Pencegahan Prognosis TINJAUAN PUSTAKA

5. Gigi di tempatkan di dalam segelas susu atau media penyimpanan lain yang sesuai dan anak dibawa ke klinik terdekat jika hal ini tidak memungkinkan, atau karena ada alasan lain untuk gigi tidak dapat direplantasikan anak dalam keadaaan tidak sadar. Gigi juga dapat di simpan di dalam mulut, di bawah lidah atau di vestibulum jika anak dalam keadaan sadar. 6. Penggunaan Hank ’ s balanced storage medium HBSS atau saline sebagai media penyimpanan jika memungkinkan.

2.6 Pencegahan

Trauma gigi avulsi tidak mungkin dapat dicegah secara sempurna, kondisi ini karena pada masa anak-anak terjadi peningkatan aktivitas fisik dan memiliki koordinasi motorik yang masih dalam perkembangan. 23 Kegiatan anak khususnya olahraga sering mengakibatkan trauma pada gigi. Anak yang melakukan olahraga cenderung meningkatkan risiko trauma pada giginya, akan tetapi pencegahan trauma gigi dapat dilakukan dengan menggunakan mouthguard pada saat olahraga. 24 Sejak tahun 1962, di Amerika telah diwajibkan untuk memakai mouthguard pada saat olahraga seperti sepak bola. 25 Mouthguard terdiri atas beberapa jenis, yaitu stock mouthguard, mouth formed guard, bimaxillary mouthguard dan custom-made mouthguard . Mouthguard biasanya dibuat di praktik dokter gigi dengan melakukan pencetakan maksila pasien atau juga dapat di beli di toko olahraga. Mouthguard yang dibeli dapat disesuaikan dengan cara melelehkan mouthguard dalam bentuk bahan yang lunak dan kemudian digigitkan untuk membentuk cetakan gigi maksila yang lebih sesuai. 26 Helm dan tali pengaman pada kendaraan juga dapat mengurangi resiko terjadinya trauma gigi. Penggunaan helm pada saat bersepeda dapat mengurangi kejadian trauma hingga lebih dari 60. 5 Strategi promosi kesehatan juga perlu ditingkatkan untuk membantu orang tua dalam pengenalan kesehatan gigi dan mulut anak mereka dan memberi kepekaan terhadap kebutuhan akan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. 27 Universitas Sumatera Utara

2.7 Media Penyimpanan dan waktu replantasi

Perhatian utama pada perawatan awal gigi avulsi adalah untuk mempertahankan vitalitas jaringan ligamen periodontal pada permukaan akar. 17 Gigi memiliki lapisan pelindung yang mengelilingi bagian akar yaitu ligamen periodontal yang berfungsi mengikatkan gigi pada tulang alveolar. Ligamen periodontal sangat mudah kering dan mati sehingga perlu dilakukan penanganan secepatnya agar gigi tetap vital. Vitalitas sel sel ligamen periodontal dan sementum sangat penting untuk kesuksesan replantasi dalam jangka waktu yang panjang. 6 Semakin lama gigi yang avulsi berada di luar soket, maka prognosis gigi akan semakin buruk. 28

2.7.1 Hank’s Balanced Salt Solution

HBBS Hank’s Balanced Salt Solution HBBS merupakan larutan saline standar yang biasanya digunakan dalam penelitian biomedis untuk mendukung pertumbuhan berbagai jenis sel. Penelitian telah membuktikan bahwa media penyimpan yang terbaik untuk gigi yang avulsi adalah media kultur seperti HBSS karena dapat menjaga sel sel periodontal tetap hidup selama 24 jam di bandingkan saliva dan susu. HBSS dapat di peroleh di apotik,toko toko obat, atau farmasi, biasanya tersedia dengan nama dagang yang disebut “ Save-a-tooth ”. Larutan ini tidak membutuhkan pendinginan dan tersedia dalam sebuah wadah steril. 17 Gambar 3. Media Penyimpanan Save A Tooth 5 Universitas Sumatera Utara

2.7.2 Susu

Penelitian menunjukkan bahwa susu merupakan suatu media yang optimal untuk menyimpan gigi avulsi. Hal ini di dukung oleh suatu penelitian terhadap transport organ dan sel yang disimpan di dalam susu dengan temperatur 39°F. 17 Keuntungan lain yaitu susu mudah di dapat dan dapat berfungsi sebagai antiseptik dan tekanan osmolitasnya dapat mempertahankan vitalitas sel ligamen periodontal di bandingkan saliva, saline dan air. 29 Susu mempunyai kemampuan mendukung kapasitas klonogenik sel sel ligamen periodontal pada temperatur ruang sampai 60 menit. Susu dapat meningkatkan viabilitas dan perbaikan penyembuhan sel pada temperatur yang lebih rendah. Hal ini di dukung oleh penelitian fisiologi sel yang menunjukkan efek perlindungan terhadap sel sel ligamen periodontal di permukaan akar gigi pada media penyimpanan dengan temperature rendah. 29 Kapasitas klonogenik dapat di pertahankan terus pada tingkat yang sama selama penambahan waktu 45 menit dengan cara menjaga suhu tetap dingin yaitu dengan memasukkan gigi tersebut ke dalam lemari pendingin. Hal ini didukung oleh penelitian Bazmi et.al yang mengatakan bahwa susu akan melindungi sel-sel ligamen periodontal selama dua jam. 29

2.7.3 Isotonik Saline

Isotonik saline dapat mempertahankan vitalitas membran periodontal karena memiliki tekanan osmolalitas yang seimbang sehingga tidak menyebabkan sel menjadi menggelembung, namun hanya dapat efektif kurang dari dua jam, setelah itu ligamen periodontal akan hancur. Hal ini disebabkan karena kebutuhan glukosa untuk mempertahankan metabolisme tidak terpenuhi. 28 Penggunaan larutan saline sebagai media peyimpanan gigi avulsi tidak direkomendasikan apabila gigi harus disimpan lebih dari satu atau dua jam. Hal ini disebabkan karena kebutuhan sel untuk mempertahankan metabolisme tidak terpenuhi. 17 Universitas Sumatera Utara

2.7.4 Saliva

Saliva dapat digunakan sebagai media penyimpanan karena mempunyai suhu yang sama dengan suhu kamar. Saliva juga di anggap sebagai media penyimpanan gigi yang potensial untuk menyimpan gigi sebelum replantasi. Beberapa penelitian mendukung penggunaan saliva sebagai media penyimpanan sampai 30 menit pertama dari waktu terjadinya trauma. Penyimpanan gigi avulsi pada saliva lebih dari 30 menit dapat menimbulkan masalah karena saliva secara alamiah mengandung mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi berat pada akar gigi. Infeksi dapat menyebabkan kematian sel sel ligamen periodontal. 29 2.7.5 Air Kelapa Cocos nucifera Air kelapa Cocos nucifera pada umumnya di kenal sebagai “Tree of Life” adalah minuman alami yang dihasilkan secara biologis dan di kemas kedap udara di dalam buah kelapa. Menurut penelitian Aan dkk 2009 air kelapa memiliki efektifitas yang menyerupai HBSS dalam menjaga viabilitas sel. Komposisi elektrolit dari air kelapa menyerupai cairan intraseluler yang lebih erat dari plasma ekstraseluler. Zat-zat utama yang terkandung dalam air kelapa antara lain kalium, kalsium, dan magnesium sedangkan natrium, klorida dan fosfat ditemukan dalam jumlah konsentrasi yang lebih rendah. 17,29 Air kelapa merupakan cairan hipotonik di bandingkan plasma dan memiliki gravitasi spesifik sekitar 1,020 sebanding dengan plasma darah. Air kelapa memiliki osmolaritas yang tinggi karena adanya kandungan gula di dalamnya, terutama glukosa dan fruktosa, juga kaya akan banyak asam amino esensial seperti lisin, sistin, fenilalanin, histidin, dan trypthopan. Air kelapa juga unggul dalam melakukan pemeliharaan untuk kelangsungan hidup sel sel ligamen periodontal karena adanya berbagai nutrisi didalamnya seperti protein, asam amino, vitamin dan mineral. 17 Universitas Sumatera Utara

2.7.6 Air

Air dapat diterima sebagai media penyimpanan sampai 15 menit apabila tidak ada pilihan lain. Kerusakan sel oleh karena imbibisi tidak dapat di hindarkan tapi dapat dikurangi dengan memasukkan gigi ke dalam media penyimpanan, yaitu air. Penelitian Hwang et.al menunjukkan bahwa sangat sedikit sel-sel ligamen periodontal yang dapat bertahan hidup dalam air pada temperatur ruangan maupun temperatur dingin. Air hampir sama sekali tidak dapat menjaga vitalitas gigi. Air akan memberikan dampak yang buruk bagi kelangsungan ligamen periodontal karena air merupakan larutan hipotonik dan air memiliki insiden tinggi terjadi terkontaminasi bakteri. 28

2.8 Prognosis

Penanganan avulsi pada gigi permanen adalah dengan melakukan replantasi segera setelah trauma terjadi dan menstabilisasi gigi sesuai dengan lokasi giginya. 6,13,19 Hal ini dilakukan untuk mengoptimalisasi penyembuhan ligamen periodontal dan suplai neurovaskular. Prognosis gigi avulsi bergantung pada tahap perkembangan akar dan lamanya gigi berada di luar soket alveolar extraoral dry time . 17 Vitalitas ligamen periodontal dan sementum sangat penting dalam keberhasilan replantasi. Media penyimpanan yang tersedia juga harus dapat mempertahankan vitalitas sel ketika gigi berada di luar soket alveolar. Semakin lama gigi berada di luar soket alveolar, semakin kecil kemungkinan sel-sel jaringan ligamen periodontal untuk dapat bertahan hidup. Hal ini terjadi karena ligament periodontal pada gigi menjadi kering dan kehilangan vitalitasnya. 17,19 Universitas Sumatera Utara 2.9Kerangka Teori Trauma Dental Klasifikasi Avulsi Pengetahuan dan prilaku orang terdekat Penanganan Darurat Perawatan Lanjutan Prognosis Etiologi Predisposisi Prevalensi Waktu Media Tempat Guru Orangtua Penjaga Dokter Gigi Universitas Sumatera Utara 2.10Kerangka Konsep Orang tua:  Pendidikan  Sosioekonom i Pengetahuan orangtua terhadap penanganan trauma avulsi Orang tua:  Pendidikan  Sosioekonom i Sikap orangtua terhadap penanganan trauma avulsi Sikap orangtua terhadap penanganan trauma avulsi Pengetahuan orangtua terhadap penanganan trauma avulsi Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional .

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada beberapa sekolah di masing-masing kecamatan yaitu kecamatan Medan Amplas dan kecamatan Medan Baru. Proposal penelitian dilakukan diawal Oktober 2014. Waktu penelitian dilakukan mulai minggu kedua Maret 2015 sampai minggu ketiga Maret 2015. Pengolahan dan analisis data satu minggu, yaitu minggu keempat Maret 2015. Penyusunan dan pembuatan laporan penelitian 4 minggu, yaitu pada minggu pertama Juli 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh orangtua di Kota Medan. b. Sampel Sampel di penelitian ini adalah orangtua di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara random. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proporstionate stratified random sampling , yang terlebih dahulu memilih secara random satu kecamatan lingkar luar dan satu kecamatan lingkar dalam dari 21 kecamatan sekotamadya Medan. Selanjutnya dilakukan random lagi untuk mendapatkan beberapa sekolah dari masing-masing kecamatan lingkar luar dan lingkar dalam. Pengambilan sampel dari beberapa sekolah tersebut dilakukan dengan cara simple random sampling hingga didapat jumlah sampel yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara