Gunungsitoli Kabupaten Nias, namun proses pendaftaran tanah atau peralihan hak atas tanah tersebut masih di jumpai kendala-kendala dalam melakukan pendaftaran
tanah. Sebagaimana yang telah di uraikan di atas tentang beberapa kendala-kendala
yang di hadapi dalam pendaftaran peralihan hak atas tanah tersebut , maka untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dilakukanlah upaya-upaya penyelesainnya agar
harapan pemerintah dan masyarakat dapat terwujud dengan baik. Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan kendala faktor internal dan
eksternal dalam proses pendaftaran tanah atau peralihan hak atas tanah yang di peroleh melalui adalah sebagai berikut:
A. Kendala internal
Yakni faktor-faktor yang timbul dari kalangan masyarakat atau lingkungan daerah kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias mengenai kendala yang di hadapi
dalam melakukan pendaftaran tanah yang di peroleh melalui pewarisan. Budaya hukum yang masih kuat di kalangan masyarakat Nias masih
berpengaruh besar terhadap pemisahan dan pembagian harta warisan atas tanah yang diperoleh melalui pewarisan, selama ini pemisahan dan pembagian hak atas
tanah di lakukan oleh para ahli waris secara musyawarah mufakat. Para keluarga ahli waris biasanya melakukan pemisahan dan pembagian di bawah tangan baik
secara lisan ataupun tulisan. Kegiatan pemisahan dan pembagian dibawah tangan ini mereka menganggap sudah merupakan bukti yang kuat dan memiliki
Aliyusran Gea: Kajian Pendaftaran Tanah Dari Pembagian Warisan Setelah PP 24 Tahun 1997 Studi Penelitian Di Kecamatan gunung Sitoli Kabupaten Nias, 2008.
USU e-Repository © 2008
kekuatan hukum terhadap mereka para ahli waris , sesungguhnya surat pembagian dan pemisahan harta warisan di bawah tangan itu hanya merupakan salah satu
dasar atau alas hak untuk melakukan permohonan pendaftaran peralihan hak tas tanah yang di peroleh melalui pewarisan.
Maka untuk mengatasi permasalahan kesalahfahaman ini sangat perlu peranan aktif dari pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Nias beserta masyarakat setempat
untuk melakukan sosialisasi hukum yang menyangkut peraturan perundang- undangan tentang kegunaan dan pentingnya pendaftaran tanah tersebut sehingga
dengan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum tersebut dapat menciptakan kesadaran hukum bagi kalangan masyarakat yang belum memahami tujuan dan
manfaat pendaftaran tanah. “Peranan Kantor Pertanahan Kabupaten Nias sangat di harapkan oleh seluruh
kalangan masyarakat Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias dan masyarakat Nias pada umumnya untuk melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi
kegunaan dan fungsi sertipikat tersebut setelah melakukan pendaftaran tanah, dan juga bukan hanya kegiatan penyuluhan dan sosialisasi yang di harapkan
masyarakat tetapi juga di harapkan pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Nias memberikan kemudahan-kemudahan dan keringanan biaya-biaya serta
mengurangi urusan birokrasi yang berkepanjangan”.
86
“Tetapi kenyataannya peranan Kantor Pertanahan Kabupaten Nias sampai saat ini belum ada pernah melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tentang
86
Wawancara Syafarudin Telaumbanua, Kepling Kelurahan Saombo, Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Di Gunungsitoli, Tanggal 16 Maret 2008.
Aliyusran Gea: Kajian Pendaftaran Tanah Dari Pembagian Warisan Setelah PP 24 Tahun 1997 Studi Penelitian Di Kecamatan gunung Sitoli Kabupaten Nias, 2008.
USU e-Repository © 2008
kegunaan dan fungsi sertifikat terhadap masyarakat di sekitar Kecamatan Kota Gunungsitoli ini”
87
Di samping peranan pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Nias juga sangat di butuhkan perbaikan pendidikan masyarakat setempat karena dengan adanya
peningkatan pendidikan maka semakin membuka cakrawala pemikiran masyarakat tersebut. Untuk melakukan perbaikan terhadap kwalitas pendidikan maka sangat di
butuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih memadai seperti mendirikan Universitas atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dengan mendatangkan para dosen
atau tenaga pengajar yang memiliki kompetensi untuk memberikan kuliah terbuka yang menyangkut tentang Hukum Agraria dan Hukum Pertanahan, sehingga
dengan adanya sarana pendidikan yang berkwalitas tersebut dapat menjadikan masyarakat termotivasi untuk menciptakan kreatifitas dan pola pikir serta
kesadaran hukum masyarakat yang lebih baik. Mendapatkan sarana dan prasarana dalam peningkatan mutu Sumber Daya
Manusia ini bukan hanya menunggu reaksi dan kebijakan dari pemerintah saja seperti mendirikan salah satu Universitas atau Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dan
menyediakan Dosen atau Tenaga Pengajar namun juga sangat di harapkan dukungan penuh dari kalangan masyarakat setempat untuk bersama-sama
melakukan gerakan bersama tentang perubahan sistem pengelolaan dan manajemen pendidikan yang professional, berkompetensi, berdaya guna dan di
terima semua kalangan.
87
Wawancara Syafarudin Telaumbanua, Kepling Kelurahan Saombe, Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Di Gunungsitoli, Tanggal 16 Maret 2008.
Aliyusran Gea: Kajian Pendaftaran Tanah Dari Pembagian Warisan Setelah PP 24 Tahun 1997 Studi Penelitian Di Kecamatan gunung Sitoli Kabupaten Nias, 2008.
USU e-Repository © 2008
Di samping upaya penyelesaian kendala yang timbul dari masyarakat yang kurang memahami fungsi dan kegunaan sertifikat tanah dan rendahnya kwalitas
dan kwantitas pendidikan masyarakat sebagaimana di sebutkan diatas , juga faktor di bidang ekonomi sangat perlu di bangun dengan terencana oleh pemerintah
dengan mendatangkan para investor untuk menanamkan modalnya pada sektor usaha pemerintahan daerah setempat termasuk lembaga-lembaga keuangan swasta
dan pemerintah dengan dukungan masyarakat. Langkah untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan ini adalah salah satu
cara untuk membuka lapangan kerja masyarakat dengan konsep pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam Kabupaten Nias pada umumnya
sehingga potensi yang di miliki masyarakat dan hasil alam Kabupaten Nias dapat di berdayakan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apabila
ekonomi kerakyatan yang di bangun secara terencana ini di lakukan dengan baik maka dapat meningkatan pendapatan ekonomi masyarakat dan dapat mengurangi
jumlah pengangguran.
B. Kendala eksternal