Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja

33 Subramania m dan Ashkanasy 2001 The effect of budgetary participation, perception of innovation, attention to detail toward Managerial Performance. 1 Partisipasi anggaran 2 Perception of innovation 3 Attention to detail 4 Kinerja manajerial Terdapat hubungan positif secara langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja Penelitian Judul Variabel Hasil Penelitian Melek Eker 2007 The effect of budgeting participation, commitment organization toward manajerial Performance. 1 Partisipasi anggaran 2 Komitmen organisasi 3 Kinerja manajerial Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kinerja manajerial dengan komitmen oerganisasi dan terdapat hubungan positif juga signifikan dari partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Sumber : Indrianto 2000, Mulyasari Sugiri 2004, Batubara 2008, Wasistodan Sholihin2004, Latif Farid Muharom2014, Frisilia Wihasfina Hafiz 2007, Novilia Fitriani 2010, Rissa Herimawati 2013, Subramaniam Ashkanasy 2001, Melek Eker 2007.

2.4. Kerangka Konseptual

2.4.1. Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja

Manajerial Salah satu fungsi dari partisipasi penganggaran adalah sebagai sarana komunikasi antara bawahan dan atasan, tidak hanya seputar masalah anggaran, 34 tetapi juga isu lain yang terkait dengannya. Partisipasi penganggaran memungkinkan bawahan untuk bertukar dan mencari informasi dari atasan mereka, yang tentunya dapat mendukung terciptanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai prosespenentuan anggaran dan urusan keorganisasian lain. Selain itu, partisipasi penganggaran juga memungkinkan bawahan untuk mengemukakan kritiknya, untuk mencari informasi bagi penyelesaian tugas Brownell 1986 dalam Wasisto, 2004, dan menjamin kecukupan anggaran dengan mengikutsertakan input mereka pada jumlah sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas mereka. Menurut Kenis Sumadiyah dan Susanta, 2004: 481 .Tingkat partisipasimanajer pelaksana akan mempengaruhi moral, sikap, kinerja, dan kepuasan kerja. Greenberg dan Folger Wasisto dan Sholihin, 2004: 568 partisipasi dapatmeningkatkan kinerja karena: a. Partisipasi memungkinkan bawahan mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan kepada atasanya. b. Partisipasi dapat memungkinkan bawahan untuk memilih, dan tindakan memilih tersebut dapat membangun komitmen dan dianggap sebagai tanggung jawab atas apa yang telah dipilih. Dalam menciptakan suatu anggaran ada dua cara yang dapat ditempuh, yaituAlim dalam Sumadiyah dan Susanta, 2004: 481: a. Anggaran partisipatif bottom-up 35 Pada proses anggaran partisipatif proses penyusunan anggaran mengijinkan manajer dengan level yang lebih rendah untuk berpartisipasi secara signifikan dalam pembentukan anggaran sementara. b. Anggaran Top-down Proses penyusunan anggaran tidak melibatkan bawahan secara signifikan. Menurut Ulum 2005: 80 karakteristik anggaran yang baik, apabilamemenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berdasarkan program, b. Berdasarkan pusat pertanggungjawaban pusat biaya, laba dan investasi, c. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Sedangkan menurut Ahmad 1996: 167 anggaran dapat diklasifikasikandalam empat jenis, yaitu: a. Appropriation Budget Budget ini memberikan batas daripada pengeluaran yang boleh dilakukan. b. Performance Budget Budget yang didasarkan atas fungsi, aktivitas dan proyek. c. Fixed Budget Budget yang dibuat untuk suatu tingkat kegiatan selama jangka waktu tertentu. d. Flexible Budget Suatu anggaran yang dibuat dalam rentang aktivitas. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, setiap instansi 36 perusahaan berusaha untuk meningkatkan efektifitas maupun efesiensi kerjanya. Untuk memastikan bahwa perusahaan dibuat dan kemudian dilaksanakan, maka diperlukan pengendalian. Pengendalian merupakan tindakan yang diperlukan manajemen untuk meyakinkan dan menilai tujuan, rencana dan standard yang telah ditetapkan dapat dicapai. Penyusunan anggaran dengan melibatkan pihak atasan pemegang kuasa dengan bawahanpelaksana anggaran merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian serta dapat digunakan sebagai toalk ukur dan meningkatkan kinerja manajerial. Anggaran dapat dijadikan sebagai alat penilaian kinerja, maksudnya adalah kinerja dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran efisiensi pelaksaaan anggaran. Menurut Mulyadi 2001:139 “Anggaran merupakan pernyataan mengenai apa yang diharapkan, direncanakan atau diperkirakan terjadi dalam periode tertentu pada masa yang akan datang. Anggaran sebagai suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter atau satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun”. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan melibatkan berbagai pihak. Agar pelaksanaannya berjalan efektif, para pelaksana hendaknya berpartisipasi untuk merencanakan anggaran dan mengusahakan agar anggaran dapat tercapai. Tetapi yang lebih penting adalah sejauh mana tingkat partisipasi atau peran serta dalam penyiapan anggaran, karena sebenarnya anggaran yang disetujui pada dasarnya selalu menggambarkan suatu kesepakatan bersama dari banyak orang di dalam suatu organisasi atau perusahaan. 37 Partisipasi merupakan suatu proses dimana individu-individu terlibat langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan target anggaran yang kinerjanya akan dievaluasi dan kemungkinan akan dihargai atas dasar tercapainya target anggaran mereka. Sedangkan kinerja merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan. Menurut Indriantoro dan Supomo 1998Kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan, mengidentifikasi dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran, menerima kesepakatan anggaran dan melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negatif anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem penghargaan reward dan konflik. Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian serta didukung beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian model teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 : Kerangka Koseptual Penelitian KINERJA MANAJERIAL Y PARTISIPASI PENGANGGARAN X 38 Partisipasi anggaran dalam model penelitian tersebut merupakan variabel independen yang mempunyai hubungan dengan kinerja manajerial sebagai variabel dependen.

2.5. Hipotesis Penelitian