4. Analisis
analysis
Analsis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis
synthesis
Sintesis merupakan
suatu kemampuan
untuk melakukan
atau mengembangkan bagian-bagian yang terdapat dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. 6. Evaluasi
evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.
2.1.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak langsung dapat dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang tertutup. Sikap terdiri atas berbagai tingkatan, yaitu:
14
a. Menerima
receiving
Menerima diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek
b. Merespon
responding
Subjek memberikan
jawaban apabila
ditanya, mengerjakan
dan menyelesaikan tugas adalah indikasi dari sikap. Usaha untuk menjawab pertanyaan,
terlepas pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang menerima ide tersebut. c. Menghargai
valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah.
Universitas Sumatera Utara
d. Bertanggung jawab
responsible
Bertanggung jawab adalah mempunyai tanggung terhadap segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala risiko.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat responden terhadap suatu objek.
2.2 Defenisi dan Klasifikasi Trauma gigi
Trauma gigi didefenisikan sebagai kerusakan yang disebabkan oleh trauma secara fisik maupun mekanik yang melibatkan jaringan keras, jaringan periodontal
maupun keduanya.
15
Salah satu klasifikasi terbaik yang telah diterima secara internasional adalah klasifikasi WHO. Klasifikasi ini dianggap lebih baik karena
memiliki format deskriptif dan didasari oleh pertimbangan klinis dan anatomis. WHO mengklasifikasikan menjadi 4 garis besar yang meliputi kerusakan pada jaringan
keras gigi dan pulpa; kerusakan pada jaringan keras gigi, pulpa dan tulang alveolar; kerusakan pada jaringan periodontal; serta kerusakan pada gusi atau jaringan lunak
rongga mulut.
16
2.2.1 Kerusakan pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa
a. Retaknya mahkota
crown fracture
b. Fraktur enamel
enamel fracture
c. Fraktur email-dentin
uncomplicated crown fracture
d. Fraktur mahkota yang kompleks
complicated crown fracture
2.2.2 Kerusakan pada Jaringan Keras Gigi, Pulpa, dan Tulang Alveolar