2.7.2 Susu
Penelitian menunjukkan bahwa susu merupakan suatu media yang optimal untuk menyimpan gigi avulsi. Hal ini di dukung oleh suatu penelitian terhadap
transport organ dan sel yang disimpan di dalam susu dengan temperatur 39°F.
17
Keuntungan lain yaitu susu mudah di dapat dan dapat berfungsi sebagai antiseptik dan tekanan osmolitasnya dapat mempertahankan vitalitas sel ligamen periodontal di
bandingkan saliva, saline dan air.
29
Susu mempunyai kemampuan mendukung kapasitas klonogenik sel sel ligamen periodontal pada temperatur ruang sampai 60 menit. Susu dapat
meningkatkan viabilitas dan perbaikan penyembuhan sel pada temperatur yang lebih rendah. Hal ini di dukung oleh penelitian fisiologi sel yang menunjukkan efek
perlindungan terhadap sel sel ligamen periodontal di permukaan akar gigi pada media penyimpanan dengan temperature rendah.
29
Kapasitas klonogenik dapat di pertahankan terus pada tingkat yang sama selama penambahan waktu 45 menit
dengan cara menjaga suhu tetap dingin yaitu dengan memasukkan gigi tersebut ke dalam lemari pendingin. Hal ini didukung oleh penelitian Bazmi
et.al
yang mengatakan bahwa susu akan melindungi sel-sel ligamen periodontal selama dua
jam.
29
2.7.3 Isotonik Saline
Isotonik saline dapat mempertahankan vitalitas membran periodontal karena memiliki tekanan osmolalitas yang seimbang sehingga tidak menyebabkan sel
menjadi menggelembung, namun hanya dapat efektif kurang dari dua jam, setelah itu ligamen periodontal akan hancur. Hal ini disebabkan karena kebutuhan glukosa untuk
mempertahankan metabolisme tidak terpenuhi.
28
Penggunaan larutan saline sebagai media peyimpanan gigi avulsi tidak direkomendasikan apabila gigi harus disimpan
lebih dari satu atau dua jam. Hal ini disebabkan karena kebutuhan sel untuk mempertahankan metabolisme tidak terpenuhi.
17
Universitas Sumatera Utara
2.7.4 Saliva
Saliva dapat digunakan sebagai media penyimpanan karena mempunyai suhu yang sama dengan suhu kamar. Saliva juga di anggap sebagai media penyimpanan
gigi yang potensial untuk menyimpan gigi sebelum replantasi. Beberapa penelitian mendukung penggunaan saliva sebagai media penyimpanan sampai 30 menit pertama
dari waktu terjadinya trauma. Penyimpanan gigi avulsi pada saliva lebih dari 30 menit dapat menimbulkan masalah karena saliva secara alamiah mengandung
mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi berat pada akar gigi. Infeksi dapat menyebabkan kematian sel sel ligamen periodontal.
29
2.7.5 Air Kelapa
Cocos nucifera
Air kelapa
Cocos nucifera
pada umumnya di kenal sebagai “Tree of Life”
adalah minuman alami yang dihasilkan secara biologis dan di kemas kedap udara di dalam buah kelapa. Menurut penelitian Aan dkk 2009 air kelapa memiliki
efektifitas yang menyerupai HBSS dalam menjaga viabilitas sel. Komposisi elektrolit dari air kelapa menyerupai cairan intraseluler yang lebih erat dari plasma
ekstraseluler. Zat-zat utama yang terkandung dalam air kelapa antara lain kalium, kalsium, dan magnesium sedangkan natrium, klorida dan fosfat ditemukan dalam
jumlah konsentrasi yang lebih rendah.
17,29
Air kelapa merupakan cairan hipotonik di bandingkan plasma dan memiliki gravitasi spesifik sekitar 1,020 sebanding dengan plasma darah. Air kelapa memiliki
osmolaritas yang tinggi karena adanya kandungan gula di dalamnya, terutama glukosa dan fruktosa, juga kaya akan banyak asam amino esensial seperti lisin, sistin,
fenilalanin, histidin, dan trypthopan. Air kelapa juga unggul dalam melakukan pemeliharaan untuk kelangsungan hidup sel sel ligamen periodontal karena adanya
berbagai nutrisi didalamnya seperti protein, asam amino, vitamin dan mineral.
17
Universitas Sumatera Utara
2.7.6 Air