kendala-kendala yang di hadapi itu seperti tidak tercapainya kata mufakat antara sesama ahli waris. Akibat tidak tercapainya kata mufakat sesama ahli waris dalam
pembagian warisan maka akan menimbulkan sengketa di antara mereka.
F. Penyelesaian Sengketa Waris Menurut Hukum Adat Masyarakat Nias
Proses pengambil keputusan dalam menyelesaikan sengketa waris menurut hukum adat Nias dilakukan dengan musyawarah yang disebut dengan mondrako dan
diselenggarakan dalam 3 tiga tahap, yaitu: 1. Musyawarah yang disebut dengan orahua zifamakhelo, yaitu musyawarah yang
hanya di hadiri sanak saudara atau kerabat terdekat, yaitu orangtua, saudara kandung, paman dan kemenakan dari pihak bapak. Musyawarah ini dapat disebut
dengan musyawarah keluarga. Apabila dalam musyawarah ini dapat menyelesaikan sengketa, maka keputusan yang dihasilkan disebut dengan angetula
zatua. Apabila tidak dicapai kata sepakat maka dilakukan musyawarah lingkungan yang disebut dengan orahua zato.
2. Dalam orahua zato ini, selain dihadiri oleh sanak
saudara atau kerabat terdekat juga dihadiri oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tetangga yang berada dalam lingkungan kampung atau yang
sekampung dengan para pihak. Apabila dalam musyawarah ini dapat menyelesaikan sengketa yang dimaksud, maka putusannya disebut dengan
Angetula Zato. Apabila tidak dicapai kata sepakat maka dilakukan musyawarah desa yang disebut dengan orahua mbanua.
Aliyusran Gea: Kajian Pendaftaran Tanah Dari Pembagian Warisan Setelah PP 24 Tahun 1997 Studi Penelitian Di Kecamatan gunung Sitoli Kabupaten Nias, 2008.
USU e-Repository © 2008
3. Dalam orahua mbanua ini, selain dihadiri oleh sanak
saudara atau kerabat terdekat dan para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tetangga yang berada dalam lingkungan kampung juga dihadiri oleh kepala
desa dan beberapa tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat dari beberapa kampung di desa para pihak yang bersangkutan. Apabila dalam musyawarah ini
dicapai kata sepakat, maka putusannya dinamakan dengan Angetula Mbanua. Apabila tidak dicapai kata sepakat, maka pihak yang tidak menyetujui keputusan
musyawarah Desa tersebut dianjurkan menyelesaikannya melalui Lembaga Peradilan.
G. Prosedur Pendaftaran Tanah 1. Prosedur pendaftaran tanah secara umum