kesempatan, dan ancaman yang ada baik dari Sumber Daya Manusia SDM dan Sumber Daya Alam SDA.
Jadi pengertian strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya suatu tujuan adalah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Fokus
perhatian dari ahli dakwah memang penting untuk ditujukan kepada strategi dakwah, karena berhasil tidaknya kegiatan dakwah secara efektif banyak
ditentukan oleh strategi dakwah itu sendiri.
10
2. Proses Strategi
Menurut Agustinus Sri Wahyudi menyatakan bahwa ”Manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan Formulating, penerapan
Implementing dan evaluasi Evaluating keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan
masa datang”.
11
Dari definisi diatas, menyatakan bahwa manajemen strategi terdiri atas tiga proses, yakni :
a. Perumusan Strategi
Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yan akan digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan ”Apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa
yang melakukannya”. Jadi perencanaan yang baik dapat dicapai dengan
10
Asep Faiz Muis, ”Dunia Manajemen Dakwah”, artikel diakses pada 17 Februari 2010 dari
http:uchinfamiliar.blogspot200904strategi
11
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategi Jakarta: Binarupa Akasara, 1996, cet. Ke-1, h. 113.
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta
periode sekarang pada saat rencana dibuat.
12
Dalam menetapkan tujuan, pengelola media penyiaran harus mengacu kepada pernyataan misi Mission statements organisasi atau
perusahaan. Banyak perusahaan yang telah memiliki misi atau tujuan yang dinyatakan secara tertulis baik yang bersifat jangka menengah maupun
jangka panjang. Suatu pernyataan misi perusahaan biasanya memiliki karakteristik yang menunjukan kepedulian perusahaan atau organisasi
kepada masyarakat. Dengan kata lain, melalui pernyataan misi, perusahaan ingin menunjukan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.
Perencanaan akan mengurangi ketidakpastian dengan mendorong da’i untuk melihat kedepan, mengantisipasi perubahan ummat,
mempertimbangkan feedback-nya yang kemudian menyusun tanggapan- tanggapan yang tepat. Perencanaan juga memperjelas konsekuensi
tindakan-tindakan para mad’u yang kemudian dapat dengan cepat ditanggapi oleh pelaku dakwah.
13
Untuk membuat atau menentukan tujuan, sasaran dan strategi-strategi yang akan diambil, diperlukan suatu analisa mendalam serta menyeluruh
mengenai lingkungan dimana perusahaan berada. Lingkungan tersebut dapat dibagi dua, yaitu:
12
Morrisan, Manajemen Strategi Penyiaran Jakarta: Kencana, 2008, h. 130.
13
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah Jakarta: Kencana 2009, h. 106.
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada diluar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali
terhadapnya Uncontrolable sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan berpengaruh kinerja semua
perusahaan dalam industri tersebut. 2.
Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah lebih pada analisa intern perusahaan dalam
rangka menilai atau mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan.
14
Dalam melakukan analisa eksternal dan internal, perusahaan menggali dan mengindentifikasi semua Opportunity Peluang yang berkembang dan
menjadi trend pada saat itu serta Threat ancaman dari para pesaing dan calon pesaing. Sedangkan analisa internal lebih memfokuskan pada
indentifikasi Strength kekuatan dan Weaknees kelemahan dari perusahaan. Dengan melakukan analisa kedua tersebut maka perusahaan
dikenal dengan melakukan analisa SWOT. Jika analisis bersifat menyeluruh maka menentukan tujuan, sasaran dan
strategi akan mudah untuk dilakukan. Banyak strategi yang dihasilkan dan dikembangkan dari hasil analisa SWOT karena para perencana dibekali
dengan kerangka kerja yang luas dan lebih terstruktur.
15
14
Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategi, h. 47.
15
Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategi, h. 50.
b. Implementasi Strategi Setelah strategi ditentukan, maka strategi harus dipadukan kedalam
kegiatan organisasi sehari-hari. Strategi yang paling canggih dan kreatif sekalipun tidak dapat menguntungkan organisasi kecuali dilaksanakan.
16
Implementasi startegi bertumpu pada alokasi dan penggorganisasian sumber daya manusia, yaitu:
1 Penetapan Struktur Organisasi
Alfred Chandler mengutarakan suatu prinsip, yaitu :”Struktur Follows Strategi” yang berarti struktur organisasi harus dibentuk untuk
mendukung agar penetapan strategi yang telah dibuat dapat lebih efektif. Jika suatu saat strategi diubah, maka perusahaan wajib untuk
mengubah atau menyelesaikan struktur organisasinya.
17
2 Mekanisme Kepemimpinan
Dalam konteks manejemen strategi, kepemimpinan strategi adalah kemampuan dalam mengantisipasi setiap permasalahan yang terjadi,
memiliki visi, mampu mempertahankan flektibilitas organisasi dan dapat memberikan atau mendelegrasi kuasa kepada orang lain untuk
menciptakan perubahan strategis yang perlu.
18
3 Budaya Organisasi
Setiap organisasi memiliki budaya yang terbentuk. Keberadaan sebuah budaya dalam organisasi sangat memberikan peran yang
16
Ismail Yusanto dan M Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, h. 92.
17
Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategi, h. 113.
18
Amrullah dan Sri Budi Chantika, Manajemen Strategik, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2002, cet. Ke-1, h. 165.
penting bagi kelangsungan hidup organisasi dan dalam pelaksanaan strategi organisasi. Budaya dapat menjadi pengikat sekaligus motivator
rasa kebersamaan para anggota organisasi melalui pemahaman yang sama tentang tata cara dan batasan perilaku dalam organisasi.
19
Dari uraian di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa implementasi strategi dibutuhkan untuk mempraktekkan strategi.
Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif,
mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang masuk. implementasi strategi
sering pula disebut sebagai tindakan dalam strategi karena implementasi berarti juga mengubah strategi yang telah dirumuskan
menjadi tindakan. c. Evaluasi Strategi
Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi strategi. Tiga macam aktivitas mendasar untuk melakukan evaluasi strategi yaitu :
1 Pengukuran kinerja, yaitu perbandingan antara standar dengan
pelaksanaan. 2
Mengukur prestasi membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan yang didapat, yaitu langkah untuk membandingkan hasil-
hasil yang telah diukur dengan target atau standar yang telah di tetapkan sebelumnya.
19
Amrullah dan Sri Budi Chantika, Manajemen Strategik, h. 172.
3 Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai dengan rencana. Dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa
strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus dirumuskan. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau
hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang direncanakan maka disitulah tindakan korektif diperlukan.
20
3. Prinsip-Prinsip Strategi Dakwah