi dan respon pendengar ketika sms masuk mencapai ratusan dalam durasi satu jam, artinya pendengar sangat
antusias dengan program siaran radio Wadi dan pada saat itulah radio Wadi
1
Company Profile 102 Wadi Fm.
2
Wawancara dengan M. Bagir Shahab Penanggung Jawab Wadi, Bogor, 25 Maret 2010.
35