Aplikasi manajemen database sekolah

(1)

Oleh

ARIF RICHIAWAN MUSTAFA

NIM: 104093002926

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H / 2011 M


(2)

ii Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh

ARIF RICHIAWAN MUSTAFA

NIM: 104093002926

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H / 2011 M


(3)

(4)

(5)

v

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2011


(6)

vi

Secara institusional, Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta merupakan lembaga pendidikan madrasah yang mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data madrasah. Aplikasi Manajemen Database Sekolah merupakan sebuah aplikasi khusus untuk menangani data akademis madrasah bagi LP Maarif yang merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi LP Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi pihak madrasah. Dalam pengembangan sistem ini digunakan metodologi pengembangan sistem siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC), dengan model Waterfall. Tahapan yang dilakukan dalam SDLC adalah : System Initiation, System Analysis, System Design, dan System Implementation. Dengan diterapkannya Aplikasi Manajemen

Database Sekolah ini, maka dapat memudahkan pihak LP Maarif dalam hal pengelolaan data madrasah dan dapat menyajikan informasi mengenai madrasah yang up to date serta dapat diintegrasikan aplikasi dengan website LP Maarif.

V Bab + Daftar Pustaka + Daftar Gambar + Daftar Tabel + Daftar Simbol + Daftar Lampiran

Kata Kunci: AMDS, Aplikasi, Madrasah, Manajemen Database, LP Maarif NU, MySQL, PHP, waterfall.


(7)

vii

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan

dan menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Aplikasi Manajemen

Database Sekolah (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta)”. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Setelah seluruh penulisan skripsi ini terlaksana, ingin mengucapkan

banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik itu berupa

motivasi, bimbingan, moril maupun materil, yang ditujukan kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi,

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi,

sekaligus sebagai dosen pembimbing II yang selalu memberikan masukan,

motivasi, dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini,

3. Bapak Zainul Arham, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi,

4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang selalu

memberikan bimbingan, semangat dan meluangkan waktunya walaupun


(8)

viii semua pengurusan administrasi biaya,

7. Orang tua tersayang yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril

maupun materil, Nurul Hafizhoh yang telah menghilangkan kejenuhan, dan

keluarga besar yang juga telah memberikan doa kepada penulis,

8. Teza, Latif, Yoben, Ambon, Subki, Diber, Yeni, Wuri, dan teman-teman

kosan Aseng serta teman-teman angkatan 2004 yang tidak pernah bosan

menemani, memberikan inspirasi, dan membantu memberikan semangat.

Semoga teman-teman diberikan kemudahan dalam segala kesulitan oleh Allah

SWT dan tentunya niat untuk bekerja keras,

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat disampaikan ke

penulis melalui email [email protected].

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis

sendiri dan bagi yang membacanya. Amin.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb

Jakarta, Juni 2011


(9)

ix

LEMBAR SAMPUL ... i

LEMBAR JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.6.1 Teknik Pegumpulan Data ... 5

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1 Definisi Sistem ... 9

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 9


(10)

x

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 15

2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah ... 15

2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer ... 15

2.4.2 Aplikasi Manajemen Database ... 16

2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah ... 16

2.5 Basis Data (Database) ... 17

2.5.1 Sejarah ... 17

2.5.2 Definisi ... 18

2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data ... 19

2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data ... 20

2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA)... 22

2.5.6 Manfaat Dan Kerugian ... 24

2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) ... 25

2.6.1 Definisi ... 25

2.6.2 Fungsi ... 25

2.6.3 Komponen ... 26

2.6.4 Model Data ... 27

2.6.5 RDBMS ... 29

2.6.6 Arsitektur DBMS ... 32

2.6.7 Bahasa DBMS ... 34

2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan ... 36

2.7 Flowchart ... 37

2.7.1 Pengertian ... 37

2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart ... 37

2.8 DFD (Data Flow Diagram) ... 39

2.8.1 Pengertian ... 39

2.8.2 Levelisasi DFD ... 39


(11)

xi

2.10 Normalisasi ... 49

2.10.1 Pengertian ... 49

2.10.2 Tujuan ... 49

2.10.3 Tahapan ... 50

2.11 STD (StateTransition Diagram) ... 53

2.12 Konsep Dasar Internet ... 53

2.12.1 Pengertian ... 53

2.12.2 Sejarah Internet ... 53

2.12.3 Sumber Daya Internet ... 56

2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer ... 57

2.13.1 Pengertian ... 57

2.13.2 Klasifikasi ... 58

2.13.3 Topologi ... 61

2.14 WWW (World Wide Web) ... 62

2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol) ... 63

2.15.1 Pengertian ... 63

2.15.2 Sejarah ... 64

2.16 Aplikasi Web ... 64

2.17 Web Server ... 65

2.18 Web Browser ... 65

2.19 HTML (HyperText Markup Language) ... 66

2.20 PHP (PHP: Hypertext Processor) ... 67

2.21 MySQL ... 68

2.22 XAMPP ... 69

2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis ... 70

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 72


(12)

xii

3.3 Kerangka Pemikiran ... 76

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 System Initiation ... 78

4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta ... 78

4.1.2 Identifikasi Masalah ... 81

4.1.3 Lingkup Sistem ... 82

4.1.4 Tujuan Sistem ... 83

4.2 System Analysis ... 83

4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem ... 83

4.2.2 Analisis Sistem Berjalan ... 87

4.2.4 Analisis Sistem Usulan ... 90

4.3 System Design ... 93

4.3.1 Perancangan Sistem ... 93

4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 99

4.3.1.2 Spesifikasi Proses ... 100

4.3.2 Perancangan Database ... 104

4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) ... 104

4.3.2.2 Normalisasi ... 106

4.3.2.3 Struktur Database ... 107

4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD ... 110

4.3.2.5 State Transition Diagram (STD) ... 111

4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem ... 122

4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User ... 122

4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin ... 124

4.4 System Implementation... 146

4.4.1 Pembuatan Aplikasi ... 146


(13)

xiii

5.2 Saran ... 163

DAFTAR PUSTAKA ... 164


(14)

xiv

Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses

Pengembangan Sistem ... 19

Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS ... 32

Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD ... 47

Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya pada Internet ... 63

Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ... 66

Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement ... 92

Tabel 4.2 Tabel Struktur File Madrasah ... 114

Tabel 4.3 Tabel Struktur File Provinsi ... 115

Tabel 4.4 Tabel Struktur File Kabupaten ... 115

Tabel 4.5 Tabel Struktur File Kecamatan ... 116

Tabel 4.6 Tabel Struktur File Tingkat ... 116

Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD) ... 116

Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) ... 156

Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User) ... 157

Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin) ... 158


(15)

xv

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 15

Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi ... 16

Gambar 2.3 The sequential / waterfall strategy ... 21

Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana ... 26

Gambar 2.5 Sistem Server Melayani Permintaan Dari Sistem Client ... 28

Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki ... 34

Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan ... 35

Gambar 2.8 Istilah Penting Dalam Model Relasional ... 39

Gambar 2.10 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data ... 40

Gambar 2.11 Hubungan One to One ... 54

Gambar 2.12 Hubungan One to Many ... 55

Gambar 2.13 Hubungan Many to One ... 55

Gambar 2.14 Hubungan Many to Many ... 55

Gambar 2.15 Langkah-Langkah Normalisasi ... 59

Gambar 2.16 Topologi Bus ... 68

Gambar 2.17 Topologi Ring ... 68

Gambar 2.18 Topologi Star ... 69

Gambar 2.19 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ... 73

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ... 84

Gambar 4.1 Flowchart System Analisis Sistem Berjalan ... 94

Gambar 4.2 Flowchart System Analisis Sistem Usulan ... 96

Gambar 4.3 Diagram Konteks (Level 0) ... 99

Gambar 4.4 Diagram Zero (Level 1)... 100

Gambar 4.5 Diagram Level 2 Proses 1.0 ... 101

Gambar 4.6 Diagram Level 2 Proses 2.0 ... 102

Gambar 4.7 Diagram Level 2 Proses 3.0 ... 103

Gambar 4.8 Diagram Level 2 Proses 4.0 ... 104

Gambar 4.9 Diagram Level 2 Proses 5.0 ... 105


(16)

xvi

Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah) ... 119

Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah) ... 119

Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah) ... 120

Gambar 4.18 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat) ... 120

Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat) .... 121

Gambar 4.20 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat) . 121 Gambar 4.21 STDRancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat) ... 122

Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat) ... 123

Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat) ... 123

Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat) ... 124

Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat) ... 125

Gambar 4.26 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi) ... 125

Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin Provinsi) ... 126

Gambar 4.28 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin Provinsi) ... 127

Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi) ... 127

Gambar 4.30 Rancangan Halaman Home ... 128

Gambar 4.31 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah ... 128

Gambar 4.32 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ... 129

Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ... 129

Gambar 4.34 Rancangan Halaman Contact Us ... 130

Gambar 4.35 Rancangan Halaman Login Admin Pusat ... 130

Gambar 4.36 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah ... 131

Gambar 4.37 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah ... 131

Gambar 4.38 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah ... 132

Gambar 4.39 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah ... 132


(17)

xvii

Gambar 4.45 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah ... 135

Gambar 4.46 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah ... 136

Gambar 4.47 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah ... 136

Gambar 4.48 Rancangan Halaman Search ... 137

Gambar 4.49 Rancangan Halaman Provinsi ... 137

Gambar 4.50 Rancangan Halaman Input Provinsi ... 138

Gambar 4.51 Rancangan Halaman Edit Provinsi ... 138

Gambar 4.52 Rancangan Halaman Delete Provinsi ... 139

Gambar 4.53 Rancangan Halaman Kabupaten ... 139

Gambar 4.54 Rancangan Halaman Input Kabupaten ... 140

Gambar 4.55 Rancangan Halaman Edit Kabupaten ... 140

Gambar 4.56 Rancangan Halaman Delete Kabupaten ... 141

Gambar 4.57 Rancangan Halaman Kecamatan ... 141

Gambar 4.58 Rancangan Halaman Input Kecamatan ... 142

Gambar 4.59 Rancangan Halaman Edit Kecamatan ... 142

Gambar 4.60 Rancangan Halaman Delete Kecamatan ... 143

Gambar 4.61 Rancangan Halaman Tingkat ... 143

Gambar 4.62 Rancangan Halaman Input Tingkat ... 144

Gambar 4.63 Rancangan Halaman Edit Tingkat ... 145

Gambar 4.64 Rancangan Halaman Delete Tingkat ... 145

Gambar 4.65 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi ... 145

Gambar 4.66 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 145

Gambar 4.67 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 146

Gambar 4.68 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 147

Gambar 4.69 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ... 147

Gambar 4.70 Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi ... 148

Gambar 4.71 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi ... 148


(18)

xviii


(19)

xix

(Jogiyanto, 2005:796-799)

Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan

Simbol Dokumen

Menunjukkan input dan output(I/O) baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

Simbol Kegiatan

Manual Menunjukkan pekerjaan manual.

Simbol Simpanan

Offline

File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical).

File non-komputer yang diarsip urut tanggal (cronological).

File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical).

Simbol Proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

Simbol Punched Card

Menunjukkan I/O yang meng-gunakan kartu punch (plong).

Simbol Operasi Luar

Menunjukkan operasi yang


(20)

xx

Magnetik gunakan pita magnetik.

Simbol Harddisk Menunjukkan I/O yang

meng-gunakan harddisk.

Simbol Drum Magnetik

Menunjukkan I/O yang meng-gunakan drum magnetik.

Simbol Pita Kertas Berlubang

Menunjukkan I/O yang meng-gunakan pita kertas berlubang.

Simbol Keyboard Menunjukkan input yang

meng-gunakan online keyboard.

Simbol Display Menunjukkan output yang

ditampilkan di monitor.

Simbol Pita Kontrol

Menunjukkan penggunaan pita kontrol (control tape) dlm batch control untuk pencocokan di proses

batch processing.

Simbol Hubungan Komunikasi

Menunjukkan proses transmisi data melaluisaluran komunikasi.

Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.

Simbol Penjelasan Menunjukkan penjelasan dari suatu proses.

Simbol Penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.


(21)

xxi

Nama Simbol

Yourdan & De Marco Gane & Sarson

Entitas Luar (External Entity)

Proses (Process)

Arus Data (Data Flow) Simpanan Data (Data Store)

NOTASI ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) VERSI CHEN

(Ladjamudin, 2005:149)

Gambar Keterangan

Himpunan Entitas (Entity)

Himpunan Relasi (Relationship)

Atribut


(22)

xxii

Keadaan sistem (State)

Perubahan sistem

Kondisi dan Aksi

NOTASI KARDINALITAS

(Whitten, 2004:285)

Interpretasi Kardinalitas

Contoh Minimum

Contoh Maksimum

Notasi Grafis

Tepat satu (satu

dan hanya satu) 1 1 - atau -

Nol atau satu 0 1

Satu atau lebih 1 Banyak (>1)

Nol, satu atau lebih 0 Banyak (>1)


(23)

xxiii

Lampiran Tampilan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ... 173 Lampiran Source Code ...


(24)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU)

merupakan aparat departemensi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi

sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang

ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan

Pengurus Majelis Wakil Cabang. Kedudukan dan fungsi LP Maarif NU

diatur dalam BAB VI tentang Struktur dan Perangkat Organisasi pasal 1

dan 2; serta ART BAB V tentang Perangkat Organisasi. LP Maarif NU

dalam perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses

pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif

NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar,

menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah

Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Hingga saat ini

tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di

seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK, SD,

SLTP, SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa perguruan tinggi.

Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus

berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Aspek

manajemen madrasah merupakan suatu hal yang urgent yang harus


(25)

dibenahi agar pelayanan bagi madrasah menjadi lebih baik dan terkontrol.

Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus

diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data

madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk

meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan

instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data madrasah.

Kebutuhan akan aplikasi ini semakin meningkat, ketika aplikasi

yang ada, yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama, belum dapat mengupdate

informasi data madrasah tepat pada waktunya. Informasi dari aplikasi

tersebut tidak dapat diubah sama sekali, contohnya: bila pada tahun 2004,

jumlah murid ada 30 orang, setelah tahun 2009, jumlah murid pun

bertambah menjadi 40, namun informasi ini tidak dapat ditampilkan

karena keterbatasan fungsi dari aplikasi. Begitu pula dengan informasi

lainnya yang menyangkut informasi madrasah. Hal ini tentunya akan

mempersulit bagian Sub Bidang Data dan Informasi, yang dalam hal ini

menangani database seluruh madrasah di seluruh Indonesia. Dan juga hal ini berkaitan dengan harus diintegrasikannya aplikasi tersebut ke dalam

web LP. Maarif (www.maarif-nu.or.id), sehingga dituntut informasi yang

up to date. Adanya aplikasi khusus yang menangani data akademis madrasah bagi LP. Maarif adalah suatu keharusan untuk meningkatkan


(26)

pelayanan bagi LP. Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi

pihak madrasah.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas, maka Penulis

tertarik untuk mengembangkan aplikasi data sekolah yang diharapkan

dapat menangani permasalahan ini dengan nama Aplikasi Manajemen

Database Sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang

dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat memudahkan pengolahan data Madrasah pada LP. Maarif NU

Jakarta serta dapat memberikan informasi mengenai data madrasah

secara up to date.

2. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah dapat diintegrasikan dengan website LP Maarif NU Jakarta.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah untuk

Aplikasi Manajemen Database Sekolah terbatas pada :

1. Aplikasi ini bukan termasuk Sistem Informasi Manajemen.

2. Penulis tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait


(27)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Untuk mengetahui Aplikasi Data Sekolah yang sedang berjalan pada

Lembaga Pendidikan Maarif NU.

2. Membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat

mempermudah bagian Sub Bidang Data Dan Informasi untuk input,

edit, dan delete data madrasah sehingga dapat dihasilkan laporan data madrasah dengan cepat dan akurat.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Bagi Instansi.

Dengan adanya Aplikasi Manajemen Database Sekolah tentunya

diharapkan akan memberi banyak kemudahan, antara lain :

1. Meminimalisir kemungkinan hilangnya data madrasah,

dikarenakan sudah adanya sistem informasi yang menggunakan

database.

2. Memudahkan bagian Sub Bidang Data dan Informasi dalam

pencarian data madrasah.

3. Dapat dijadikan sebagai sarana informasi bagi masyarakat yang

berkepentingan, untuk mengetahui informasi data seluruh madrasah


(28)

b. Bagi Pemakai :

1. Mempercepat kinerja para pegawai di LP. Maarif NU untuk

melakukan Create, Edit, Update, dan Delete data madrasah.

2. Memudahkan para pegawai untuk melakukan pencarian data

madrasah dikarenakan adanya fasilitas Searching data.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data

antara lain :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek

yang akan diteliti (Gorys Keraf, 1994:162).

2. Wawancara

Gorys Keraf (1994:161) mengartikan wawancara sebagai suatu

cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas

(seorang ahli atau yang berwewenang dalam suatu masalah).

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca

buku-buku dan website referensi yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.


(29)

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, penulis menggunakan

metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan strategi air tejun (waterfall strategy).

Adapun tahapan dalam proses pengembangan sistem

Aplikasi Manajemen Database Sekolah adalah sebagai berikut: (Whitten, 2004:32-34) :

1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di

dalam system initiation, membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah

atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek.

2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisis masalah. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang

diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis

serta prioritas solusi.

3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang

telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.


(30)

4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang

telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation

meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji, dan mengoperasikan sistem informasi. Seperti yang dijelaskan pada

batasan masalah, dalam tahap ini tidak dilakukannya tahap

mengoperasikan sistem informasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana

tiap-tiap bab menjelaskan secara garis besar penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan teori yang terkait dengan

konsep, metode perancangan, dan pemodelan Aplikasi


(31)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang metode pengumpulan data serta

menguraikan tentang tahap-tahap pengembangan sistem

menggunakan SDLC.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas sejarah, visi dan misi

Lembaga Pendidikan Maarif, perancangan sistem,

perancangan menu tampilan yang dibangun dengan

menggunakan PHP.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, berisi kesimpulan dari apa yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya beserta saran-saran untuk


(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan

sistem, yaitu :

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu (Jogiyanto, 2005).

2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).

2.1.2 Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar

sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau

tujuan (Ladjamudin, 2005).


(33)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu

kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen

sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem.

Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang

lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan

luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari

sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.


(34)

dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara

satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui

penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir

dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


(35)

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau

sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective), Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi

sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat

menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Data dan Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto,


(36)

Sumber Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Menurut Jogiyanto, kualitas dari suatu informasi tergantung dari

tiga hal, yaitu :

1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.

2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat

untuk pemakainya.

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat

bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah

melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan

dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan

yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut

akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model

dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga


(37)

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Jeffery L. Whitten, sistem informasi merupakan

pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang

berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk


(38)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Ladjamuddin, kita dapat mengilustrasikan 5 komponen

dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi

Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan

mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah 2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer

Aplikasi Komputer merupakan bagian dari software komputer yang menggunakan kemampuan komputer secara langsung dan Hardware

(Perangkat Keras)

Software (Perangkat

Lunak)

People (Manusia) Procedures

(Prosedur)

DATA


(39)

menyeluruh untuk mengerjakan suatu tugas atau fungsi tertentu

sesuai dengan kebutuhan pengguna. (Euis, 2008)

2.4.2 Aplikasi Manajemen Database

Merupakan aplikasi komputer yang menyimpan struktur database, hubungan antar data dalam database, serta berbagai formulir dan laporan yang berkaitan dengan database. (Tutik, 2011)

Aktifitas dalam Manajemen Database:

1. Pengumpulan data; data yang diperlukan dikumpulkan dan

dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang

berfungsi sebagai input.

2. Integritas dan Pengujian; data diperiksa untuk meyakinkan

konsistensi dan akurasi data tersebut.

3. Penyimpanan data dan pemeliharaan.

4. Keamanan data.

5. Organisasi data; data disusun sedemikian untuk memenuhi

kebutuhan user. (Eka, 2011)

2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah

Aplikasi Manajemen Database Sekolah didefinisikan sebagai sebuah program yang ditujukan kepada lembaga sekolah untuk

menyelesaikan suatu permasalahan dengan proses penggunaan


(40)

sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk

meminimalkan pengulangan data.

2.5 Basis Data (Database)

2.5.1 Sejarah

Basis data pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Pelopor di

bidang basis data adalah Charles W. Bachman yang menerima

Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer)

pada tahun 1973 karena telah mempelopori pekerjaan dalam

teknologi basis data. (Janner, 2007)

Pada awal tahun 1960 tersebut, Charles Bachman di perusahaan

General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut

Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store).

Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan Sistem

Manajemen Informasi (Information Management System). Hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika

mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan

user mengakses data yang sama pada jaringan komputer. Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San

Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model

data relasional.

Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk


(41)

Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang

sistem basis data dikembangkan. Penelitian di bidang basis data

meliputi bahasa query yang powerful, model data lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks, sistem

diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya

image dan text serta kemampuan query yang kompleks.

2.5.2 Definisi

Database atau biasa disebut dengan basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai

markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data

adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,

hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam

dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau

kombinasinya. (Fathansyah, 2007)

Database sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan

file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan

record di dalam file lain. (Whitten, 2004)

Prinsip utama dari Database adalah pengaturan data/arsip. Sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan


(42)

Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana (Elmasri)

2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data

Istilah basis data pada umumnya juga menyiratkan serangkaian

sifat yang terkait, yaitu: (Janner, 2007)

1. Berbagi Data

2. Integrasi Data

3. Integritas Data

4. Keamanan Data

5. Abstraksi Data


(43)

2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data

Sistem Terpusat (Centralized System)

Sistem yang berjalan pada sistem komputer tunggal dan tidak

berinteraksi dengan komputer lain. Sistem Terpusat dapat

dibedakan menjadi dua:

1. Single-user system

Digunakan oleh satu orang, hanya satu CPU dan satu atau

dua hardisk serta hanya satu orang yang menggunakan komputer pada satu saat.

Tidak menyediakan banyak fasilitas seperti multi-user system seperti kontrol konkurensi (concurrency control) dan pemulihan terhadap crash karena hanya diakses oleh satu

user.

2. Multi-user system

Memiliki lebih banyak disk dan memori, banyak CPU serta banyak pengguna sistem operasi. Sistem melayani banyak

pengguna yang dihubungkan ke sistem melalui terminal.

Sistem Client Server

Pada arsitektur client-server, PC menggantikan terminal yang dihubungkan ke sistem terpusat. PC dianggap mempunyai

kemampuan sebagai antarmuka pengguna yang sering ditangani


(44)

Gambar 2.5 Sistem server melayani permintaan dari sistem

client

Sistem Server

Sistem Server dapat dikelompokkan menjadi: 1. Sistem server transaksi (Transaction Servers)

Disebut juga sistem server query. Menyediakan antarmuka dimana dengan antarmuka tersebut client mengirimkan transaksi ke sistem server dimana transaksi tersebut dieksekusi dan hasilnya dikirm kembali ke client yang berwenang untuk menampilkan data.

Permintaan bisa dilakukan dengan SQL atau melalui antarnuka program aplikasi.

2. Sistem server data (Data Servers)

Digunakan pada LAN dimana ada hubungan kecepatan

tinggi antara client dan server.

Komputer server bisa mengirimkan data ke komputer client

agar melakukan semua pemrosesan pada komputer client, lalu mengirimkan datanya kembali ke komputer server.


(45)

Sistem data servers ini digunakan pada sistem basis data berorientasi objek.

Sistem Terdistribusi (Distributed System)

Sistem Terdistribusi merupakan sekumpulan data yang secara

logis adalah milik satu sistem yang sama, tetapi secara fisik

tersebar pada beberapa tempat di jaringan.

Ciri-ciri Sistem Terdistribusi:

- Basis data disimpan pada beberapa komputer;

- Komputer pada Sistem Terdistribusi berkomunikasi satu

sama lain;

- Tidak berbagi memori atau disk.

2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA)

User biasa disebut sebagai pengguna. Biasanya ditujukan kepada pengguna suatu sistem yang umumnya adalah manusia, misalnya

pengguna komputer. Sedangkan istilah dalam dunia komputer

adalah untuk menyebut seseorang yang menggunakan suatu sistem

komputer, program, atau stasiun/terminal dalam jaringan.

Sedangkan Database User adalah sebutan bagi para pengguna basis data. Terdapat bermacam-macam tingkatan pengguna basis data,

yaitu:

Specialised User (Pemakai Terspesialisasi)


(46)

Casual User (Pemakai Awam)

Application Programmer (Pemrogram Aplikasi)

Sedangkan dalam hal Administrator, terdapat dua user, yaitu Data Administrator dan Database Administrator.

a. Data Administrator

Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap data.

Tugas dari seorang Data Administrator adalah:

- Memutuskan data apa yang seharusnya disimpan dalam

basis data.

- Menentukan kebijakan pengelolaan terhadap data yang telah

tersimpan tersebut.

b. Database Administrator

Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap

pengimplementasian keputusan seorang Data Administrator. Tugas dari seorang Database Administrator adalah:

- Menentukan skema konseptual (desain lojik basis data)

- Menentukan skema internal (desain fisik basis data)

- Menentukan skema eksternal

- Menentukan kekangan integritas dan aspek-aspek keamanan

- Menentukan kebijakan dump dan reload data.

- Memonitor kinerja dan merespon perubahan


(47)

2.5.6 Manfaat Dan Kerugian

Secara lebih lengkap, pemanfaatan Database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti: (Fathansyah, 2007)

Kecepatan dan Kemudahan (Speed); Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space); Keakuratan (Accuracy);

Ketersediaan (Availability); Kelengkapan (Completeness); Keamanan (Security);

Kebersamaan Pemakaian (Sharability);

Sedangkan kelemahan atau bisa dikatakan kerugian dari pemakaian

Database adalah sebagai berikut:

Tidak bisa digunakan dalam akses dengan multiple user;

Membutuhkan pendanaan yang besar baik itu dari segi software,

hardware ataupun trainingnya;

Database tidak terlalu diperuntukkan untuk data yang selalu berubah;

Perlu adanya penambahan biaya untuk menyediakan keamanan


(48)

2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) 2.6.1 Definisi

Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan

pengaksesan basis data. (Bambang, 2004). Mempunyai fasilitas

membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara database. Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh &

menyimpan informasi dalam database.

Berikut ini disajikan tabel beberapa contoh DBMS yang terkenal:

Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS

DBMS Perusahaan

Access Microsoft Corporation

DB2 IBM

Informix IBM

Ingress Computer Associate mySQL The MySQL Company Oracle Oracle Corporation Postgres SQL Postgres

Sybase Sybase Inc. Visual dBase Borland

Visual FoxPro FoxPro Corporation

2.6.2 Fungsi

Data Definiton

Harus mampu mengolah pendefinisian data.


(49)

Harus dapat menangani permintaan user untuk pengaksesan data.

Data Security and Integrity

Harus menjaga keamanan dan integritas yang telah didefinisikan

oleh DBA (Database Administrator).

Data Recovery and Concurrency

Haruslah memiliki kemampuan untuk mengatasi

kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh sistem, kerusakan-kerusakan disk dan lain sebagainya.

Data Dictionary

Haruslah menyediakan data dictionary.

Performance

Harus mampu menangani semua kerja dari setiap fungsi yang

ada.

2.6.3 Komponen

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam: (Abdul,

1999)

1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Data


(50)

2.6.4 Model Data

Model data adalah kumpulan konsep yang terpadu untuk

mendeskripsikan data, keterhubungan (relationship) antar data, semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk

menyembunyikan rincian penyimpanan level rendah. (Bambang,

2004)

DBMS terutama diklasifikasikan berdasarkan model data yang

digunakan, yaitu model data hirarki, jaringan, dan, relasional.

(Waljiyanto, 2003)

Model Hirarki (hierarchical model)

Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai

pohon yang dibalik. Pada model data hirarki ini hubungan antar

entiti dinyatakan dalam: satu – banyak (”one to many”) atau satu – satu (”one to one”). Contoh model hirarki dalam hal ini memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diajar, serta

mahasiswa yang mengikuti kelas masing-masing.

Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki (Abdul, 1999) Matematika I Dosen

Siti Nurbaya

Pengantar Basis Data

Pemrograman COBOL

Rudi Asti Dina Dina Edi

Dosen Ashadi


(51)

Model Jaringan (network model)

Model ini menyerupai model hirarki, dengan perbedaan model

ini bisa menyatakan hubungan antar entiti dalam: satu – satu

(”one to one”), satu – banyak (”one to many”), maupun banyak – banyak (”many to many”). Contoh model jaringan yang didasarkan oleh model hirarki pada Gambar 2.6.

Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan (Abdul, 1999)

Model Relasional (relational model)

Model Relasional merupakan model yang paling sederhana

sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model

ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang

disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun

atas baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa

sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dan

menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.

DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS

(Relational Database Management System). Berikut merupakan Dosen

Siti Nurbaya

Pengantar Basis Data

Pemrograman COBOL

Rudi Asti Dina Edi

Dosen Ashadi

Matematika I


(52)

bentuk relasional berdasarkan contoh model hirarki dan jaringan

sebelumnya.

Tabel 2.3 Contoh Model Relasional (Abdul, 1999)

2.6.5 RDBMS (Relational Database Management System)

Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul

sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database

dan Hierarchie Database. Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar

tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau

relationship. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel

Nama_Dosen Kelas Mahasiswa

Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Rudi

Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Asti

Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Dina

Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Dina

Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Edi

Ashadi Matematika I Ita


(53)

diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi data, ubah data dan hapus data disebut Relational Database Management System (RDBMS).

Saat ini, Sistem Manajemen Basis Data Relasional

(RDBMS-Relational Database Management System) yang berdasarkan model data relasional merupakan pendekatan yang paling dominan, yang

pertama kali diperkenalkan E.F. Codd (1970) dalam makalah

berjudul ”A relational model of data for large shared data banks”.

(Bambang, 2004).

Beberapa istilah penting dalam model relasional adalah: (Bambang,

2004)

Relasi

Relation (Relasi) merupakan sebuah tabel dengan kolom-kolom dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk

menyimpan informasi mengenai objek-objek yang

direpresentasikan dalam sebuah basis data.

Contohnya mengenai informasi pegawai-pegawai yang bekerja

di perusahaan X direpresentasikan pada relasi PEGAWAI yang

mengandung informasi: nomor induk pegawai, nama, alamat,

gaji dan kode divisi tempat pegawai bekerja.

Atribut

Attribute (Atribut) merupakan kolom dari suatu relasi yang mempunyai nama. Atribut-atribut pada suatu relasi tidak harus


(54)

tersusun secara khusus. Contohnya, pada relasi PEGAWAI

mempunyai lima kolom untuk atribut-atribut NIP#, Nama,

Alamat, Gaji dan KodeDiv.

Tupel

Tuple (Tupel) merupakan suatu baris dari suatu relasi. Pada relasi PEGAWAI, setiap tupel mempunyai 5 nilai,

masing-masing untuk setiap atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan

KodeDiv.

Domain

Domain (Domain) merupakan kumpulan nilai-nilai data yang mungkin untuk suatu atribut dan bersifat atomik. Contoh:

domain dari atribut KodeDiv adalah {Div01, Div02, Div03,

Div04}.

Derajat

Degree of relation (Derajat dari suatu relasi) adalah banyaknya atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5

atribut berarti mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya

mempunyai 5 nilai.

Kardinalitas

Cardinality of relation (Kardinalitas dari suatu relasi) adalah banyaknya tupel pada suatu relasi. Kardinalitas dari relasi ini

dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada


(55)

Gambar 2.8 Istilah penting dalam model relasional

2.6.6 Arsitektur DBMS

DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data

sehingga dapat diperoleh independensi data-program.

Pada tahun 1975, Badan Standarisasi Nasional Amerika

ANSI-SPARC (American National Standards InstituteStandards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu:

1. Level Eksternal (external level)

Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung

dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya


(56)

sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya.

2. Level Konseptual (conceptual level)

Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap.

3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level) Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik

dalam bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan

alokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam

penyimpanan, kompresi data (agar lebih hemat), dan enkripsi

data (agar lebih aman).


(57)

2.6.7 Bahasa DBMS

Bahasa Basis Data (database language) adalah bahasa pada sistem basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis

data. (Bambang, 2004)

Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi

perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini

bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:

1. DDL (Data Definition Language)

DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk

mendefinisikan struktur data. Komponen bahasa ini banyak

digunakan oleh para administrator basis data pada saat

merencanakan atau membangun file-file basis data.

Contoh:

Membuat table bernama ms_karyawan dengan perintah :

CREATE TABLE `ms_karyawan` (

`kode_cabang` varchar(10) default NULL,

`kode_karyawan` varchar(10) NOT NULL,

`nama_depan` varchar(8) default NULL,

`nama_belakang` varchar(9) default NULL,

`jenis_kelamin` varchar(1) default NULL,

PRIMARY KEY (`kode_karyawan`)


(58)

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk

memanipulasi data. Komponen ini diperlukan oleh para

pengguna untuk memanipulasi data.

Contoh:

Memasukkan data ke dalam tabel ms_karyawan :

INSERT INTO `ms_karyawan`(

`kode_cabang`,

`kode_karyawan`,

`nama_depan`,

`nama_belakang`,

`jenis_kelamin`)

VALUES ('cab-001','kar-001','Feris','Thia','Laki-laki');

3. DCML (Device Control Media Language)

DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk

mengatur perekaman atau penyimpanan data secara fisik.

Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator

sistem basis data didalam mengatur file-file data secara fisik.

Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain

perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table), menghapus (Drop, Delete Table).


(59)

2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) memiliki berbagai

keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS,

walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.

Keunggulan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)

- Pengendalian terhadap redundansi data

- Konsistensi data

- Peningkatan integritas data

- Peningkatan produktivitas

- Peningkatan konkurensi

- Peningkatan layanan backup dan pemulihan data Kelemahan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)

- Kompleksitas yang tinggi

- Ukuran perangkat lunak yang besar

- Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru

- Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan

bagus


(60)

2.7 Flowchart

2.7.1 Pengertian

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk

dokumentasi (Jogiyanto, 2005)

2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut: (Jogiyanto, 2005)

1) Bagan alir sistem (system flowchart)

Bagan alir sistem dapat didefinisikan sebagai bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur

yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa

yang dikerjakan di sistem.

2) Bagan alir dokumen (document flowchart)

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir

(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan


(61)

3) Bagan alir skematik (schematic flowchart)

Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan

bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam

sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain

menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga

menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya

yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah

untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang

mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.

4) Bagan alir program (program flowchart)

Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara

rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program

dapat terdiri dari dua macam, yaitu:

a) Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam

program komputer secara logika. Bagan alir ini disiapkan

oleh analis sistem.

b) Bagan alir komputer terinci (detailed computer program flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan intruksi-intruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini


(62)

5) Bagan alir proses (process flowchart)

Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak

digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi

analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu

prosedur. Gambar simbol-simbol bagan alir proses dapat

dilihat pada halaman daftar simbol.

2.8 DFD (Data Flow Diagram) 2.8.1 Pengertian

DFD (Data Flow Diagram) atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui

sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh

sistem (Whitten, 2004). DFD sering disebut process modelling tools. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

2.8.2 Levelisasi DFD

Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar

fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan

penyimpanan data.

Bisa terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang

lebih rendah harus bisa merepresentasikan proses tersebut ke dalam

spesifikasi proses yang jelas.


(63)

Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses

dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram

konteks merupakan level tertinggi DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh

boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam diagram konteks. (Ladjamudin, 2005).

Diagram Nol (Diagram Zero)

Diagram Nol (Diagram Zero) adalah diagram yang menggambarkan proses dari DFD. Diagram zero memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani,

menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada,

aliran data, dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level

selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’ (functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan

output (balancing) antara diagram zero dengan diagram konteks harus terpelihara. (Ladjamudin, 2005).


(64)

Diagram Rinci

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa

yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya. (Ladjamudin, 2005).

Berikut gambar Tabel Penomoran Level pada DFD: (Ladjamudin,

2005)

Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD

Nama Level Nama Diagram Nomor Proses 0 Diagram Konteks

1 Diagram 0 / Zero 1.0, 2.0, 3.0, ….. 2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, ….. 2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3, ….. 2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, ….. 3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, ….. 3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, ….. 3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, ….. Dst

2.8.3 Elemen Dasar DFD

Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut:

(Ladjamudin, 2005)

a. Kesatuan luar (External Entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke

dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan

dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian


(65)

(departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi

external entity.

b. Arus data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan

digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari

sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis

diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir

di antara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat

mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar.

Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data

masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai

dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu

atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa

data keluaran.

d. Simpanan data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat

data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah

satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau


(66)

Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman

daftar simbol.

2.9 ERM (Entity Relationship Model) 2.9.1 Pengertian

Model Entity-Relationship (ER) mula-mula disulkan oleh Peter pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan

basis data jaringan dan relasional. (Janner, 2007)

Menurut Bambang, Model ER (Entity Relationship Model) adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data.

(Bambang, 2004)

Secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyajian data dengan

menggunakan Entity dan Relationship. Biasanya digambarkan dengan diagram yang disebut ERD (Entity Relationship Diagram).

2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relationship Diagram

adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi

untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan

yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004)

Entity Relationship Diagram (ERD) mengilustrasikan struktur logis dari basis data. (Janner, 2007)


(67)

ERD digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual,

memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan

mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik

dengan DBMS (Database Management System). Dengan ERD ini kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus

dilakukan. ERD dapat membantu dalam menjawab persoalan

tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling

berhubungan.

2.9.3 Komponen Penyusun ERD a. Entitas (Entity)

Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang

dikumpulkan. (Janner, 2007). Bisa diartikan sebagai suatu objek

yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu

yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan

dibuat.

Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi

panjang.

Contoh:

- Individu: pegawai, pelanggan, mahasiswa, distributor

- Tempat: ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus


(68)

b. Relasi (Relationship)

Relasi adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. (Bambang,

2004). Pada penggambaran ERD, relasi adalah perekat yang

menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi

merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan

entitas lainnya.

Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga

memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa

dengan kalimat aktif atau kalimat pasif).

Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah

ketupat.

Contoh:

- Mahasiswa mengambil Mata Kuliah - Orang mengendarai Mobil

c. Derajat Relasi (Relationship Degree)

Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relasi.

Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD:

1) Unary Relationship

Unary relationship adalah model relasi yang terjadi di antara

entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive relationship atau reflective relationship.


(69)

2) Binary Relationship

Binary relationship adalah model relasi antara instansi-instansi (istances) dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

3) Ternary Relationship

Ternary relationship merupakan relationship antara instansi-instansi dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing

entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu

relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship ternary

tidak sama dengan tiga relationship binary.

d. Atribut (Attribute)

Atribut adalah ciri atau karakteristik dari tipe entitas maupun

tipe relasi yang dipentingkan dalam satu sistem/organisasi.

(Bambang, 2004)

Ada dua jenis atribut:

1) Identifier (key), digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).

2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk men-spesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak

unik.

Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas atau

relasi, yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau


(70)

Contoh:

- Atribut Pelanggan

- No KTP/SIM

- Nama

- Alamat

e. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas suatu hubungan menyatakan sejumlah kejadian

terkait untuk masing-masing dua entitas. (Janner, 2007)

Menurut Jeffrey L. Whitten, Kardinalitas mendefinisikan jumlah

kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas

yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas

lain.

Jenis Derajat Kardinalitas:

- One to One (1 : 1)

Hubungan satu-ke-satu (1:1) terjadi jika sebanyak satu

kejadian dari suatu entitas A dihubungkan dengan satu

kejadian entitas B.

1 1

Gambar 2.10 Hubungan One to One

Contoh: masing-masing karyawan memiliki kendaraannya

masing-masing.


(71)

- One to Many / Many to One (1 : N / N : 1)

Tingkat hubungan satu-ke-banyak (1:N) adalah sama dengan

banyak-ke-satu (N:1). Tergantung dari arah mana hubungan

tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas A dapat

mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas

B. Sebaliknya satu kejadian pada entitas B hanya dapat

mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas

A.

Contoh One to Many:

1 N

Gambar 2.11 Hubungan One to Many

1 Departemen mungkin mempekerjakan 1 atau lebih pegawai

1 Pegawai hanya bekerja pada sebuah Departemen

Contoh Many to One:

N 1

Gambar 2.12 Hubungan Many to One

Banyak Produk yang mungkin dimiliki oleh 1 Vendor

- Many to Many (M : N)

Hubungan banyak-ke-banyak (M:N) mempunyai arti setiap

entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga

sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B

berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Departemen Memiliki Pegawai


(72)

Contoh Many to Many:

M N

Gambar 2.13 Hubungan Many to Many

Setiap Mahasiswa dapat mempelajari banyak Mata Kuliah

dan setiap Mata Kuliah dapat dipelajari oleh banyak

Mahasiswa.

2.10 Normalisasi 2.10.1 Pengertian

Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan

data ke dalam kelompok menjadi bentuk yang non redundant, stable, flexible dan adaptive entities (Whitten, 2004).

Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database

skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan

personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang

dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap

tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

2.10.2 Tujuan

– Untuk menghilangkan kerangkapan data

– Untuk mengurangi kompleksitas

– Untuk mempermudah pemodifikasian data


(73)

2.10.3 Tahapan

Normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang

masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah

keadaan yang dihasilkan dengan menerapkan aturan sederhana

berkaitan dengan konsep ketergantungan fungsional (functional dependency) pada relasi yang secara garis besar kita akan menggambarkannya sebagai berikut: (Elmasri, 2000).

a) Bentuk normal kesatu (First Normal Form / 1NF)

Bentuk normal kesatu adalah suatu bentuk relasi dimana

atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal atau

bersifat atomic value (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom. Nilai dikatakan atomic

jika nilai suatu atribut tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi

unit-unit yang lebih kecil.

Syarat normal kesatu (1-NF):

– Setiap data dibentuk dalam satu record demi satu record

nilai dari field berupa “atomic value”.

– Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

– Telah ditentukannya primary key.


(74)

b) Bentuk normal kedua (Second Normal Form / 2NF)

Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B

dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat

memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan

bagian) dari A.”

Syarat normal kedua (2-NF):

– Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

– Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional dependency) pada kunci utama / primary key.

c) Bentuk normal ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Bentuk normal ketiga didasari konsep transitive dependency

(ketergantungan transitif) yang dapat didefinisikan sebagai

berikut:

“Suatu kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut-atribut dari

suatu relasi sedemikian sehingga A B dan B C, maka A

C (C memiliki ketergantungan transitif terhadap A melalui

B), dan harus dipastikan bahwa A tidak memiliki


(75)

Syarat normal ketiga (3-NF):

1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

2) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut

bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (fungsional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi

hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap

primary key di relasi itu saja.


(76)

2.11 STD (State Transition Diagram)

STD (State Transition Diagram) menggambarkan bagaimana kerja sistem melalui kondisi (state) dan kejadian yang menyebabkan kondisi berubah. STD juga menggambarkan aksi yang dilakukan karena kejadian tertentu.

(Pressman, 2001). Simbol-simbol STD dapat dilihat pada daftar simbol.

2.12 Konsep Dasar Internet 2.12.1 Pengertian

Interconnected Network atau Internet merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, dimana jaringan

menyediakan sambungan menuju global informasi. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan

Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio

(Oetomo, 2007)

2.12.2 Sejarah Internet

Pada mulanya, internet berasal dari impian J.C.R. Licklider (1915-1990), seorang psikolog di Massachusetts Institute of Technology,

tentang sebuah Galatic Networks di awal tahun 1960-an.

Kemudian, ketika Licklider bekerja di Advanced Research Project

Agency (ARPA) di Pentagon, Lawrence G. Robert mencoba


(77)

Meskipun pertemuan antara Licklider dan Robert terjadi tahun

1964, Robert baru benar-benar konsentrasi untuk pengembangan

internet mulai Desember 1966. Kemudian, Robert mulai menguraikan rencana jaringannya dalam konferensi-konferensi

para peneliti. Akhirnya, internet dikembangkan dalam suatu penelitian militer Amerika Serikat yang disebut Advanced Research Project Agency Network (ARPANet). ARPANet menghubungkan pusat penelitian departemen pertahanan dengan

pusat-pusat penelitian di universitas-universitas di Amerika Serikat.

Tujuannya adalah menghadapi kemungkinan terjadinya serangan

nuklir karena sifat jaringan internet tidak mudah dilumpuhkan hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik

diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet

memiliki protokol dan sistem pencari rute-rute alternatif untuk

mengalirkan data dan informasi.

Beberapa elemen utama ARPANet disumbang oleh para periset

seperti Leornard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat

serta Donald W. Davies di Inggris. Masing-masing membuat

pendekatan untuk packet switching yang menjadi solusi untuk berbagai hambatan bandwidth. Caranya adalah dengan membagi pesan yang akan ditransmisikan menjadi paket-paket data kecil dan

mengirimkannya melalui kabel-kabel yang sama. Sementara itu,


(78)

untuk mengembangkan sebuah protokol kontrol jaringan yang

berfungsi menata kekacauan rencana packet switching. Di akhir 1970-an, mereka berhasil menyempurnakannya menjadi

Transmission Control Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP) yang masih digunakan hingga sekarang. Sebaliknya, untuk merakit

perangkat keras pertama ARPANet Robert memilih Bolt, Beranek,

and Newman (BBN) untuk membuat saklar jaringan yang pertama

dan membangun server jaringan pertama di wilayah pesisir Timur pada tahun 1970. Inovasi selanjutnya dilakukan oleh Ray

Tomlinson dari BBN. Ia membuat sebuah program e-Mail pada

tahun 1971 yang kemudian menarik para ilmuwan lainnya ikut

berkiprah di dalam internet.

Meskipun demikian, perkembangan teknologi internet sempat surut hingga tahun 1990-an gaung internet kembali merebak. Internet

menjadi populer kembali sejak tahun 1995 dan ditandai

bertambahnya secara drastis domain komersial dan jaringan World Wide Web (WWW).

Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr. Joseph F.P.

Luhukay. Ketika itu, ia baru menamatkan program doktor Filosofi

Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan dibangun selama

empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay pun mulai


(79)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan

jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi

Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut

Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi

Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen Dikti. (Oetomo,

2007)

2.13.3 Sumber Daya Internet

Internet memiliki banyak sumber daya seperti pada tabel 2.4: (Abdul, 2003)

Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya Internet

Sumber Daya Keterangan

E-mail Digunakan untuk melakukan pertukaran sura

elektronis.

User Newsgroup Forum diskusi.

LISTSERV Kelompok diskusi dengan menggunakan surat elektronis.

Internet Relay Chat

(IRC) / Chatting

Fasilitas yang memungkinkan pemakai melakukan percakapan dalam bentuk bahasa tertulis secara interaktif.

Telnet Fasilitas yang memungkinkan koneksi (login) ke

suatu sistem komputer.

File Transfer Protocol

(FTP)

Sarana untuk melakukan transfer berkas dari komputer lokal ke komputer lain atau sebagainya.

Gopher Perangkat yang memungkinkan pemakai untuk menemukan informasi yang terdapat pada server gopher melalui menu yang bersifat hirarkis.


(80)

Tabel 2.4 (Lanjutan)

Archie Perangkat yang dapat digunakan untuk

melakukan pencarian berkas pada situs FTP.

Very Easy Rodent-Oriented Netwide Index to Computer Archieves (Veronica)

Merupakan kemampuan tambahan yang dipakai untuk melakukan pencarian pada situs-situs

gopher.

Wide Area Information Servers (WAIS)

Perangkat yang digunakan untuk melakukan pencarian data pada internet yang dilaksanakan dengan menyebutkan nama database dan kata kunci yang dicari.

World Wide Web

(WWW)

Sistem yang memungkinkan pengaksesan informasi dalam internet melalui pendekatan

hypertext (HTTP).

2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer 2.13.1 Pengertian

Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan

perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling

terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara

ini bisa berupa media kabel atau pun media tanpa kabel (nirkabel).

Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke

perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang

terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat


(1)

168

ACCOUNT MADRASAH (USER)

1. Halaman Home


(2)

169

3. Halaman Daftar Data Madrasah Ibtidaiyah


(3)

170

ACCOUNT LP MAARIF PUSAT (ADMIN PUSAT) 1. Halaman Login Admin Pusat


(4)

171

3. Halaman Form Input Madrasah Ibtidayah

4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah


(5)

172

6. Halaman Search Madrasah

ACCOUNT LP MAARIF PROVINSI (ADMIN PROVINSI) 1. Halaman Login Admin Provinsi

2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi


(6)

173

4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi