Apabila penerimaan perilaku atau adopsi perilaku melaui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut
akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama Notoatmojo,
2007.
2.11 Variabel yang diteliti
Dilihat dari tinjauan pustaka maka variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan osteoporosis pada Wanita Usia Subur.
Variabel yang diteliti -
Pengetahuan -
Sikap -
Tindakan tentang pencegahan osteoporosis pada Wanita Usia Subur
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif, penelitian deskriptif adalah metode penelitian dengan tujuan membuat gambaran atau
deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif, untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi khususnya masalah kesehatan Notoatmodjo,
2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengetahuan,
sikap dan tindakan tentang pencegahan osteoporosis pada WUS di Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara Tahun 2010.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di lingkungan 1 Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober tahun 2009
sampai bulan Desember tahun 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh wanita usia subur dengan kriteria yang berusia 35- 49 tahun ada di lingkungan 1 Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara yang
berjumlah 293 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Ada pun besarnya sampel ditentukan dengan rumus Gaspersz, 1991 :
n = N .Zc
2
P 1-P
N-1.Gp
2
+ Zc
2
P 1-P
Dimana : n = Jumlah sampel
N = Besar populasi Z = Tingkat keandalan atau derajat kepercayaan sebesar 95 1,96
G= Galat pendugaan atau kesalahan maksimum yang diinginkan peneliti,10 0,1
P = Proporsi yang mengetahui tentang osteoporosis 0,3 Sehingga:
n = 293 1,96
2
0,3 1-0,3 293-1 0,1
2
+1,96
2
0,31-0,3 = 63,4 63 orang
Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah WUS di lingkungan 1 dengan
kriteria berusia 35-49 tahun dengan alasan umur tersebut biasanya sudah menunjukkan gejala osteoporosis.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rumus diatas maka diketahui besar sampel dari populasi 293 WUS didapat sampel penelitian
sebanyak 63 orang.
3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari responden melalui teknik wawancara yang berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data umum dan data demografi yang diperoleh dari kantor Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara.
3.5 Defenisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang penyakit
osteoporosis. Pengetahuan responden tersebut bisa berasal dari pengalaman dirinya sendiri maupun orang lain.
2. Sikap adalah tanggapan responden tentang penyakit osteoporosis.
3. Tindakan adalah bentuk nyata yang dilakukan responden dalam pencegahan
penyakit osteoporosis. 4.
Osteoporosis adalah penyakit keropos tulang. 5.
Wanita Usia Subur adalah wanita yang berusia 35-49 tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun yang belum menikah.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Aspek Pengukuran 3.6.1 Pengetahuan
Variabel pengetahuan terdiri dari 14 pertanyaan. Untuk pertanyaan nomor 2, 6, 7, 8, 10, 11 dan 12 dengan masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 3
dan terendah 0. Untuk pertanyaan nomor 1, 3, 4, 5, 9, 13, dan 14 masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 3 dan terendah 1. Dari hasil penilaian diatas
diperoleh skor jawaban responden tertinggi bernilai 42. Berdasarkan interpretasi skor jawaban responden, pengetahuan
dikategorikan sebagai berikut Pratomo, 1986 : 1
= Baik, jika total skor jawaban 75 atau dalam interval 36 – 42 2
= Cukup baik, jika total skor jawaban 40-75 atau dalam interval 21 – 35 3
= Kurang baik, jika total skor jawaban 40 atau dalam interval 7 - 20
3.6.2 Sikap
Variabel sikap menggunakan skala Likert dengan mengukur melalui 12 pertanyaan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban sikap sebagai berikut Riduwan, 2007:
a. Apabila pernyataan positif 2, 4, 5, 8, 9 dan 12 maka skor :
Sangat setuju : 5
Setuju : 4
Netralragu-ragu : 3
Tidak setuju : 2
Sangat tidak setuju : 1
Universitas Sumatera Utara
b. Apabila pernyataan negatif 1, 3, 6, 7, 10 dan 11, maka skor:
Sangat setuju : 1
Setuju : 2
Netralragu-ragu : 3
Tidak setuju : 4
Sangat tidak setuju : 5
Berdasarkan interpretasi skor jawaban responden, sikap dikategorikan sebagai berikut Pratomo, 1986 :
1 = Baik, jika total skor jawaban 75 atau dalam interval 49 – 60
2 = Cukup baik, jika total skor jawaban 40 -75 atau dalam interval 31 – 48
3 = Kurang baik, jika total skor jawaban 40 atau dalam interval 12 – 30
3.6.3 Tindakan
Tindakan responden diukur dengan melihat apakah responden melakukan atau tidak melakukan pencegehan terhadap osteoporosis, kapan dilakukannya dan
apakah tindakan pencegahan itu sesuai dengan tindakan pencegahan terhadap osteoporosis.
3.7 Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data
dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan. Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori. Data entry
Universitas Sumatera Utara
yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputerisasi.
3.7.2 Analisa Data
Data yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian
berdasarkan teori dari kepustakaan yang ada.
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum penyebaran kuesioner pada sampel penelitian, butir-butir pertanyaan pada kuesioner harus diuji coba untuk melihat validitas dan
reliabilitasnya. Uji validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai ataupun ukuran yang
diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara masing-masing item
pertanyaan dengan skor total variabel dengan nilai item corrected correlation pada analisis reability statistics. Jika nilai item correted correlation r
tabel
0,361, maka nilai dinyatakan valid.
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini teknik untuk
menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran dengan ketentuan jika
nilai r Cronbach’s Alpha r
tabel
0,361, maka dinyatakan reliabel
Universitas Sumatera Utara
Uji coba kuesioner dilakukan pada 30 wanita usia subur di Kelurahan Pahlawan. Bila nilai r
hitung
setiap pertanyaan dari r
tabel
0,361 α 0,05, maka pertanyaan dinyatakan valid, untuk realibilitas dilihat dari nilai cronbach’s alpha bila
r
tabel
dari 0,361 dinyatakan kuesioner reliabel.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kelurahan Jati Makmur Kecamatan Binjai Utara 4.1.1 Geografi Kelurahan Jati Mamur