4.3 Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak
Kuesioner penelitian pada bagian sikap berisikan pernyataan orangtua mengenai sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen
anak yang terdiri atas 8 pernyataan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju jika setiap orangtua harus mengetahui
tentang penanganan darurat cedera gigi dan mulut sebanyak 175 orang 61,6. Responden yang menyatakan setuju mencari gigi anak yang hilang setelah terjadi
cedera gigi dan mulut sebanyak 103 orang 36,3. Responden yang menyatakansetuju bahwa waktu pengembalian gigi yang lepas dilakukan segera
setelah cedera terjadi sebanyak 92 orang 32,4. Responden yang menyatakan setuju membersihkan gigi yang terlepas pada tempat yang kotor dengan cara disikat
sampai bersih sebanyak 114 orang 40,1. Responden yang menyatakan setuju membawa anak dan gigi yang terlepas ke dokter gigi segera setelah cedera gigi dan
mulut terjadi sebanyak 121 orang 42,6. Responden yang menyatakansetuju membawa gigi terlepas ke dokter gigi dengan dibalut menggunakan tissue jika gigi
terlepas tidak langsung dikembalikan ke posisi semula sebanyak 136 orang 47,9. Responden yang menyatakantidak setuju menyimpan gigi yang terlepas ke dalam
kantong berisi susu sebelum dibawa ke dokter gigi sebanyak 129 orang 45,5. Responden yang menyatakan setuju untuk bersedia menerima penyuluhan lebih lanjut
tentang penanganan darurat cedera gigi dan mulut sebanyak 148 orang 52,1 Tabel 9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Distribusi responden berdasarkan sikap tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak
No Sikap
n SS
S RR
TS STS
1. Setiap
orangtua harus
mengetahui tentang
penanganan darurat cedera gigi dan mulut.
175 61,6
10035,2 3 1,1
4 1,4 2 0,7
2. Mencari gigi anak yang
hilang setelah terjadi cedera gigi dan mulut.
5720 10336,3 4917,3
6723,6 82,8
3. Waktu pengembalian gigi
yang lepas dilakukan segera setelah cedera terjadi.
5619,8 9232,4
6021,1 6221,8
144,9
4. Membersihkan
gigi yang
terlepas pada tempat yang kotor dengan cara disikat
sampai bersih. 6322,2
11440,1 3512,3 5619,7
165,7
5. Membawa anak dan gigi
yang terlepas ke dokter gigi segera setelah cedera
10035,2 12142,6 2910,2 269,2
82,8
6. Membawa gigi terlepas ke
dokter gigi dengan dibalut menggunakan tissue jika gigi
terlepas
tidak langsung
dikembalikan ke
posisi semula.
4214,8 13647,9 3813,4
5820,4 103,5
7. Menyimpan
gigi yang
terlepas ke dalam kantong berisi susu sebelum dibawa
ke dokter gigi. 186,3
3713 7325,7 12945,5 279,5
8. Bersedia
menerima penyuluhan
lebih lanjut
tentang penanganan darurat cedera gigi dan mulut.
10537 14852,1
144,9 124,2
51,8
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pernyataan tersebut maka sikap orangtua dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok. Orangtua dengan kategori sikap baik sebanyak 228
orang 80,3 dan kategori kurang baik sebanyak 56 orang 19,7 Tabel 10. Tabel 10. Distribusi responden berdasarkan tingkat sikap orangtua
No. Sikap
n 1.
Sangat baik 15 5,2
2. Baik
213 75 3.
Tidak baik 5519,4
4. Sangat tidak baik
1 0,4 Jumlah
284 100
4.4 Hasil Analisis Statistik Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen
Anak
Analisis hubungan variabel tingkat pendidikan dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak dilakukan uji
Chi Square
pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan orangtua berada pada p=0,020 menunjukkan
ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak p0,05 Tabel 11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Distribusi hasil analisis statistik tingkat pendidikan dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avusi gigi permanen anak
Tingkat Pendidikan
Pengetahuan n
Total P
Baik Kurang baik
Rendah 35 12,3
35 12,3 0,020
Tinggi 33 11,6
216 76,1 249 87,7
Total 33 11,6
251 88,4 284 100
p0,05= signifikan
4.5 Hasil Analisis Statistik Sosioekonomi Orangtua dengan Pengetahuan tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak
Analisis hubungan variabel sosioekonomi dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak dilakukan uji
Chi Square
pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan sosioekonomi dengan pengetahuan orangtua berada pada p=0,017. Hasil tersebut
menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara sosioekonomi dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak p0,05
Tabel 12.
Tabel 12. Distribusi hasil analisis statistik sosioekonomi dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avusi gigi permanen anak
Sosioekonomi Pengetahuan
n Total
P Baik
Kurang baik Baik
19 6,6 86 30,3
105 36,9 0,017
Sedang Kurang
13 4,6 1 0,4
124 43,6 41 14,5
137 48,2 42 14,9
Total 33 11,6
251 88.4 284 100
p0,05= signifikan
Universitas Sumatera Utara
4.6 Hasil Analisis Statistik Tingkat Pendidikan dengan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak
Analisis hubungan variabel tingkat pendidikan dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak dilakukan uji
Chi Square
pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan tingkat
pendidikan dengan sikap orangtua berada pada p=0,683. Hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap orangtua tentang
penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak p0,05 Tabel 13.
Tabel 13. Distribusi hasil analisis statistik tingkat pendidikan dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avusi gigi permanen anak
Tingkat Pendidikan
Sikap n
Total P
Baik Tidak baik
Rendah 29 10,2
6 2,1 35 12,3
0,683 Tinggi
199 70,1 50 17,6
249 87,7 Total
228 80,3 56 19,7
284 100 p0,05= signifikan
4.7 Hasil Analisis Statistik Sosioekonomi Orangtua dengan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen
Anak
Analisis hubungan variabel sosioekonomi dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak dilakukan uji
Chi Square
pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan sosioekonomi
dengan sikap orangtua berada pada p=0,492. Hasil tersebut menunjukkan tidak terdapat hubungan antara sosioekonomi dengan pengetahuan orangtua tentang
penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak p0,05 Tabel 14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Distribusi hasil analisis statistik sosioekonomi dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avusi gigi permanen anak
Sosioekonomi Sikap
n Total
p Baik
Tidak baik Baik
87 30,6 18 6,3
105 36.9 0,492
Sedang Kurang
106 37,3 35 12,4
31 10,9 7 2,5
137 48,2 42 14,9
Total 228 80,3
56 19,7 284 100
p0,05= signifikan 4.8 Hasil Analisis Statistik Pengetahuan Orangtua dengan Sikap
Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak
Analisis hubungan pengetahuan dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak dilakukan uji
Chi Square
pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan pengetahuan dengan
sikap orangtua berada pada p=0,036. Hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi
gigi permanen anak p0,05 Tabel 15.
Tabel 15. Distribusi hasil analisis statistik pengetahuan dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avusi gigi permanen anak
Tingkat Pengetahuan
Sikap n
Total p
Baik tidak baik
Baik 3110,9
2 0,7 33 11,6
0,036 Kurang Baik
197 69,4 54 19,0
251 88,4 Total
22880.3 56 19,7
284 100 p0,05= signifikan
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN