II.4.2. Amodiakuin
Amodiakuin merupakan obat antimalaria golongan 4 aminokuinolin yang mempunyai struktur dan aktifitas yang sama dengan klorokuin. Obat ini mempunyai efek antipiretik dan
antiinflamasi dan mempunyai efek skizontosidal.
Gambar 6. Struktur kimia Amodiakuin WHO, 2006 Amodiakuin tersedia dalam bentuk tablet dan sirup hidroklorida atau klorohidrat untuk
pemberian oral. Satu tablet amodiakuin mengandung 200 mg dan 600 mg basa amodiakuin hidroklorida atau 151,1 mg basa amodiakuin klorohidrat, sedangkan 1 ml sirup mengandung
10 mg basa amodiakuin hidroklorida atau klorohidrat. Dosis amodiakuin untuk pengobatan malaria falciparum tanpa komplikasi adalah seperti
klorokuin yaitu 25-35 mg basakgBB3 hari. Efek samping yang sering dijumpai sama seperti klorokuin yaitu berupa mual, muntah,
sakit perut, diare, sakit kepala dan gatal-gatal. Sedangkan efek samping yang berat dapat menyebabkan hepatitis toksik dan agranulositosis yang fatal sehingga obat ini tidak boleh
diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati, dan tidak digunakan untuk profilaksis Tjitra, 2000.
Philip Darmawan Sony : Perbandingan Efikasi Terapi Kombinasi Sulfadoksin-Pirimetamin + Artesunat Dengan Sulfadoksin…, 2007 USU e-Repository © 2008
II.4.3. Artesunat
Artesunat merupakan obat antimalaria yang bersifat skizontosidal dan gametosidal yang bekerja dengan cara menghambat enzim Calcium Adenosine Triphosphatase.
Gambar 7. Struktur kimia Artesunat WHO, 2006
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet untuk pemberian peroral, dan dalam bentuk serbuk kering dalam ampul dengan pelarut 5 NaHCO3 untuk pemberian secara parenteral
intravena atau intramuskular. Dosis untuk pengobatan malaria falciparum tanpa komplikasi yang resisten multidrug, peroral adalah 2 mgkgBBdosis, 2 kali sehari pada hari pertama,
kemudian dilanjutkan 2 mgkg BB dosis tunggal pada 4 hari selanjutnya. Sedangkan untuk pemakaian kombinasi dengan obat antimalaria lainnya digunakan dosis 4 mgkgBBdosis
selama 3 hari. Efek samping yang pernah dilaporkan adalah gangguan saluran pencernaan berupa mual
dan muntah, bercak merah di kulit, gatal-gatal, rambut rontok dan demam obat Tjitra, 2000; WHO, 1997.
Philip Darmawan Sony : Perbandingan Efikasi Terapi Kombinasi Sulfadoksin-Pirimetamin + Artesunat Dengan Sulfadoksin…, 2007 USU e-Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN