Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Pengertian Osteoporosis

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :Bagaimanakah gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan penyakit keropos tulang pada WUS di Lingkungan 1 Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan tentang pencegahan penyakit keropos tulang pada WUS di Lingkungan 1 Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara Tahun 2010.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan WUS tentang penyakit keropos tulang di Lingkungan 1 Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara Tahun 2010. 2. Untuk mengetahui gambaran sikap WUS tentang penyakit keropos tulang di Lingkungan 1 Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara Tahun 2010. 3. Untuk mengetahui gambaran tindakan WUS tentang pencegahan penyakit keropos tulang di Lingkungan 1 Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pada WUS dalam upaya pencegahan dan meningkatkan pengetahuan tentang penyakit keropos tulang. 2. Bagi instansi pemerintah dan lembaga yang terkait dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap pelaksanaan program-program kesehatan seperti penyuluhan tentang osteoporosis. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Osteoporosis

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang Tandra, 2009. Menurut WHO pada International Consensus Development Conference, di Roma, Itali, 1992 Osteoporosis adalah penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan mikroarsitektur tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan tulang dengan risiko terjadinya patah tulang Suryati, 2006. Menurut National Institute of Health NIH, 2001 Osteoporosis adalah kelainan kerangka, ditandai dengan kekuatan tulang yang mengkhawatirkan dan dipengaruhi oleh meningkatnya risiko patah tulang. Sedangkan kekuatan tulang merefleksikan gabungan dari dua faktor, yaitu densitas tulang dan kualitas tulang Junaidi, 2007. Tulang adalah jaringan yang hidup dan terus bertumbuh. Tulang mempunyai struktur, pertumbuhan dan fungsi yang unik. Bukan hanya memberi kekuatan dan membuat kerangka tubuh menjadi stabil, tulang juga terus mengalami perubahan Universitas Sumatera Utara karena berbagai stres mekanik dan terus mengalami pembongkaran, perbaikan dan pergantian sel. Untuk mempertahankan kekuatannya, tulang terus menerus mengalami proses penghancuran dan pembentukan kembali. Tulang yang sudah tua akan dirusak dan digantikan oleh tulang yang baru dan kuat. Proses ini merupakan peremajaan tulang yang akan mengalami kemunduran ketika usia semakin tua. Pembentukan tulang paling cepat terjadi pada usia akil balig atau pubertas, ketika tulang menjadi makin besar, makin panjang, makin tebal, dan makin padat yang akan mencapai puncaknya pada usia sekitar 25-30 tahun. Berkurangnya massa tulang mulai terjadi setelah usia 30 tahun, yang akan makin bertambah setelah diatas 40 tahun, dan akan berlangsung terus dengan bertambahnya usia, sepanjang hidupnya. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penurunan massa tulang yang berakibat pada osteoporosis Tandra, 2009.

2.2 Penyebab Osteoporosis

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dengan Upaya Mengurangi Premenstrual Syndrome di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2013

1 92 159

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

10 80 82

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dalam Menentukan Masa Subur di Kelurahan Sari Rejo Medan Tahun 2010.

5 65 53

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mengenai Kejang Demam pada Anak di Kelurahan Tembung Tahun 2010.

13 61 72

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Osteoporosis pada Wanita dalam Usia Premenopause di Medan 2010.

0 58 65

Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

1 54 54

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Gangguan Kesehatan Reproduksi Akibat Merokok Di kelurahan Sibuluan Indah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2008

4 57 116

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PASANGAN USIA SUBUR DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYAKIT KANKER SERVIKS DI KELURAHAN AIR TAWAR BARAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR TAWAR KECAMATAN PADANG UTARA TAHUN 2011.

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PREMENOPAUS TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS DI KELURAHAN PARUPUK TABING WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2009.

0 0 9