dipengaruhi oleh letak geografis Kabupaten Nias khususnya yang berbatasan dengan Samudera Hindia. Pada tahun 2003 suhu udara berkisar antara 21, 2
C - 30,3 C
dengan kelembaban sekitar 89-92 dan kecepatan angin antara 5-6 knotjam. Curah hujan yang cukup tinggi dan relatif, turun hujan sepanjang tahun yang seringkali
dibarengi dengan badai besar. Musim badai laut biasanya berkisar antara Bulan September-Nopember tetapi
kadang terjadi juga pada Bulan Agustus, sehingga cuaca bisa berubah secara mendadak.
B. Masyarakat Nias dan Sistem Perkawinannya 1.
Masyarakat Nias
Masyarakat Sumatera Utara memiliki 3 tiga bahagian penduduk asli, yaitu Batak, Melayu Pesisir Sumatera Timur dan Nias. Hal ini sesuai dengan apa yang di
kemukakan oleh Van Vollen Hoven dalam mengklasifikasi seluruh daerah Indonesia dalam 19 Sembilan belas lingkungan dalam hukum adat di Indonesia. Kesembilan
belas lingkungan hukum adat tersebut, sebagaimana dikutip oleh R. Soepomo adalah: a. Aceh.
b. Tanah Gayo –Alas Batak beserta Nias, c. Daerah Minangkabau beserta Mentawai,
d. Sumatera Selatan, e. Daerah Melayu,
f. Bangka dan Belitung, g. Kalimantan Tanah Dayak
h. Minahasa, i. Gorontalo
j. Daerah Toraja, k. Sulawesi Selatan,
l. Kepulauan Ternate, m. Maluku,Ambon,
Aliyusran Gea: Kajian Pendaftaran Tanah Dari Pembagian Warisan Setelah PP 24 Tahun 1997 Studi Penelitian Di Kecamatan gunung Sitoli Kabupaten Nias, 2008.
USU e-Repository © 2008
n. Irian, o. Kepulauan Timur,
p. Bali dan Lombok beserta Sumbawa Barat, q. Jawa Tengah dan Timur beserta Madura,
r. Daerah-daerah Swapraja Surakarta dan Yogyakarta, s. Jawa Barat.
28
Masyarakat suku Nias yang dikalangan masyarakat Sumatera Utara terpopuler dengan sebutan orang ”Nias”, dalam pergaulan sehari–hari masyarakat Nias lebih
menyebut dirinya sebagai “Ono Niha”Anak Manusia dan daerah Nias itu sendiri di sebut “Tano Niha” Tanah Manusia.
Tano Niha memiliki penduduk pendatang dari berbagai etnis seperti Batak, Jawa, Cina, Aceh, Minangkabau, Manado, Bugis dan lain-lain. Etnis tersebut sebagian
besar bertempat tinggal di daerah perkotaan, misalnya di Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Teluk Dalam, Kecamatan Lahewa, Kecamatan Lahusa, Kecamatan
Sirombu, dan Kecamatan Pulau–pulau Batu termasuk Pulau Tello. Etnis pendatang ini ada yang sudah mempunyai kampung sendiri, seperti di Gunungsitoli telah terbentuk
sebuah kampung pendatang yang di sebut dengan kampung Cina, Kelurahan Ilir, Kelurahan Saombe.
Untuk mengetahui jumlah penduduk, luas wilayah serta kepadatan penduduk dalam suatu kecamatan yang ada di Kabupaten Nias, sebagaimana di uraikan pada
table di bawah ini :
28
R.Soepomo, Bab-bab Tentang Hukum Adat, PT Pradnya Paramida, Jakarta, 2003, hlm. 60.
Aliyusran Gea: Kajian Pendaftaran Tanah Dari Pembagian Warisan Setelah PP 24 Tahun 1997 Studi Penelitian Di Kecamatan gunung Sitoli Kabupaten Nias, 2008.
USU e-Repository © 2008
Table 1. Luas wilayah, Banyaknya Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Nias Tahun 2007
No. Kecamatan Luas Wilayah
Total Penduduk Kepadatan
Penduduk 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
20. 21.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
32. Idanogawo
Bawolato Ulugawo
Gido Gunung Sitoli Idanoi
Lolofitu moi Ma’u
Samolo-molo Sirombu
Lahomi Mandrehe
Mandrehe Barat Moro’o
Mandrehe Utara Ulu Moro’o
Hiliduho Hili Serangkai
Botomuzoi Gunung Sitoli Alo’oa
Gunung Sitoli Gunung Sitoli Selatan
Tuhemberua Lotu
Sitolu Ori Gunung Sitoli Utara
Sawo Alasa
Namohalu Esiwa Alasa Talu Muzoi
Lahewa Afulu
Lahewa Timur 230,21
172,60 95,47
191,80 134,12
78,50 70,05
35,35
113,05 88,06
78,99 60,04
51,60 38,54
27,81 68,34
39,74 55,00
60,11
184,08 61,93
55,40 109,28
78,72 79,64
90,33
335,55 149,45
92,25 222,97
144,11 202,31
23293 22743
10756 30502
21692 13235
9895 5631
8790 7841
17963 6912
8733 7937
5296 9509
7163 7499
6177
59447 13376
9331 10364
10534 15741
8814 24467
12538 6129
21777 9477
9558 101,18
131,77 112,66
159,03 161,74
168,59 141,26
159,28
77,75 89,04
227,40 115,113
169,24 180,01
190,45 139,14
180,24 136,34
102,76 322,94
215,98 168,43
93,92 133,81
197,65 97,57
72,92 83,90
66,44 97,67
65,76 47,25
Jumlah 3495,40 442019
126,46 Sumber: Nias dalam angka, 2007
Aliyusran Gea: Kajian Pendaftaran Tanah Dari Pembagian Warisan Setelah PP 24 Tahun 1997 Studi Penelitian Di Kecamatan gunung Sitoli Kabupaten Nias, 2008.
USU e-Repository © 2008
Apabila di tinjau dari jenis kelamin dari keseluruhan jumlah penduduk pada masyarakat Nias, sebagaiamana di uraikan pada table di bawah ini:
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007 No. Jenis
Kelamin Jumlah
Persentase 1.
2. Laki-laki
Perempuan 217527
224493 49,21
50,79 Jumlah
442020 100
Sumber: Nias dalam angka, 2007 Ono Niha dengan masyarakat pendatang dapat di bedakan dari segi marga,
bahasa dan adatnya. Marga adalah merupakan konsep kekerabatan masyarakat Nias, artinya bahwa setiap Ono Niha Orang Nias mempunyai mado marga yang
merupakan konsep mendasar dalam sistem kekeluargaan karena mado merupakan identitas bersama dari kelompok-kelompok orang yang merupakan keturunan dari
sambua ama seorang bapak atau sambua tua seorang kakek. Seluruh anggota kelurga yang berasal dari bapak atau kakek yang sama maka
dibelakang nama kecilnya harus menggunakan mado marga bapaknya atau kakeknya dengan memakai mado marga menandakan bahwa mereka-mereka itu berasal dari
suatu keturunan yang sama yang lazim disebut oleh masyarakat Nias sambua ama satu bapak atau masih sambua-tua satu kakek.
2. Sistem Perkawinan