Bagi institusi 1.4. Manfaat Penelitian

2.2.Definisi Autisme atau sering disebut dengan autis, gangguan autistik atau autistic spectrum disorder adalah suatu gangguan otak yang mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya kemampuan seseorang untuk berkomunikasi baik verbal maupun non verbal, gangguan interaksi sosial dan gangguan tingkah laku, yang terjadi sebelum anak berusia 30 bulan. 3,5 Menurut Cohen BJ, autisme adalah suatu kondisi yang mengenai seseorang sejak lahir maupun masa balita. Autisme sering juga disebut dengan autismeinfantil.Gangguan ini ditandai dengan penurunan bahkan ketidakmampuan berinteraksi sosial, tidak bisa berkomunikasi, dan berperilaku stereotipik. Menurut DSM-IV-TR, kelainan-kelainan tersebut harus ditemukan pada anak usia kurang dari 3 tahun. Lebih dari 23 anak dengan autisme dijumpai dengan retardasi mental. 5,6 2.3.Epidemiologi Pada tahun 2005, suatu penelitian di Inggris menemukan prevalensi gangguan perkembangan pervasif sebesar 58,7 per 10.000 anak. Kemudian pada tahun 2006 suatu penelitian di Canada menemukan prevalensi gangguan perkembangan pervasif sebesar 64,9 per 10.000 anak,dengan autisme sebesar 21,6 per 10.000 anak, PDD-NOS 32,8 per 10.000 anak, dan gangguan asperger sebesar 10.1 per 10.000 anak. Penelitian di Canada yang lain juga menemukan prevalensi autisme sebesar 6,5 per 1000 anak dan PDD-NOS sebesar 3,3 per 1000 anak. 8 Penelitian epidemiologi pertama autisme dilaporkan oleh Lotter V, tahun 1966, yang mendapatkan prevalensi autisme sebesar 4,5 per 10.000 anak usia 8-10 tahun di Negara Inggris bagian Utara. Selanjutnya banyak penelitian epidemiologi yang diadakan setelah penelitian Lotter, seperti penelitian Wing mendapatkan prevalensi autisme sebesar 4-5 per 10.000 anak dibawah usia 12 tahun. 9 Prevalensi autismsemakin lama semakin meningkat, sebagai contoh penelitian epidemiologi autismeoleh Tanoe di Jepang yang dilakukan setelah 3 dekade didapatkan lebih dari 13 per 10.000. 9,10 Prevalensi autisme sampai saat ini menunjukkan adanya suatu peningkatan yang cukup besar. Sejak suatu penelitian epidemiologi yang pertama kali dilakukan pada tahun 1996 hingga tahun 2000 diperkirakan terjadi peningkatan 10 kali lipat yaitu jika pada tahun 1966 diperkirakan sebesar 4-5 per 10.000, maka pada tahun 2000 menjadi 40 sampai 60 per 10.000 anak 5, 6 Tabel 2. 1 Penelitian Epidemiologi Representatif dari Autisme Peneliti, tahun Tempat Berdasarkan populasi Rata-rata prevalensi Kriteria yang digunakan Lotter, 1967 Britania raya Ya 4,5 10.000 Creak, 1961 Treffet, 1970 Wisconsin Tidak 2,510.000 NS Wing et al, 1976 Britania raya Tidak 4,810.000 NS Gillberg, 1984 Swedia Ya 2,010.000 Rutter, 1978 Steinhausen et al, 1986 Jerman Tidak 1,910.000 Rutter, 1978 Bryson et al, 1988 Kanada Ya 1010.000 Denckla,1986 Tanoue et al, 1988 Jepang Tidak 13,910.000 DSM-III, 1980 Ritvo et al, 1989 Utah Tidak 4,010.000 DSM-III, 1980 Sumber :Wiener JM, Dulcan MK. Autistic disorder in textbook of child and adolescent psychiatry.2004. 5 Di Indonesia sendiri belum pernah ada penelitian mengenai prevalensi autisme secara keseluruhan, tetapi tercatat dalam penelitian di divisi neurologi IKA RSCM Jakarta terdapat 281 kasus autisme dari tahun 2001 sampai 2007. 9 Kemudian penelitian pada tahun 2003 yang dilakukan oleh Yuniar di Surabaya menunjukkan adanya peningkatan kasus autisme yang konsisten mulai tahun 1998 sampai tahun 2001. Kunjungan pasien baru autisme dalam 1 tahun pertama pada tahun 1998 adalah 87 kasus, meningkat menjadi 88 pada tahun