2.6 DBMS Sistem Manajemen Basis Data
2.6.1 Definisi
Database Management System DBMS adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan
pengaksesan basis data. Bambang, 2004. Mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara database.
Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh menyimpan informasi dalam database.
Berikut ini disajikan tabel beberapa contoh DBMS yang terkenal:
Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS
DBMS Perusahaan
Access Microsoft Corporation
DB2 IBM
Informix IBM
Ingress Computer Associate
mySQL The MySQL Company
Oracle Oracle Corporation
Postgres SQL Postgres
Sybase Sybase Inc.
Visual dBase Borland
Visual FoxPro FoxPro Corporation
2.6.2 Fungsi
•
Data Definiton
Harus mampu mengolah pendefinisian data. •
Data Manipulation
Harus dapat menangani permintaan user untuk pengaksesan data.
•
Data Security and Integrity
Harus menjaga keamanan dan integritas yang telah didefinisikan oleh DBA Database Administrator.
•
Data Recovery and Concurrency
Haruslah memiliki kemampuan untuk mengatasi kerusakan- kerusakan yang disebabkan oleh sistem, kerusakan disk dan lain
sebagainya. •
Data Dictionary
Haruslah menyediakan data dictionary. •
Performance
Harus mampu menangani semua kerja dari setiap fungsi yang ada.
2.6.3 Komponen
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam: Abdul, 1999
1. Perangkat Keras Hardware
2. Perangkat Lunak Software
3. Data
4. Pengguna User
2.6.4 Model Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terpadu untuk mendeskripsikan data, keterhubungan relationship antar data,
semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk menyembunyikan rincian penyimpanan level rendah. Bambang,
2004 DBMS terutama diklasifikasikan berdasarkan model data yang
digunakan, yaitu model data hirarki, jaringan, dan, relasional.
Waljiyanto, 2003 •
Model Hirarki hierarchical model
Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Pada model data hirarki ini hubungan antar
entiti dinyatakan dalam: satu – banyak ”one to many” atau satu – satu ”one to one”. Contoh model hirarki dalam hal ini
memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diajar, serta mahasiswa yang mengikuti kelas masing-masing.
Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki Abdul, 1999
Matematika I Dosen
Siti Nurbaya
Pengantar Basis Data
Pemrograman COBOL
Rudi Asti
Dina Dina
Edi Dosen
Ashadi
Ita Edi
•
Model Jaringan network model
Model ini menyerupai model hirarki, dengan perbedaan model ini bisa menyatakan hubungan antar entiti dalam: satu – satu
”one to one”, satu – banyak ”one to many”, maupun banyak – banyak ”many to many”. Contoh model jaringan yang
didasarkan oleh model hirarki pada Gambar 2.6.
•
Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan Abdul, 1999
•
Model Relasional relational model
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model
ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau tabel, dengan masing-masing relasi tersusun
atas baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat menghilangkan
kemubaziran data
dan menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS Relational Database Management System. Berikut merupakan
Dosen Siti Nurbaya
Pengantar Basis Data
Pemrograman COBOL
Rudi Asti
Dina Edi
Dosen Ashadi
Matematika I
Ita
bentuk relasional berdasarkan contoh model hirarki dan jaringan sebelumnya.
Tabel 2.3 Contoh Model Relasional Abdul, 1999
2.6.5 RDBMS Relational Database Management System
Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul
sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database dan Hierarchie Database. Dalam database relasional, data
disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau
relationship. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel
Nama_Dosen Kelas
Mahasiswa Siti Nurbaya
Pengantar Basis Data Rudi
Siti Nurbaya Pengantar Basis Data
Asti Siti Nurbaya
Pengantar Basis Data Dina
Siti Nurbaya Pemrograman COBOL
Dina Siti Nurbaya
Pemrograman COBOL Edi
Ashadi Matematika I
Ita Ashadi
Matematika I Edi
diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi data, ubah data dan hapus data disebut Relational Database
Management System RDBMS. Saat ini, Sistem Manajemen Basis Data Relasional RDBMS-
Relational Database Management System yang berdasarkan model data relasional merupakan pendekatan yang paling dominan, yang
pertama kali diperkenalkan E.F. Codd 1970 dalam makalah
berjudul ”A relational model of data for large shared data banks”.
Bambang, 2004. Beberapa istilah penting dalam model relasional adalah: Bambang,
2004 •
Relasi
Relation Relasi merupakan sebuah tabel dengan kolom-kolom dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk
menyimpan informasi
mengenai objek-objek
yang direpresentasikan dalam sebuah basis data.
Contohnya mengenai informasi pegawai-pegawai yang bekerja di perusahaan X direpresentasikan pada relasi PEGAWAI yang
mengandung informasi: nomor induk pegawai, nama, alamat, gaji dan kode divisi tempat pegawai bekerja.
•
Atribut
Attribute Atribut merupakan kolom dari suatu relasi yang mempunyai nama. Atribut-atribut pada suatu relasi tidak harus
tersusun secara khusus. Contohnya, pada relasi PEGAWAI mempunyai lima kolom untuk atribut-atribut NIP, Nama,
Alamat, Gaji dan KodeDiv. •
Tupel
Tuple Tupel merupakan suatu baris dari suatu relasi. Pada relasi PEGAWAI, setiap tupel mempunyai 5 nilai, masing-
masing untuk setiap atribut NIP, Nama, Alamat, Gaji dan KodeDiv.
•
Domain
Domain Domain merupakan kumpulan nilai-nilai data yang mungkin untuk suatu atribut dan bersifat atomik. Contoh:
domain dari atribut KodeDiv adalah {Div01, Div02, Div03, Div04}.
•
Derajat
Degree of relation Derajat dari suatu relasi adalah banyaknya atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5
atribut berarti mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya mempunyai 5 nilai.
•
Kardinalitas
Cardinality of relation Kardinalitas dari suatu relasi adalah banyaknya tupel pada suatu relasi. Kardinalitas dari relasi ini
dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada relasi.
Gambar 2.8 Istilah penting dalam model relasional
2.6.6 Arsitektur DBMS
DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data sehingga dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, Badan Standarisasi Nasional Amerika ANSI- SPARC American National Standards Institute – Standards
Planning and Requirements Committee menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu:
1. Level Eksternal external level
Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada level ini pengguna user
hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya
sehingga setiap user bisa memiliki pandangan view yang berbeda dari user lainnya.
2. Level Konseptual conceptual level
Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data
secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. 3.
Level Internal internal level atau Level Fisik physical level Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik
dalam bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan alokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam
penyimpanan, kompresi data agar lebih hemat, dan enkripsi data agar lebih aman.
Gambar 2.9 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data
2.6.7 Bahasa DBMS
Bahasa Basis Data database language adalah bahasa pada sistem basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis
data. Bambang, 2004 Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi
perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:
1. DDL
Data Definition Language
DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data. Komponen bahasa ini banyak
digunakan oleh para administrator basis data pada saat merencanakan atau membangun file-file basis data.
Contoh: Membuat table bernama ms_karyawan dengan perintah :
CREATE TABLE `ms_karyawan` `kode_cabang` varchar10 default NULL,
`kode_karyawan` varchar10 NOT NULL, `nama_depan` varchar8 default NULL,
`nama_belakang` varchar9 default NULL, `jenis_kelamin` varchar1 default NULL,
PRIMARY KEY `kode_karyawan`
2. DML
Data Manipulation Language
DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data. Komponen ini diperlukan oleh para
pengguna untuk memanipulasi data. Contoh:
Memasukkan data ke dalam tabel ms_karyawan : INSERT INTO `ms_karyawan`
`kode_cabang`, `kode_karyawan`,
`nama_depan`, `nama_belakang`,
`jenis_kelamin` VALUES cab-001,kar-001,Feris,Thia,Laki-laki;
3. DCML
Device Control Media Language
DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau penyimpanan data secara fisik.
Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator sistem basis data didalam mengatur file-file data secara fisik.
Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam Write Record, Create Table,
menghapus Drop, Delete Table.
2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan
Sistem Manajemen Basis Data DBMS memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS,
walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Keunggulan DBMS antara lain: Bambang, 2004
- Pengendalian terhadap redundansi data
- Konsistensi data
- Peningkatan integritas data
- Peningkatan produktivitas
- Peningkatan konkurensi
- Peningkatan layanan backup dan pemulihan data
Kelemahan DBMS antara lain: Bambang, 2004 -
Kompleksitas yang tinggi -
Ukuran perangkat lunak yang besar -
Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru -
Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan bagus
- Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan
2.7 Flowchart
2.7.1 Pengertian
Bagan alir flowchart adalah bagan chart yang menunjukkan alir flow di dalam program atau prosedur sistem secara logika.
Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi Jogiyanto, 2005
2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart
Ada lima macam bagan alir flowchart, yaitu sebagai berikut: Jogiyanto, 2005
1 Bagan alir sistem system flowchart
Bagan alir sistem dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem. 2
Bagan alir dokumen document flowchart Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir
form flowchart atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.
3 Bagan alir skematik schematic flowchart
Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam
sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan
simbol-simbol bagan
alir sistem
juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya
yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang
mengerti dengan simbol-simbol bagan alir. 4
Bagan alir program program flowchart Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara
rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu:
a Bagan alir logika program program logic flowchart yang
digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir ini disiapkan
oleh analis sistem. b
Bagan alir komputer terinci detailed computer program flowchart yang digunakan untuk menggambarkan intruksi-
intruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini disiapkan oleh pemrogram.
5 Bagan alir proses process flowchart
Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Gambar simbol-simbol bagan alir proses dapat
dilihat pada halaman daftar simbol.
2.8 DFD
Data Flow Diagram 2.8.1 Pengertian
DFD Data Flow Diagram atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui
sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem Whitten, 2004. DFD sering disebut process modelling
tools. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
2.8.2 Levelisasi DFD
Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan
penyimpanan data. Bisa terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang
lebih rendah harus bisa merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas.
Pembagian level dalam DFD:
•
Diagram Konteks Context Diagram
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram
konteks merupakan level tertinggi DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi
gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam
diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam diagram konteks. Ladjamudin, 2005.
•
Diagram Nol Diagram Zero
Diagram Nol
Diagram Zero
adalah diagram
yang menggambarkan proses dari DFD. Diagram zero memberikan
pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada,
aliran data, dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah dimungkinkan
adanyadigambarkannya data
store yang
digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol ’’ atau ’P’ functional primitive dapat
ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output balancing antara diagram zero dengan diagram konteks
harus terpelihara. Ladjamudin, 2005.
•
Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.
Ladjamudin, 2005. Berikut gambar Tabel Penomoran Level pada DFD: Ladjamudin,
2005
Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD
Nama Level Nama Diagram
Nomor Proses Diagram Konteks
1 Diagram 0 Zero
1.0, 2.0, 3.0, ….. 2
Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, …..
2 Diagram 2.0
2.1, 2.2, 2.3, ….. 2
Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, …..
3 Diagram 1.1
1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, ….. 3
Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, …..
3 Diagram 1.3
1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, ….. Dst
2.8.3 Elemen Dasar DFD
Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut: Ladjamudin, 2005
a. Kesatuan luar External Entity
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan
dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian
departemen maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
b. Arus data Data Flow
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari
sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir
di antara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
c. Proses Process
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar.
Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa
data keluaran. d.
Simpanan data Data Store Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat
data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah
satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database.
Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman daftar simbol.
2.9 ERM
Entity Relationship Model 2.9.1 Pengertian
Model Entity-Relationship ER mula-mula disulkan oleh Peter pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan
basis data jaringan dan relasional. Janner, 2007 Menurut Bambang, Model ER Entity Relationship Model adalah
model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Bambang, 2004
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. Biasanya digambarkan
dengan diagram yang disebut ERD Entity Relationship Diagram.
2.9.2 ERD Entity Relationship Diagram
Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relationship Diagram adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi
untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan
yang dideskripsikan oleh data tersebut. Whitten, 2004
Entity Relationship Diagram ERD mengilustrasikan struktur logis dari basis data. Janner, 2007
ERD digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan
mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik dengan DBMS Database Management System. Dengan ERD ini
kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. ERD dapat membantu dalam menjawab persoalan
tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling berhubungan.
2.9.3 Komponen Penyusun ERD a.
Entitas Entity
Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang dikumpulkan. Janner, 2007. Bisa diartikan sebagai suatu objek
yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat. Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang. Contoh:
- Individu: pegawai, pelanggan, mahasiswa, distributor
- Tempat: ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus
- Obyek: buku, motor, paket software, produk
b. Relasi
Relationship
Relasi adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. Bambang, 2004. Pada penggambaran ERD, relasi adalah perekat yang
menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan
entitas lainnya. Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif.
Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.
Contoh: -
Mahasiswa mengambil Mata Kuliah -
Orang mengendarai Mobil
c. Derajat Relasi
Relationship Degree
Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relasi.
Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD: 1
Unary Relationship Unary relationship adalah model relasi yang terjadi di antara
entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive relationship atau reflective
relationship.
2 Binary Relationship
Binary relationship adalah model relasi antara instansi- instansi istances dari suatu tipe entitas dua entity yang
berasal dari entity yang sama. Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
3 Ternary Relationship
Ternary relationship merupakan relationship antara instansi- instansi dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing
entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship ternary
tidak sama dengan tiga relationship binary.
d. Atribut
Attribute
Atribut adalah ciri atau karakteristik dari tipe entitas maupun tipe relasi yang dipentingkan dalam satu sistemorganisasi.
Bambang, 2004 Ada dua jenis atribut:
1 Identifier key, digunakan untuk menentukan suatu entitas
secara unik primary key. 2
Descriptor nonkey attribute digunakan untuk men- spesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak
unik. Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas atau
relasi, yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut.
Contoh: -
Atribut Pelanggan -
No KTPSIM -
Nama -
Alamat
e. Kardinalitas
Cardinality
Kardinalitas suatu hubungan menyatakan sejumlah kejadian terkait untuk masing-masing dua entitas. Janner, 2007
Menurut Jeffrey L. Whitten, Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas
yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain.
Jenis Derajat Kardinalitas: -
One to One 1 : 1 Hubungan satu-ke-satu 1:1 terjadi jika sebanyak satu
kejadian dari suatu entitas A dihubungkan dengan satu kejadian entitas B.
1 1
Gambar 2.10 Hubungan One to One
Contoh: masing-masing karyawan memiliki kendaraannya masing-masing.
PEGAWAI MILIK
KENDARAAN
- One to Many Many to One 1 : N N : 1
Tingkat hubungan satu-ke-banyak 1:N adalah sama dengan banyak-ke-satu N:1. Tergantung dari arah mana hubungan
tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas A dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas
B. Sebaliknya satu kejadian pada entitas B hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas
A. Contoh One to Many:
1 N
Gambar 2.11 Hubungan One to Many
1 Departemen mungkin mempekerjakan 1 atau lebih pegawai 1 Pegawai hanya bekerja pada sebuah Departemen
Contoh Many to One: N 1
Gambar 2.12 Hubungan Many to One
Banyak Produk yang mungkin dimiliki oleh 1 Vendor -
Many to Many M : N Hubungan banyak-ke-banyak M:N mempunyai arti setiap
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga
sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Departemen Memiliki
Pegawai
Produk Dimiliki
Vendor