Rivalitas Real Madrid dan Barcelona

kehadiran Cruyff di Barcelona, perseteruan terjadi karena kiper terbaik Barcelona saat itu Ricardo Zamora menapaki jalan transfer pemain yang paling berbahaya di Spanyol: pindah dari Barcelona ke Real Madrid. Di tahun-tahun berikutnya perseteruan itu tetap ada meski tak sesengit tahun-tahun sebelumnya, perseteruan Real Madrid dan Barcelona lebih bersifat sportif pada era sekarang. Bahkan nama Ricardo Zamora telah diabadikan menjadi nama sebuah trofi untuk kiper terbaik setiap tahunnya yang dikenal dengan nama trofi Zamora. Begitulah pertandingan Real Madrid dan Barcelona di lapangan hijau disebut dengan sebutan el clasico yang sarat akan sejarah politik, suku, dan loyalitas pemain. 9 9 Tulisan ini diakses melalui situs: http:www.goal.comid- IDteamsspain125barcelonainfo nama penulis: Ahmad Farouk, dengan judul: Sejarah Berdirinya Klub Barcelona. Tulisan ini diakses pada tanggal 12 Agustus 2013 pukul 14.00 WIB.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Republika merupakan media cetak yang terkenal dengan ciri khas pemberitaan secara Islamis. Ini dibuktikan dengan adanya rubrik-rubrik tentang dunia keislaman yang dimuat sesuai jadwalnya harian atau mingguan. Di samping itu, Republika juga memuat berita tentang olahraga yang melingkupi dunia sepak bola, voli, bulu tangkis, dan lain sebagainya. Dalam hal ini penulis akan mengupas tentang keterkaitan Republika mengangkat isu sepak bola dengan sentimen agama, di mana Republika mengait- ngaitkan isu di luar lapangan hijau pertandingan dengan agama dan juga tentang fakta adanya realitas sosial yang dikonstruksi oleh media dalam hal ini Republika . Para pelaku media membentuk dan menentukan isu tentang sepak bola yang akan diangkat oleh Republika menjadi topik penting yang akan penulis kupas di sini. Latar belakang pelaku media, dalam hal ini adalah penulis berita dengan judul “Madrid untuk Palestina, Warga Gaza Boikot Barca” Endro Yuwanto juga memengaruhi tulisannya tersebut. Untuk itu, penulis melihat adanya keterkaitan latar belakang serta pengetahuan pelaku media di Republika Endro Yuwanto dan institusinya Republika dengan menggunakan pendekatan analisis framing model Murray Edelman.

A. Framing Kategorisasi Dalam Berita “Madrid untuk Palestina, Warga

Gaza Boikot Barca” di Harian Umum Republika Pada Rubrik Kick Off edisi 29 September 2012 Dalam tulisan tersebut ditemukan beberapa fakta konkret adanya pemikiran bahwa Palestina adalah n egara “terjajah” oleh Israel. Pemikiran yang terdapat dalam tulisan itulah yang dijadikan bingkai isu dalam tulisan tersebut. Seperti dalam sebuah kalimat disebutkan: “Setidaknya, 10 ribu anak atau siswa akan dididik untuk mempromosikan nilai- nilai pengajaran, kerja tim, kesamaan gender, dan kepemimpinan di wilayah yang menjadi sasaran agresi militer Zionis Israel itu” Di dalam kalimat itu disebutkan kata Zionis yang secara pengertiannya adalah sebuah gerakan politik Yahudi sekuler yang menginginkan berdirinya negara Yahudi di atas bukit Zion di Palestina. Dalam tulisan tersebut terlihat bahwa Republika ingin menyebutkan sebuah nama negara, yakni Israel. Namun pada kenyataannya Republika justru menyebutkan kata Zionis di depan kata Israel. Ini terlihat sebuah bentuk kategorisasi yang bisa jadi menyimpulkan pembaca bahwasannya Zionis berkonotasi pada pengertian „penjajah, kejam, dan tidak berperikemanusiaan‟ karena faktor pembertitaan-pemberitaan media dalam dan luar negeri selama ini yang mungkin membentuk opini khalayak. Mengapa tidak dikatakan di situ hanya dengan menyebutkan nama negara saja tanpa ada embel- embel yang notabene mengacu pada sebuah kategorisasi atau pelebelan. Ini sebuah indikasi yang mengacu pada sebuah makna: Penjajah itu Zionis-Zionis itu Israel-Israel itu Zionis. Maka Republika menyebutkan dengan menggabungkannya menjadi Zionis Israel pada pemberitaan tersebut. Kemudian pada kalimat di wilayah yang menjadi sasaran agresi militer, terdapat sebuah penyampaian pesan secara halus bahwasanya sebuah negara dalam hal ini Palestina sedang diserang dalam sebuah perang yang tak berimbang. Ini dikarenakan kalimat menjadi sasaran seolah menggiring sebuah kesimpulan tak ada negara lain yang selemah Palestina. Kita tahu bahwa kata sasaran sering diartikan sebagai sebuah bidikan. Sementara bidikan biasanya selalu diperhatikan sepak terjang dan kelemahannya agar si pembidik dapat membidiknya dengan baik. Dengan itulah mengapa sebuah bidikan atau incaran tidak melakukan perlawanan atau bisa jadi melakukan perlawanan tapi tidak bisa menandingi pembidik karena sepak terjang dan kelemahannya telah diketahui lebih dulu oleh si pembidik. Dengan kata lain, Republika memilih kalimat tersebut untuk menyampaikan sebuah pesan yang mengacu pada kata, jajahan. Karena kita ketahui bahwa sebuah jajahan tak bisa melakukan perlawanan yang berarti terhadap penjajahnya untuk itulah sebuah jajahan diartikan lemah dan tak berdaya. Jadi kurang lebih bisa diartikan bahwa Republika mencoba mengatakan, Palestina adalah negara jajahan Israel. Penulis juga menemukan bukti yang penulis ambil saat wawancara terhadap wartawan Republika Endro Yuwanto. Saat penulis menanyakan bagaimana keharmonisan Palestina dan Israel dalam kacamata hukum Islam, maka ia Endro Yuwanto mengatakan bahwa Israel „menjajah Palestina‟, itu dilihat bukan hanya dalam hukum Islam namun dalam aspek kemanusiaan jelas bahwa Israel melanggar hak asasi manusia. Tabel 3 Analisis Pola Kategorisasi Konsep Kategorisasi Frame Setidaknya 10 ribu anak atau siswa akan dididik untuk