BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Dakwah
1. Pengertian Strategi Dakwah
a. Pengertian Strategi
Dalam kamus bahasa Indonesia disebukan strategi adalah ilmu seni menggunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk
melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
1
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Strategos”. Kata “Strategos” ini berasal
dari kata “Stratos” yang berarti militer dan “Ag” yang artinya memimpin. Berdasarkan pemaknaan ini, maka strategi pada
awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.
2
Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rancana tindakan dan
alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif dan
sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan
1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai pustaka, 2005, h. 1092.
2
Triton PB, Manajemen Stategis, Yogyakarta: Tugu Publisher, 2007, h. 13.
11
perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.
3
Sedangkan strategi dalam pengertian terminologi terdapat beberapa pendapat oleh beberapa pakar, untuk mengetahui lebih
jelas pengertian strategis, penulis mengedepankan pengertian strategi, antara lain :
1 Faulkner dan Johnson sebagaimana dikutip Triton PB
menjelaskan bahwa strategi adalah : ”Strategi memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah
jangka panjang dan cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis memperhatikan dengan sungguh-sungguh posisi
organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan dan secara khusus memperhatikan pesaingnya. Strategi
memperhatikan secara sungguh-sungguh pengadaan keunggulan kompetitif, yang secara ideal berkelanjutan
sepanjang waktu, tidak dengan manuver teknis, tetapi dengan menggunakan perspektif jangka secara keseluruhan.
4
2 Dalam ilmu komunikasi, Onong Uchjana Effendi mengatakan
”Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan menejemen untuk mencapai tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
3
Triton PB, Manajemen Stategis, h. 17.
4
Triton PB, Manajemen Stategis, h. 15.
memberikan arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya”.
5
Setelah memperhatikan dari berbagai pendapat tentang strategi, secara pengertian terminologi strategi adalah taktik atau cara yang disusun
dengan seksama untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam strategi mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan yang nyata dengan mengantisipasi perkembangannya. Kurangnya penerapan dalam strategi yang baik dapat
menyebabkan strategi yang telah direncanakan gagal. akan tetapi penetapan strategi dengan baik dapat mengkokohkan strategi menjadi
lebih efektif. b.
Pengertian Dakwah Pengertian dakwah secara Perpektif Etimologi, kata dakwah
berasal dari Bahasa Arab yakni da’aa, yad’u, du’aahda’watan. Jadi kata duaa’ atau dakwah adalah isim mashdar dari du’aa, yang keduanya
mempunyai arti yang sama yaitu ajakan atau panggilan. Kata dakwah mempunyai arti ganda, tergantung kepada pemakaiannya dalam kalimat.
Namun dalam hal ini yang dimaksud adalah dakwah dalam arti seruan, ajakan, atau panggilan. Panggilan itu adalah kepada Allah SWT.
6
5
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1992, cet ke-1, h. 32.
6
Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah dalam Membentuk Da’I dan Khotib Profesional Jakarta: Kalam Mulia 2005, cet-2, h. 1.
Sedangkan dakwah dalam pengertian terminologi terdapat beberapa pendapat oleh beberapa pakar, untuk mengetahui lebih jelas pengertian
dakwah, penulis mengedepankan pengertian dakwah, antara lain : 1
Menurut Sayyid Quthub sebagaimana dikutip Ilyas Ismail dalam buku ”Paradigma Dakwah Sayyid Quthub” menjelaskan bahwa: ”Sesungguhnya
dakwah adalah dakwah ajakan ke jalan Allah, bukan ke jalan da’i atau kaumnya. Tiada bagi da’i dari dakwah yang dilakukan, kecuali
menjalankan tugas dan kewajibannya kepada Allah SWT”.
7
2 Menurut Hamzah Ya’cub sebagaimana dikutip Alwisral dalam buku
”Strategi Dakwah dalam membentuk Da’i dan Khotib Profesional” menjelaskan bahwa dakwah adalah : ”Pengertian ilmu dakwah secara
umum adalah suatu pengetahuan yang mengajarkan dan teknik menarik perhatian orang, guna mengikuti suatu ideologi dan pekerjaan tertentu.
Adapun definisi dakwah Islam adalah mengajak ummat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul”.
8
Dengan demikian strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan Planning dan management dakwah untuk mencapai suatu
tujuan. Di dalam mencapai tujuan tersebut strategi dakwah harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara tekhnik Taktik harus
dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan Approach bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.
7
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Jakarta: Penamadani 2006, h. 146.
8
Zaidallah, Strategi Dakwah dalam Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, h. 4.
c. Fungsi Strategi Dakwah
Strategi dakwah baik secara makro maupun secara mikro mempunyai fungsi ganda yaitu:
1 Menyebarluaskan pesan-pesan dakwah yang bersifat informatif,
persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.
2 Menjembatani Cultur Gap akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai dan norma-norma agama maupun
budaya. Strategi dakwah yang dipergunakan di dalam usaha dakwah harus
memperhatikan beberapa asas dakwah antara lain : a
Asas filosofis : Asas ini terutama membicarakan masalah yang erat hubungannya
dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau dalam aktifitas dakwah.
b Asas kemampuan dan keahlian da’I :
Ahli da’I adalah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai amaliyah pokok bagi tugas ulama. Ahli dakwah ialah wa’ad,
mubaligh Juru penerang yang menyeru, mengajak dan memberi pengajaran dan pelajaran agama Islam.
c Asas sosiologis
Asas ini membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. Dengan melihat situasi dan kondisi
seorang da’I mengetahui target apa yang inginkan mad’u. d
Asas psikologis Asas ini membahas masalah yang erat hubungannya dengan kejiawaan
manusia. Dengan adanya pemahaman psikologi manusia, seorang da’I harus mengerti masalah yang terjadi di masyarakat sekitar sehingga
adanya solusi dalam permasalahan yang terjadi di masyarakat. e
Asas efektifitas dan efisiensi Asas ini maksudnya ialah di dalam aktifitas dakwah harus berusaha
menyeimbangkan antara biaya, waktu maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya, bahkan kalau bisa waktu,
biaya, dan tenaga dapat memperoleh hasil yang semaksimal mungkin. Dengan kata lain ekonomis biaya, tenaga, dan waktu tetapi dapat
mencapai hasil semaksimal mungkin atau setidak-tidaknya seimbang antara keduanya.
9
Melihat asas-asas strategi dakwah di atas, seorang da’I perlu sekali memiliki pengetahuan-pengetahuan yang erat hubungannya dengan asas-asas
tersebut. Memperhatikan pengertian strategi dan dakwah maka pengertian strategi dakwah Islam adalah tata cara mencapai tujuan dakwah yang telah
disepakati bersama dengan memperhatikan kemampuan, kelemahan,
9
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Srategi Dakwah Islam Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 32.
kesempatan, dan ancaman yang ada baik dari Sumber Daya Manusia SDM dan Sumber Daya Alam SDA.
Jadi pengertian strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya suatu tujuan adalah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Fokus
perhatian dari ahli dakwah memang penting untuk ditujukan kepada strategi dakwah, karena berhasil tidaknya kegiatan dakwah secara efektif banyak
ditentukan oleh strategi dakwah itu sendiri.
10
2. Proses Strategi