Framing Ideologi Dalam Berita “Madrid untuk Palestina, Warga Gaza
kedua klub tersebut terdapat pada lampiran. Hal ini menjadi menarik karena akan memacu rivalitas yang lebih sengit lagi antara dua fans klub tersebut di
Indonesia. Rivalitas yang terjadi di antara fans dua klub itu mungkin akan saling
mengacu pada sebuah ejekan dari fans Real Madrid di Indonesia kepada fans Barcelona Indonesia dengan dalih bahwa Barcelona adalah sebuah klub yang
tidak membela Islam, antek-antek Israel, dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya, segmentasi pembaca Republika kebanyakan dari
kalangan usia empat puluh tahun ke atas. Pasalnya, jika usia di atas empat puluh tahun ini telah habis maka siapa lagi yang akan membaca Republika? Ini
menyebabkan kekhawatiran Republika untuk mendapatkan pembaca usia muda semakin menjadi, untuk itulah berbagai inovasi dikembangkan, mulai dari
Republika Online, Twitter, dan lain sebagainya sebagai eksistensi Republika
sebagai sebuah media yang memiliki visi mencerdaskan bangsa. Di samping berbagai inovasi tadi, Republika juga melirik adanya peluang
untuk bisa mendapatkan pembaca muda dengan cara yang cukup digemari kalangan muda bahkan berbagai usia, yakni berita olahraga. Sebuah rubrik Rekor
hadir di Republika setiap sabtu dan minggu, di dalam rubrik Rekor terdapat sebuah rubrik yang menjadi fokus penelitian penulis, yakni rubrik Kick Off.
Berita olahraga dalam hal ini penulis akan lebih fokus pada sepak bola, sejatinya sudah memiliki rangkaian berita yang mudah ditebak. Karena setiap
minggu jadwal pertandingan antara klub dalam sebuah liga sudah terjadwal seluruhnya. Maka ini akan memudahkan media untuk menentukan kerangka dan
topik berita. Dalam hal ini Republika sebagai media cetak ikut serta mengambil bagian, menentukan topik dan kerangka berita dari jadwal pertandingan.
Rubrik Kick Off menyajikan berita sepak bola baik dalam negeri maupun luar negeri. Keterkaitan segmentasi pembaca Republika yang terdiri dari golongan usia
tua menjadi salah satu faktor penting diciptakannya rubrik Kick Off agar bisa menarik pembaca-pembaca muda. Hal ini yang membuat rubrik Kick Off terus
mencari berita yang menarik seputar olahraga terutama sepak bola. Karena jadwal sepak bola sudah terjadwal setiap minggunya, maka memudahkan wartawan
Republika untuk menentukan berita apa yang akan terbit.
Sebelum penulis berita “Madrid untuk Palestina, Warga Gaza Boikot Barca” pada rubrik Kick Off 29 Sepetember 2012 Endro Yuwanto masuk ke dalam rubrik
Rekor di dalamnya termasuk rubrik Kick Off, pemberitaan sepak bola di Republika
sangat membosankan, hanya ada preview prediksi pertandingan dan review
hasil pertandingan. Akhirnya dibuatlah berita-berita dari dunia olahraga yang bersifat ringan namun aktual. Pernak-pernik olahraga yang di dalamnya
hadir mengenai gaya hidup, hobi, sampai keluarga dari pemain-pemain sepak bola diberitakan.
Dari penjabaran di atas, penulis menemukan fakta tentang bagaimana Republika
menyajikan berita kepada khalayak. Di dalam fokus penelitian penulis, kasus Republika
menulis berita dengan judul “Madrid untuk Palestina, Warga Gaza Boikot Barca” adalah sebuah hasil konstruksi media massa dalam hal ini
Republika . Faktanya, Republika sadar betul bahwa umat muslim adalah
mayoritas dari penduduk Indonesia, menyukai sepak bola dan berita dari dunia sepak bola, dan juga pendukung kedua klub Real Madrid dan Barcelona
menjamur di Indonesia. Inilah yang menjadikan Republika tertarik untuk membentuk sebuah isu mengenai dua klub tersebut.
Penyusunan kerangka berita karena jadwal pertandingan sepak bola sudah diketahui khalayak, pengambilan isu terkait sepak bola dari dalam dan luar
lapangan, memperhitungkan jumlah fans Real Madrid dan Barcelona di Indonesia, memerhatikan mayoritas agama yang dianut masyarakat Indonesia yakni Islam,
latar belakang penulis wartawan, menjadikan sebuah berita yang ditulis wartawan Endro Yuwanto tersebut sebagai sebuah hasil konstruksi media massa.
Ideologi dalam judul pemberitaan tersebut juga semakin jelas karena adanya kesadaran palsu. Kelompok dominan menggunakannya untuk mendominasi
kelompok lain yang tidak dominan. Dalam kasus ini, Real Madrid dan Islam adalah kelompok dominan sementara Barcelona dan Zionis bukan dari kalangan
dominan di Indonesia ini. Karena kelompok dominan lebih mendominasi maka suatu pemberitaan tersebut akan menjadi wajar dan diterima sebagai kebenaran.
Dalam prosesnya pemberitaan tersebut akan melalui beberapa tahapan. Dan dalam tahapan-tahapan tersebut sebuah ideologi Republika menancap kuat hingga
akhirnya berita tersebut yang telah dikonstruksi sebegitu rupa terlihat wajar dan penuh kebenaran mutlak. Ideologi tersebut diselipkan secara halus hingga tak
nampak ke permukaan, hingga akhirnya khalayak akan merasa tak tersadarkan dalam kesadarannya.
Ideologisasi Republika juga terlihat dalam kalimat berikut: “Berbeda dengan Real Madrid yang terus mendukung Palestina, seteru Madrid di
Spanyol Barcelona justru berlaku sebaliknya.”
Republika merupakan sebuah institusi media yang di dalamnya berkecimpung orang-orang yang menggeluti rutinitasnya sebagai pekerja media.
Dengan seperangkat aturan dan norma yang berlaku di Republika, maka sedikit banyak akan memengaruhi kinerja dari para wartawan di dalamnya. Bernafaskan
Islam, itulah kiranya ciri dari pemberitaan yang ada di Republika. Pengalaman dan latar belakang pelaku media serta seperangkat norma dan
aturan yang terdapat di Republika akan menentukan sikap ke mana para wartawan dan institusinya akan membawa berita tersebut. Kalimat di atas dari fokus
penelitian penulis misalnya, sebuah sikap pembelaan yang dilakukan Republika terhadap Real Madrid ketimbang Barcelona dan pembelaan terhadap Palestina
ketimbang Israel adalah sebuah sikap yang seolah ingin ditunjukkan Republika kepada khalayak. Bahwasannya sikap yang diambil oleh Republika dan para
pelaku medianya adalah sebuah kebenaran yang akan diartikan benar oleh sebagian kalangan dari khalayak. Karena sesungguhnya ideologi adalah sesuatu
yang dapat diterima oleh kalangan masyarakat atau khalayak.