29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Kesehatan Jiwa anak dan remaja dan Instalasi RekamMedisRSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta pada bulan Mei-Juli 2012. Pada
penelitian ini, data yang didapat adalah rekam medis pasien anak dengan diagnosis autismedi Instalasi Kesehatan Jiwa anak dan remaja RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
pada tahun 2010-2012. Sampel minimal yang dibutuhkan untuk penelitian ini sangat besar yaitu 368, karena
jumlah pasien autisme di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan tidak mencukupi maka diambil metode total sampling. Awalnya sampel dengan diagnosis autisme f.84.0 yang
didapatkan berdasarkan buku registrasi kunjungan pasien sebesar 40 pasien, namun saat dilihat di Instalasi Rekam Medis terdapat 2 sampel yang diekslusikan karena data tidak
lengkap, 9 sampel berupa atau berubah diagnosis menjadi PDD-NOS, 4 sampel berupa diagnosis ADHD dan 2 sampel berupa diagnosis Sindrom Asperger, sehingga sampel
penelitian ini hanya berjumlah 23 rekam medis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi dan gambaran pasien anak
dengan autisme di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta pada tahun 2010-2012 berdasarkan beberapavariabel, yaitu: usia, jenis kelamin, berat lahir, riwayat kejang, pemberian terapi
farmakologi, dan terapi psikososial.
4.1.Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan kali ini mempunyai keterbatasan dan kekurangan yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu:
1. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional atau potong lintang sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab akibat.
2. Dalam penelitian ini tidak diketahui jenis instrumen yang digunakan dalam mendiagnosis autisme, sehingga diagnosisnya hanya berdasarkan data pada
rekam medis. 3. Sampel yang ada sangat sedikit, sehingga tidak mencukupi sampel minimal,
maka diambillah metodetotal sampling dalam penelitian ini.
4.2.Prevalensi Pasien Anak dengan Gangguan Perkembangan Pervasif dan Autisme
Dari hasil pengumpulan data di Instalasi Rekam Medik RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, didapatkan jumlah keseluruhan pasien anak yang datang ke Instalasi
Kesehatan Jiwa anak dan remaja dari tahun 2010-2012 adalah sebesar 511 orang. Kemudian didapatkan jumlah pasien dengan diagnosisautisme sebanyak 23 anak, PDD-
NOS 9 anak, Sindrom Asperger 2 anak, Sindrom Rett 0 tidak ada, dan CDD Childhood Disintegrative Disorder gangguan disintegrasi pada anak 0 tidak ada
Gambar 4. 1 Gangguan Perkembangan Pervasif di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta tahun 2010-2012
5 10
15 20
25
autisme PDD-NOS
Asperger Rett
CDD
ju ml
a h
k a
su s
diagnosis
Gangguan Perkembangan Pervasif di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2010-2012
Rumus prevalensi adalah:
Keterangan : ∑ = jumlah; konstanta = 100
Dari rumus tersebut, maka prevalensi gangguan perkembangan pervasif di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2010-2012 sebesar 34511=6,6, sedangkan prevalensi
autisme sendiri sebesar 23511 = 4,5. Pada tahun 2005, suatu penelitian di Inggris menemukan prevalensi gangguan
perkembangan pervasif sebesar 58,7 per 10.000 anak. Kemudian pada tahun 2006 suatu penelitian di Canada menemukan prevalensi gangguan perkembangan pervasif sebesar
64,9 per 10.000 anak,dengan autisme sebesar 21,6 per 10.000 anak, PDD-NOS 32,8 per 10.000 anak, dan Sindrom Asperger sebesar 10.1 per 10.000 anak. Penelitian di Canada
yang lain juga menemukan prevalensi autisme sebesar 6,5 per 1000 anak dan PDD-NOS sebesar 3,3 per 1000 anak.
8
Sedangkan menurut literatur, prevalensi autisme pada populasi adalah 20 per 10.000 anak atau 0.02.
4,5
Adapun penelitian mengenai prevalensi autisme di Indonesia baru tercatat di divisi Neurologi RSCM terdapat 281 kasus dari tahun 2001 sampai 2007, sedangkan penelitian
yang dilakukan Yuniar di Surabaya pad tahun 1998 terdapat 87 kasus, dan tahun 1999 terdapat 88 kasus, dan tahun 2000 terdapat 144 kasus. Hal ini menunjukkan terdapat
kecenderungan kenaikan jumlah kasus autisme tiap tahunnya.
9,25
Pada penelitian ini didapatkan prevalensi autisme yang lebih besar dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya dikarenakan penelitian dilakukan di RS rujukan pasien
anak dengan gangguan kesehatan jiwa dan merupakan tempat rujukan autisme dan gangguan perkembangan pervasif yang lain. Sedangkan penelitian prevalensi
sebelumnya dilakukan di populasi. ����� ���������� ���� =
∑pasien lama ±∑pasien baru ∑pasien keseluruhan
X konstanta