Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas Pengukuran Religiusitas

Pengalaman the experience adalah perasaan keagamaan yang pernah dialami dan dirasakan seperti merasa dekat dengan Tuhan, tenteram saat berdoa, tersentuh mendengar atau membaca ayat-ayat kitab, merasa senang doanya dikabulkan, dan lain-lain. Setiap agama memiliki penilaian yang berbeda-beda dan biasanya bersifat subyektif dalam menilai feeling atau penghayatan yang pernah dirasakan oleh tiap orang. 4. Pengetahuan agama the knowledge Aspek ini melihat seberapa jauh seseorang mengetahui dan memahami ajaran-ajaran agamanya yang terdiri dari dasar-dasar keyakinan, ritual atau tradisi terutama yang ada dalam kitab suci, hadis, paritta, dan lain-lain. 5. Konsekuensi the consequence Konsekuensi the consequence mengenai implikasi ajaran agama mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sosial. Selain itu, mengacu pada identifikasi komitmen terhadap agama dari keyakinan agama, praktik, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.

2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas

Thouless 1995 menyatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi religiusitas, diantaranya adalah : 1. Faktor Sosial Faktor sosial berpengaruh terhadap keyakinan dan perilaku keagamaan, mulai dari pendidikan yang diterima sejak kecil pada masa anak-anak, berbagai macam pendapat hingga sikap dari orang-orang disekitar. Semua hal tersebut mempengaruhi sikap keagamaan seseorang beserta dengan tradisi yang diterimanya dari masa lampau. Hal ini terjadi, karena tidak ada seorang pun yang dapat mengembangkan sikap-sikap keagamaan dengan keadaan terisolasi dari lingkungan masyarakat. 2. Faktor Emosional Setiap pemeluk agama memiliki pengalaman emosional dalam taraf tertentu sesuai dengan agamanya. Namun ada beberapa orang yang pernah merasakan pengalaman-pengalaman agama disertai dengan kekuatan dan komitmen agama yang luar biasa sehingga berbeda dengan orang lain. Hal ini terjadi karena beberapa orang menilai dirinya sendiri hanya terpengaruh oleh persepsi yang bersifat visual sedangkan yang lainnya menganggap hanya sebagai kesibukan biasa. Pendapat orang-orang beragama umumnya membawa pengaruh penting bagi kesadaran beragama, yaitu dorongan untuk taat sesuai dengan ajaran agamanya, dan berperilaku baik terhadap sesama manusia. Nilai emosi dari keagamaan itu sendiri harus dilihat dari keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya. 3. Faktor Intelektual Faktor intelektual mencakup kemampuan berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakannya sebagai alat untuk membedakan mana yang benar atau salah. Jika faktor intelektual berhasi digunakan sebagai alat tersebut, maka diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan sikap keagamaan. Beberapa faktor seperti pengaruh lingkungan sosial dan emosional tidak diverbalisasikan, namun keduanya dapat menjadi lebih kuat jika menggunakan intelektual.

2.3.4. Pengukuran Religiusitas

Pengukuran religiusitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Glock dan Stark 1968 yang berdasarkan pada buku American Piety : The Nature of Religious Commitment. Aspek-aspek yang diukur dalam penelitian ada lima yaitu keyakinan the belief, praktik agama religious practice, pengalaman the experience, pengetahuan agama the knowledge, dan konsekuensi the consequence. Untuk mengukur religiusitas dibuat indikator-indikator berdasarkan kelima aspek di atas yaitu :  Keyakinan the belief mencakup keyakinan terhadap Tuhan, mikjizat keajaiban dari Tuhan, kehidupan setelah kematian, kepastian dan kepercayaan mengenai keyakinan.  Praktik agama religious practice mencakup menghadiri kegiatan agama, mengikuti siraman rohani dari media elektronik, ikut serta dalam organisasi keagamaan, dan ibadah malam hari.  Pengalaman the experience mencakup pengalaman yang memperkuat dan pengalaman responsif.  Pengetahuan the knowledge mencakup pengetahuan tentang ajaran dan dasar-dasar agama yang dianut dan pengetahuan terhadap isi kitab suci.  Konsekuensi the consequence mencakup sabar, jujur, ikhlas, dan memaafkan.

2.4. Family Support