Metode Pengumpulan Data Kerangka Pemikiran

b. Identifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem pembelajaran yang sedang berjalan, sehingga dapat memberikan solusi atau pemecahan masalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem. c. Lingkup Sistem Menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun. d. Tujuan Sistem Menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun.

3.2.2 System Analysis

Analisis dilakukan untuk mengetahui proses yang sedang berjalan untuk mempermudah pengembangan sistem yang diusulkan, aktifitas yang ada didalamnya antara lain: pengumpulan data, identifikasi masalah, analisa kebutuhan aplikasi. Pada tahap ini akan diuraikan mengenai hasil analisis sistem yang diantaranya adalah: a. Analisis persyaratan sistem, yaitu uraian mengenai persyaratan- persyaratan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah. Analisis persyaratan sistem dilakukan dengan mengidentifikasi- kan functional requirement dan nonfunctional requirement. b. Analisis Sistem Berjalan, yaitu uraian mengenai sistem yang berjalan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS, data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini menggunakan system flowchart beserta uraiannya. c. Analisis Sistem Diusulkan, yaitu uraian mengenai sistem yang diusulkan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS, data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini juga menggunakan system flowchart beserta uraiannya.

3.2.3 System Design

Tahapan yang melakukan proses terhadap perancangan hasil yang didapat dari tahap analisis meliputi proses : a. Perancangan Sistem 1 Data Flow Diagram DFD 2 Spesifikasi Proses b. Perancangan Basis Data 1 Entity Relationship Diagram ERD 2 Normalisasi 3 Struktur Database 4 Menentukan Matrix CRUD 5 State Transition Diagram STD c. Perancangan Antarmuka sistem 1 Perancangan Antarmuka user 2 Perancangan Antarmuka admin

3.2.4 System Implementation

Pada tahap ini terdiri dari penerapan sistem yang diusulkan menjadi sebuah program aplikasi mengunakan bahasa pemograman berbasis web yang telah ditentukan, yaitu PHP, kemudian dilakukan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan program dan pengujian kebenaran program. Apabila setelah program diuji dan dinyatakan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, langkah selanjutnya adalah menginstall program pada server, serta pelatihan kepada user.

3.3 Kerangka Pemikiran

Pada Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan aplikasi yang berguna bagi Lemabaga Pendidikan Maarif NU Jakarta. Beberapa tahapan tersebut antara lain seperti awalnya memilih tempat penelitian untuk meneliti proses alur informasi data dan membuat tugas akhir, lalu melakukan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka dan wawancara. Kemudian dengan merumuskan masalah dan ruang lingkup untuk menentukan konsep dan hipotesis penelitian. Yang terakhir menentukan pengembangan sistemnya dari tahap permulaan, analisis, perancangan, dan penerapan sistemnya untuk LP Maarif. Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 System Initiation

4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta

Memuat sejarah singkat tentang Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta, mulai dari latar belakang, visi, misi, dan tujuan berdirinya. Profil dapat dijelaskan sebagai berikut : Keputusan-Keputusan Rapat Kerja Nasional 2006 Lembaga Pendidikan Maarif NU, Wisma Syahida UIN Jakarta, 1-13 Desember 2006, 2006

4.1.1.1 Latar Belakang

Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama PP LP Maarif NU merupakan salah satu aparat departementasi di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama NU. Didirikannya lembaga ini di NU bertujuan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan NU. Bagi NU, pendidikan menjadi pilar utama yang harus ditegakkan demi mewujudkan masyarakat yang mandiri. Gagasan dan gerakan pendidikan ini telah dimulai sejak perintisan pendirian NU di Indonesia. 78 Disini dirasakan pentingnya membuat lini organisasi yang efektif dan mampu merepresentasikan cita-cita NU; dan lahirlah lembaga-lembaga seperti Lembaga Dakwah, Lembaga Pendidikan Maarif, Lembaga Sosial Mabarrot, Lembaga Pengembangan Pertanian, dan lain sebagainya. LP Maarif NU dalam perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung dibawah Departemen Nasional RI dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI yang menjalankan. Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bernaung dibawahnya, mulai dari TK, SD, SLTP, SMUSMK, MI, MTs, MA, dan beberapa Perguruan Tinggi.

4.1.1.2 Visi

Visi Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama adalah menjadi pusat pengembangan pendidikan yang mandiri, unggul dan profesional dalam bingkai Ahlusunnah Waljamaah.

4.1.1.3 Misi

1 Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki satuan- satuan pendidikan yang berkualitas dan berprestasi serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan kelengkapan perangkat kependidikan yang maksimal disertai manajemennya yang baik. 2 Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kualitas tenaga kependidikan, baik kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi melalui penyetaraan dan pelatihan serta penempatan yang proporsional, dengan dukungan moral dan material. 3 Mengendalikan mutu penyelenggaraan dan mutu lulusan pendidikan dari setiap satuan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama. 4 Mengembangkan sistem informasi lembaga pendidikan sebagai wahana penyelenggara komunikasi, informasi dan edukasi serta penyebarluasan gagasan, pengalaman dan hasil-hasil kajian maupun penelitian di bidang ilmu, sains dan teknologi lewat berbagai media.